Saturday, April 20, 2013

Habitat asal jalak kerbau


HUBUNGAN YANG SALING MENGUNTUNGKAN ANTARA JALAK DAN KERBAU - BURUNG ALAP-ALAP KAWAH YANG SEDANG MEMANGSA JALAK KERBAU (KANAN)Burung ini hidup secara bekelompok. Mereka sering terlihat di ladang pertanian bersama sekumpulan kerbau. Inilah kumpul kebo yang sebenarnya, karena jalak yang satu ini sering terlihat di atas kepala atau punggung kerbau, untuk mencari makanan berupa kutu kerbau atau serangga lain seperti lalat yang hinggap di tubuh ternak tersebut.

Dengan kata lain, kedua binatang itu membentuk hubungan yang saling menguntungkan (simbiosis mutualistis). Kerbau tak pernah merasa terganggu, bahkan tubuhnya dibersihkan burung dari kutu dan serangga lainnya. Sedangkan jalak kerbau mendapat extra fooding gratis, sekaligus perlindungan tak langsung dari ancaman predator seperti alap-alap kawah (Falco peregrinus) yang merupakan musuh besarnya. Jika jalak sudah berada di atas tubuh kerbau, alap-alap tak berani mendekatinya.
Burung yang terkenal sangat lincah ini sering dijumpai di pematang sawah, area perkebunan, hutan primer dan sekunder, serta padang rumput. Pada musim berkembang biak, mereka membuat sarang dalam lubang pepohonan, atau terkadang bersarang di atap-atap rumah yang dekat dengan area persawahan.

Kakinya yang panjang membuat burung ini bisa berjalan seperti ayam, dan menggunakan kakinya untuk mencari makanan di permukaan tanah.  Biasanya, mereka mengais tanah untuk mencari cacing, jangkrik, atau larva lebah yang terkubur di dalam tanah. Kebiasaan dan perilaku ini, juga cara berjalannya, mengingatkan kita pada burung branjangan di alam liar.
Wilayah persebaran jalak kerbau mencakup sebagian besar kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Jawa, Bali, dan Sumatera). Perkembangbiakannya sangat cepat, sehingga di beberapa negara malah dijuluki sebagai burung hama. Lain halnya dengan Indonesia, khususnya di Jawa, burung ini justru diburu untuk diperdagangkan. Bahkan ada juga yang mengolahnya sebagai bahan obat, atau malah dijadikan santapan.

Namun karena perkembangbiakannya yang pesat, hal tersebut belum terlalu mengganggu populasi di alam liar.  Tentu akan lebih aman jika mulai dilakukan upaya penangkaran, agar nasibnya tak seperti jalak putih dan jalak bali.

Perawatan dan perkembangbiakan

Perawatan jalak kerbau cukup simpel. Untuk menjadikannya cepat berbunyi, makanan yang diberikan pun cukup buah-buahan saja, atau bisa dibarengi dengan pemberian serangga jika ingin menjadikannya makin rajin berbunyi.

Perawatan harian yang bisa diberikan sebagai berikut :
Apabila jalak tersebut sidah ditangkarkan atau di pelihara maka beberapa cara untuk merawat burung tersebut adalah sbb :

  1. Pagi hari, burung dikeluarkan untuk mendapatkan cahaya matahari pagi.
  2. Setelah beberapa menit, burung bisa dimandikan. Pada saat itu, pakan dan air minum bisa diganti dengan yang baru. Jangan lupa memberikan buah pisang atau pepaya.
  3. Setelah dimandikan hingga basah-kuyup, burung diangin-anginkan selama beberapa menit. Setelah itu dijemur hingga pukul 09.30.
  4. Sewaktu diangin-anginkan, burung bisa diberikan 5 ekor jangkrik dan 1-2 ekor ulat hongkong.
  5. Pukul 10.000 hingga 15.00, burung disimpan di tempat yang teduh.
  6. Sore hari, burung bisa dimandikan lagi. Saat itulah air minumnya kembali diganti dengan yang baru, karena burung ini terkenal suka mengotori air minumnya.
  7. Jangkrik kembali diberikan sebanyak 5 ekor.

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo