Berikut saya akan berbagi suara burung serindit, anda bisa mendownloadnya dan menjadikan suara burung ini sebagai suara untuk memaster burung kicau yang lainnya silahkan klik tombol downloadnya untuk mendownload mp3 burung serindit :
Thursday, May 2, 2013
Download Suara Kicauan Mp3 Burung Serindit
Berikut saya akan berbagi suara burung serindit, anda bisa mendownloadnya dan menjadikan suara burung ini sebagai suara untuk memaster burung kicau yang lainnya silahkan klik tombol downloadnya untuk mendownload mp3 burung serindit :
Labels:
Burung Serindit
Perawatan bakalan serindit
Untuk memperoleh suara yang lengkap, idealnya kita memelihara serindit sejak muda, karena akan lebih mudah dimaster. Usahakan mencari bakalan yang beranjak dewasa, ketika sebagian tanda biru di kepala dan merah di tenggorokan masih samar-samar.
memberikan hasil Perawatan burung serindit itu sendiri tidaklah sulit, karena burung ini dikenal sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya selain itu kemudahan alam pemberian pakan misalnya membuat burung ini sangat cocok dipelihara oleh pemula yang baru saja menekuni hobi barunya yaitu burung kicauan contohnya saja serindit hanya cukup diberi nasi setiap hari saja burung ini sudah mau berkicau dengan riangnya apalagi jika dibarengi dengan pemberian buah-buahan dan makanan lainnya.
Salah satu hal yang lumayan susah dalam merawat serindit muda hutan (MH) atau tangkapan hutan adalah mengajarinya makan millet atau biji-bijian. Sebab di habitat aslinya, mereka cenderung makan buah-buahan yang manis.
Tetapi dengan berbagai cara dan pelatihan yang kontinyu, burung ini lama-lama akan menyukai biji-bijian. Berikut ini beberapa cara mengenalkan millet kepada serindit MH (Anda bisa mencoba salah satu) :
- Cara yang lazim digunakan adalah menempelkan millet pada buah-buahan. Bisa juga memotong buah, lalu menyimpannya dalam wadah millet dan dilumuri dengan millet.
- Menyatukan serindit yang belum biasa makan millet dengan serindit yang sudah terbiasa makan millet. Hal ini akan merangsang minatnya untuk ikut-ikutan memakan millet.
- Mencampur millet dalam air gula (air yang manis). Air gula juga bisa digantikan dengan madu. Lakukan selama beberapa hari, kemudian coba berikan millet yang utuh atau kering. Kalau sudah mau memakannya, berarti Anda berhasil mengajarinya makan millet.
Perawatan lain yang dianjurkan adalah memandikannya setiap hari, baik dengan cara disemprot halus pada bagian dada dan punggung serta ekornya (jangan terkena muka, karena air semprotan bisa masuk ke lubang hidung (nostril). Bisa juga menyediakan bak mandi jika burung terbiasa dengan cara seperti itu, Selanjutnya, penjemuran cukup sebentar saja.
sekian artikel dari saya tentang burung serindit semoga bermanfaat .....
Labels:
Burung Serindit
Membedakan jenis kelamin Burung Serindit
Kedua, burung jantan mempunyai noktah merah yang cukup besar di bagian tenggorokan (bisa juga disebut bagian dada). Burung betina tidak memiliki kedua kekhasan yang dimiliki burung jantan, yaitu noktah biru di atas kepala dan noktah merah di bagian tenggorokan.
Tetapi serindit muda, meski jantan, awalnya tidak menampakkan tanda biru di bagian atas kepala maupun merah di bagian tenggorokan. Warna itu baru muncul menjelang dewasa, mulai dari samar-samar, agak jelas, dan akhirnya benar-benar jelas.
sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat....
Labels:
Burung Serindit
Gara-gara jadi maskot PON, burung serindit jadi buron nomer 1 di Pekanbaru
Kasihan bener nih nasib burung serindit. Gara-gara jadi maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, burung ini menjadi burung yang paling banyak dicari untuk dipelihara di Pekanbaru, Riau. Paling tidak itulah kisah yang diceritakan wartawan yang melakukan pengamatan atas transaksi burung ini di pasar burung di Pekanbaru.
Burung serindit
Rakyat Melayu Riau mengabadikan serindit dalam berbagai cerita rakyat. Dalam dongeng rakyat Melayu yang kerap dikisahkan oleh penutur lisan, serindit menjadi simbol kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati dan kearifan. “Itulah mengapa serindit masuk pula dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada hulu keris yang disebut hulu keris kepala serindit,” kata budayawan Riau Anas Aismana.
Dulu pada tiap-tiap teritis rumah rakyat Melayu Riau tak jauh dari ambang pintu muka, tergantung burung serindit yang menjadi penanda kearifan dan kerendahan hati sang empunya, serta penolak bala. Sekarang masyarakat Riau, apalagi generasi mudanya amat jarang melihat apalagi mengenal lebih dalam burung bernama latin Loriculus galgulus (Linnaeus) itu. Burung yang termasuk dalam ordo psittaciformes dan famili Psittacidae atau burung paruh bengkok itu makin sulit ditemui di Pekanbaru, karena pohon-pohon tempat hinggap, mencari makan, dan bersarang, telah disulap menjadi hutan beton.
Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam (IUCN/International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), dalam IUCN Red List, menetapkan status konservasi burung Serindit pada level “Least Concern” (LC), atau berisiko rendah. Artinya burung yang lincah dan enerjik itu, masih ada di alam bebas, namun agar tak terancam kehidupannya, habitat aslinya perlu dipelihara.
UICN Red List selama ini dinilai merupakan sistem klasifikasi spesies yang paling objektif mengenai kelangkaan suatu spesies. Burung serindit perlu diberi ruang hidup dengan menciptakan kantung-kantung habitat, agar Riau, yang selama ini dikenal sebagai daerah yang memiliki populasi serindit yang terbesar, tetap menjadi pemilik sah satwa identitas Bumi Lancang Kuning. (*)
sekian artikel dari saya tentang burung serindit semoga bermanfaat dan menjadi refrensi sobat pecinta burung sekalian....
Read more > Gara-gara jadi maskot PON, burung serindit jadi buron nomer 1 di Pekanbaru
Burung serindit
Rakyat Melayu Riau mengabadikan serindit dalam berbagai cerita rakyat. Dalam dongeng rakyat Melayu yang kerap dikisahkan oleh penutur lisan, serindit menjadi simbol kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati dan kearifan. “Itulah mengapa serindit masuk pula dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada hulu keris yang disebut hulu keris kepala serindit,” kata budayawan Riau Anas Aismana.
Dulu pada tiap-tiap teritis rumah rakyat Melayu Riau tak jauh dari ambang pintu muka, tergantung burung serindit yang menjadi penanda kearifan dan kerendahan hati sang empunya, serta penolak bala. Sekarang masyarakat Riau, apalagi generasi mudanya amat jarang melihat apalagi mengenal lebih dalam burung bernama latin Loriculus galgulus (Linnaeus) itu. Burung yang termasuk dalam ordo psittaciformes dan famili Psittacidae atau burung paruh bengkok itu makin sulit ditemui di Pekanbaru, karena pohon-pohon tempat hinggap, mencari makan, dan bersarang, telah disulap menjadi hutan beton.
Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam (IUCN/International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), dalam IUCN Red List, menetapkan status konservasi burung Serindit pada level “Least Concern” (LC), atau berisiko rendah. Artinya burung yang lincah dan enerjik itu, masih ada di alam bebas, namun agar tak terancam kehidupannya, habitat aslinya perlu dipelihara.
UICN Red List selama ini dinilai merupakan sistem klasifikasi spesies yang paling objektif mengenai kelangkaan suatu spesies. Burung serindit perlu diberi ruang hidup dengan menciptakan kantung-kantung habitat, agar Riau, yang selama ini dikenal sebagai daerah yang memiliki populasi serindit yang terbesar, tetap menjadi pemilik sah satwa identitas Bumi Lancang Kuning. (*)
sekian artikel dari saya tentang burung serindit semoga bermanfaat dan menjadi refrensi sobat pecinta burung sekalian....
Labels:
Burung Serindit
Burung serindit, dencingnya menggairahkan…
Suaranya memang mengasyikkan dan menggairahkan hehehe. Dencing suara serindit jika bisa masuk ke suara murai batu, tentu akan menjadikan suara si murai jadi dahsyat. Sebab, dencing suara serindit yang dibawakan murai batu tentu akan beberapa kali lebih keras ketimbang dibawakan oleh srindit sendiri.
Serindit termasuk animalia dengan filum chordata, kelas aves, ordo psittaciformes, keluarga Psittacidae atau burung paruh bengkok dengan genus Loriculus. Burung-burung genus Loricus berukuran kecil ini secara umum hidup tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.
Burung serindit umumnya memiliki bulu berwarna hijau dengan ekor yang pendek. Dalam genus ini, ada banyak spesies. Antara lain adalah sebagai berikut:
- * Loriculus vernalis
- * Loriculus beryllinus
- * Loriculus philippensis
- * Loriculus galgulus, Serindit Melayu
- * Loriculus stigmatus, Serindit Sulawesi
- * Loriculus amabilis, Serindit Maluku
- * Loriculus sclateri
- * Loriculus catamene, Serindit Sangihe
- * Loriculus aurantiifrons, Serindit Papua
- * Loriculus tener
- * Loriculus exilis, Serindit Paruh-merah
- * Loriculus pusillus, Serindit Jawa
- * Loriculus flosculus, Serindit Flores
Burung favorit
Burung yang punya nama lain Sindit dan Seindit ini di wilayah tertentu di Indonesia, menjadi burung klangenan atau burung favorit.
Burung yang punya nama lain Sindit dan Seindit ini di wilayah tertentu di Indonesia, menjadi burung klangenan atau burung favorit.
Bagi orang melayu Riau misalnya, Serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam berbagai cerita rakyat dan dijadikan lambang-lambang: kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati maupun lambang kearifan. Beragamnya lambang dan mitos yang berkaitan dengan Serindit, menyebabkan unsur burung ini dimasukkan pula ke dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada “Hulu Keris” yang disebut “Hulu Keris Kepala Serindit”, yang melambangkan keberanian, arif dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Keris sebagai bagian pakaian lengkap adat Riau, hulunya yang bermotif Serindit.
Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan, bahwa Serindit dapat menolak “sihir”, “penyakit ayan” dan sebagainya.
Ciri-ciri
Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan,
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
Perbedaan warna di bagian atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini, jenis ini mempunyai kebiasaan aneh menggantung ke bawah pada waktu tidur.
Habitat
Serindit hidup di hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di daerah Riau, populasi Serindit yang terbesar adalah di daerah daratan Sumatera, sedangkan di kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera dan pulau- pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano.
Makanan
Makanannya terdiri dari nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.
sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat dan bisa menjadi refrensi anda sobat pecinta burung sekalian....
Labels:
Burung Serindit
Burung Serindit ( Sikecil yang Mungil )
Burung srindit atau serindit termasuk animalia dengan filum chordata, kelas aves, ordo psittaciformes, keluarga Psittacidae atau burung paruh bengkok dengan genus Loriculus. Burung-burung genus Loricus berukuran kecil ini secara umum hidup tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.
Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan, bahwa Serindit dapat menolak “sihir”, “penyakit ayan” dan sebagainya.
Ciri-ciri
Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan,
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
Perbedaan warna di bagian atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini, jenis ini mempunyai kebiasaan aneh menggantung ke bawah pada waktu tidur.
Habitat
Serindit hidup di hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di daerah Riau, populasi Serindit yang terbesar adalah di daerah daratan Sumatera, sedangkan di kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera dan pulau- pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano.
Makanan
Makanannya terdiri dari nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.
sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian...
sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian...
Labels:
Burung Serindit
Mengenal Burung Serindit
Burung Serindit (Blue-crowned Hanging Parrot) adalah salah satu fauna asli provinsi Riau. Burung Serindit termasuk keluarga famili Psittacidae dengan Burung Bayan, Burung Nuri, dan famili Cacatuidae Burung Kakatua, tetapi tidak masuk ke dalam famili Bayan Sejati yang lebih memiliki sebaran lebih luas.
Meski tubuhnya kecil, burung Serindit memiliki suara yang menawan. Suara yang dihasilkannya memiliki irama yang panjang, tajam dan keras.
Karakter Burung Serindit:
1. | Pemakan sayuran hijau, buah-buahan dan serangga kecil. |
2. | Cara tidurnya cukup unik yaitu kepalanya menggantung ke bawah. |
3. | Cara berjalan mirip dengan burung paruh bengkok lainnya yaitu merambat. |
4. | Ketika berbunyi suaranya terkadang terdengar keras mengalun. |
5. | Bentuknya seperti burung parkit dengan ekor yang pendek herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. |
6. | Memiliki bulu sayap berwarna hijau tua dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan, sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. |
7. | Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. |
8. | Serindit jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan. |
9. | Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantan. |
10. | Memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. |
11. | Burung betina biasanya menetaskan antara 3-4 butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari. |
Berikut adalah beberapa jenis burung serindit :
1. " Serindit Melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah.
Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan.
Populasi Serindit Melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1,300m di negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. makanannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil.
Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Serindit Melayu dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Burung ini adalah satwa identitas Provinsi Riau."
2. Serindit sangihe (Loriculus catamene) adalah jenis burung serindit dengan panjang 12-13.5 cm dan merupakan hewan endemik dari pulau Sangihe di bagian utara Pulau Sulawesi, Indonesia.
Serindit Sangihe merupakan hewan arboreal. Warna umum pada hewan ini hijau dengan warna merah pada bagian tenggorokan dan pantat serta memanjang hingga bagian ekor burung ini.
Pada tahun 2009, Serindit Sangihe masuk pada daftar hewan dalam keadaan berbahaya hingga sangat terancam, disebabkan wilayah hidup yang sempit dan hilangnya habitat yang menyebabkan penurunan populasi. Saat ini populasi Serindit Sangihe diperkirakan antara 10.000 hingga 46.000 Serindit Sangihe.
3. Serindit Jawa (bahasa Latin = Loriculus pusillus) adalah spesies burung dari keluarga Psittacidae, dari genus Loriculus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan madu, bunga, kuncup bunga, buah-buahan kecil yang memiliki habitat di hutan primer, sekunder, kebun teh, kebun campur, tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl. Serindit Jawa memiliki tubuh berukuran kecil (12 cm). Tubuh bagian atas berwarna hijau terang. Tubuh bagian bawah hijau-kuning. Tunggir warna merah. Tungging dan penutup ekor merah membara. Bercak kuning pada tenggorokan. Betina: bercak kuning pada tenggorokan lebih kecil. Iris kuning, paruh kuning, kaki jingga. Terbang cepat di atas hutan dalam kelompok. Kepakan menderu sambil bersuara. Merangkak dan merayap pada dahan atau ranting. Tidur dalam posisi menggantung.
Sarang dalam lubang pohon, dilapisi potongan daun. Kadang memakai sarang Takur atau Pelatuk. Berbiak pada bulan Maret, April, Mei. adapun daerah persebarannya adalah daerah bali dan jawa.
zaman sekarang, populasi serindit sedikit berkurang, hal ini dapat dilihat dari susahnya burung ini di temukan. Perkembangan zaman membuat manusia semakin membabi buta untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, seperti semakin merebaknya penebangan hutan sembarang tanpa mempertimbangkan faktor AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang ada, sehingga tidak diragukan lagi banyaknya kerusakan yang ada di sebabkan oleh manusia itu sendiri. Oknum-oknum yang berwenang dalam pertanggung jawaban masalah alam tidak sedikit juga yang menyelewengkan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi. Namun tidak di pungkiri bahwasanya tidak sedikit juga yang sangat bertanggung jawab akan pekerjaannya. Burung yang menjadi maskot provinsi Riau ini sudah sangat jarang sekali ditemukan karena rusaknya hutan yang berakibat rusaknya habitat asli burung ini.
seindit jawa |
serindit melayu |
sekian artikel tentang burung serindit semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian....
Labels:
Burung Serindit
Burung Serindit (Yang lucu, unik dan memikat)
Brung Serindit mempunyai kebiasaan unik selagi hinggap, yaitu menggelantung dengan kepala mendongok. Atraksi ini membuat burung mungil, yang hanya sebesar burung gelatik ini, nampak lucu dan memikat. Banyak orang tergoda untuk memiliki burung indah ini, namun caranya tidaklah mudah. Cara yang tepat hanyalah dengan menangkarkan, hingga populasi tetap terjaga. Tetapi upaya ini pun bukan tanpa hambatan, sebab kelestarian hidup burung ini pun masih ditentukan oleh tersedianya pakan yang memadai dan suasana yang semirip mungkin habitat aslinya. Oleh karena itu lingkungan tempat kehidupannya mutlak harus selalu terjaga.
Ciri - ciri
Burung Serindit termasuk burung berukuran kecil. Panjangnya mulai paruh sampai ujung ekor hanya sekitar 12 cm, seperti halnya kerabat burung bayam, kakak tua, nuri, dan betet.Salah satu ciri burung Serindit adalah bulu tubuhnya yang berwarna - warni. Bulu kepalanya berwarna hijau terang, paruhnya berwarna hitam dengan bentuk melengkung, matanya bulat berwarna kuning, dan terdapat semacam jambul biru menghiasi kepalanya. Penampilannya yang telah memikat ini masih ditambah dengan keindahan bulu sayapnya yang berwarna hijau tua dengan warna merah dan hitam di ujungnya.
Warna bulu pada tenggorokannya dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin burung ini. Pada Serindit jantan terdapat bulatan berwarna merah di tenggorokannya, sedang pada Serindit betina berwarna kuning. Kaki burung Serindit berjari - jari empat, dengan warna bulu hitam agak jingga.
Habitat dan makanan
Burung Serindit disebut sebagai burung hutan, sebab habitat alaminya memang di hutan - hutan lebat. Mereka hidup bebas dan selalu berpasangan dalam sebuah kelompok besar.Burung ini berkembang biak dengan cara bertelur sebanyak 3 butir, yang dieraminya selama 3-4 minggu, pada sebuah sarang yang dibangun di atas pohon yang tinggi. Burung Serindit dapat bertelur 3 atau 4 kali dalam setahun. Makan burung Serindit terdiri dari berjenis buah - buahan yang banyak terdapat di hutan.
Burung Serindit jantan dikenal sebagai burung pemberani. Sifatnya ini sering dimanfaatkan penduduk untuk memikat burung serindit lainnya hingga kelompoknya mudah terjebak dalam perangkap khusus, yang dibuat untuk menangkapnya. Seringkali penangkapan besar besaran pada burung ini demikian gencar, hingga jika tidak diimbangi dengan upaya pembudidayaan dikhawatirkan low populasi / populasi menurun terlebih punah
oke sekian artikel saya tentang burung serindit ini semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan sobat pecinta burung sekalian....
Serindit Melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus atau dalam bahasa Inggris disebut Blue-crowned Hanging-parrot (burung bergantung dengan mahkota biru) adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm, berekor pendek dan berparuh-bengkok. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan sebagian bulu ekor dan leher berwarna merah. Walaupun ada perbedaan, burung jantan dan betina hampir serupa. burung serindit jantan memiliki bercak kepala bagai mahkota berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah, warna secara keseluruhan lebih cerah dan bersih. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan. Habitat dan populasi Serindit Melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1,300m di Asia Tenggara terutama negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Memiliki area habitat untuk hidup dan mencari makan hingga radius 1.410.000 km2. Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah dengan menjepit/menggantungkan paruhnya di dahan (hanging parrot). Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil. Perkembangbiakan burung ini melalui telur yang ditetaskan oleh burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari. Burung Serindit termasuk keluarga famili Psittacidae dengan Burung Bayan, Burung Nuri, dan famili Cacatuidae Burung Kakatua, tetapi tidak masuk ke dalam famili Bayan Sejati yang lebih memiliki sebaran lebih luas. STATUS BURUNG SERINDIT MELAYU Serindit Melayu (Loriculus galgulus) walau tidak masuk dalam Daftar Hewan (Burung) Berstatus Terancam (Endangered; EN) atau Terancam Punah yang berada di bawah status “Kritis” (CR) yang dikategorikan oleh Redlist IUCN, tetapi Serindit Melayu sudah sangat jarang ditemui bahkan sangat sulit menemuinya di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu Riau. Serindit yang masuk kategori terancam adalah Serindit Flores (Loriculus flosculus) dan Serindit Sangihe (Loriculus catamene) bersama dengan 30 jenis burung yang berada dalam kategori ini seperti : Angsa Batu, Bangau Storm, Berkik Gunung Maluku, Celepuk, Elang Jawa, dll. Berdasarkan Red List Category & Criteria IUCN per tanggal 28 Juli 2010, Burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus atau Blue-crowned Hanging-parrot) berada dalam Status (Status konservasi) : Least Concern (Risiko Rendah) History IUCN Red List Category & Criteria : 2010 – Least Concern 2008 – Least Concern 2004 – Least Concern 2000 – Lower Risk/least concern 1994 – Lower Risk/least concern 1988 – Lower Risk/least concern Klasifikasi ilmiah Serindit Melayu (Loriculus galgulus atau Blue-crowned Hanging-parrot) Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Psittaciformes Famili : Psittacidae Genus : Loriculus Spesies : L. galgulus Nama binomial : Loriculus galgulus (Linnaeus, 1758) Habitat berada di Hutan rendah, Forest, Forest - Subtropical/Tropical Moist Lowland, Forest - Subtropical/Tropical Mangrove Vegetation Above High Tide Level, Shrubland, Shrubland - Subtropical/Tropical Dry, Shrubland - Subtropical/Tropical Moist, Artificial/Terrestrial, Artificial/Terrestrial - Plantations, Artificial/Terrestrial - Rural Gardens, Artificial/Terrestrial - Subtropical/Tropical Heavily Degraded Former Forest. Spesies Loriculus * Loriculus vernalis * Loriculus beryllinus * Loriculus philippensis * Loriculus galgulus, Serindit Melayu * Loriculus stigmatus, Serindit Sulawesi * Loriculus amabilis, Serindit Maluku * Loriculus sclateri * Loriculus catamene, Serindit Sangihe * Loriculus aurantiifrons, Serindit Papua * Loriculus tener * Loriculus exilis, Serindit Paruh-merah * Loriculus pusillus, Serindit Jawa * Loriculus flosculus, Serindit Flores Burung Serindit Melayu ini dahulunya banyak hidup di hutan-hutan Riau termasuk juga di lahan perkebunan atau pertanian masyarakat, sehingga menjadi Fauna Identitas Provinsi Riau dan Maskot PON XVIII 2012 PROVINSI RIAU MASKOT PON XVIII RIAU
Read more at: http://www.attayaya.net/2010/07/burung-serindit-melayu-loriculus.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net
Read more at: http://www.attayaya.net/2010/07/burung-serindit-melayu-loriculus.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net
Labels:
Burung Serindit
Seputar Burung Serindit
Serindit (Bahasa Latin : Loriculus, Eng:Hanging Parrot) adalah burung-burung dalam genus burung paruh-bengkok Loriculus. burung-burung ini berukuran kecil dan tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.
Burung ini kerap dicari untuk memaster burung seperti Anis Merah, Muray Batu , Cendet bahkan Lovebird
Merawat burung yang satu ini tidak terlalu sulit. Untuk makanannya cukup diberikan jenis makanan sayuran hijau, buah-buahan, Nasi putih dan juga serangga. Biasanya untuk buah lebih banyak diberikan buah pisang serta air minumnya diberikan gula atau bisa juga madu. Untuk buah seperti pisang sebenarnya dapat diganti dengan makanan bayi semisal SUN. Karena dalam makanan tersebut mengandung gizi yang cukup untuk kebutuhan makan burung serindit ini. Cara tidurnya burung serindit ini pun cukup unik yaitu kepalanya menggantung ke bawah.
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.
1. Serindit Melayu (Loriculus Galgulus), Eng : Blue-Crowned Hanging Parrot
2. Serindit Sulawesi (Loriculus stigmatus), Eng : Great Hanging Parrot 3. Serindit Maluku (Loriculus Amabilis), Eng : Moluccan Hanging Parrot
4. Serindit Sangihe (Loriculus Catamene), Eng : Sangihe Hanging Parrot
5. Serindit Papua (Loriculus Aurantiifrons), Eng : Orange-Fronted Hanging Parrot
6. Serindit Jawa (Loriculus Pusillus), Eng : Yellow-Throated Hanging Parrot
7. Serindit Flores (Loriculus Flosculus), Eng : Wallace’s Hanging Parrot
sekian artikel dari saya semoga bermanfaat dan bisa menjadi refrensi sobat pecinta burung sekalian...
Labels:
Burung Serindit
Penjemuran Burung Kenari dan Manfaatnya
tipskenari Penjemuran Burung Kenari dan Manfaatnya |
Segala makluk hidup di dunia membutuhkan sinar matahari untuk kehidupan, tidak terkecuali juga burung kenari. Seperti kita ketahui burung kenari adalah burung hasil rekayasa manusia dari leluhur burung liar yang telah beradaptasi beratus-ratus tahun menjadi hewan peliharaan manusia. Sebagai burung ciptaan Tuhan dengan rekayasa manusia, burung kenari selalu hidup di dalam sangkar dan di dalam rumah. Namun demikian sebagai makluk hidup, burung kenari memerlukan sinar matahari untuk mendukung kehidupannya. Burung kenari yang hidup tanpa adanya sinar matahari akan tumbuh abnormal dan akhirnya akan mati. Satu di antara sinar yang berguna dari sinar matahari adalah sinar ultraviolet (UV).
Kita yang hidup di negara tropis patut berbahagia karena kita mendapatkan sinar matahari sepanjang waktu. Berbeda dengan negara yang mempunyai 4 musim, mereka tidak memperoleh sinar matahari sepanjang waktu. Untuk tetap selalu mendapatkan sinar matahari, para hobiis burung di sana memasang lampu yang mengandung ultraviolet, warna sinar lampu neon ini adalah putih, bukan berwarna merah muda atau biru seperti untuk ikan. Lebih dari 30 tahun para pakar burung, peternak dan dokter hewan meneliti dan mengetahui fungsi lampu neon ultraviolet untuk kelangsungan hidup burung peliharaannya.
Peruntukan yang utama dari burung kenari di Indonesia adalah untuk nyayiannya, walaupun itu kenari warna, postur dan lainnya. Tanpa nyanyiannya kita tidak akan memelihara burung kenari. Syarat pertama untuk burung agar bernyanyi adalah kesehatan, burung yang sehat otomatis akan bernyanyi. Salah satu kondisi agar sehat adalah mendapatkan sinar ultraviolet, sinar ini akan membantu produksi vitamin dalam tubuh kenari.
Di negara 4 musim, musim semi dan musim panas adalah waktu yang tepat untuk berternak, fenomena ini telah secara tepat diteliti. Intensitas pencahayaan, pakan, temperatur dan kondisi lain mempengaruhi instink untuk kawin dan kesuburan. Karena musim semi menambah panjang siang atau matahari bersinar, hal ini adalah pengaruh yang utama. Dalam suatu hasil penelitian yang meneliti fungsi pencahayaan dibanding dengan stimulus kesuburan (Suonalainen-1937), burung yang hidup di alam di musim semi akan memuncak instink kawinnya, sama halnya pada burung peliharaan dalam rumah yang pencahayaannya ditambah sesuai panjang siang musim semi.
Bagaimana sinar matahari mempengaruhi burung peliharaan?
Kolektor, peternak dan perusahaan peternakan ayam mengetahui bahwa dengan menggunakan pencahayaan yang cukup akan berpengaruh positip pada hasil tetasan dan angka kehidupan anakan maupun indukannya. Dokter hewan menemukan adanya burung dan reptil yang menunjukkan adanya kekurangan kalsium walaupun pakannya mengandung sumber kalsium yang cukup. Salah satu dari tanda kekurangan ini diobservasi dengan sinar X dan ditemukan tanda Hypocalcemia atau kekurangan kalsium. Tanda Hypocalcemia adalah meningkatnya kolestrol dalam darah, cangkang telur yang lunak dan tidak normal, rasa ketakutan, ketidak- normalan pada hati dan tulang, dan tetany. Tetany adalah kondisi di mana kontraksi otot tidak normal dan rasa sakit pada otot yang dikarenakan metabolisme yang tidak normal karena kekurangan kalsium.
Pada kesimpulannya, penjemuran atau pencahayaan memakai lampu yang mengandung sinar ultraviolet sangat dibutuhkan. Selain dari contoh di atas, hal ini juga memberikan pengaruh positif atas kinerja kelenjar-kelenjar dalam tubuh, seperti kelenjar gondok. Kelenjar gondok mengendalikan banyak fungsi-fungsi penting dalam sistem burung. Kelenjar gondok mengendalikan bagaimana dan kapan kelenjar lain berfungsi, sehubungan dengan hal itu maka perlu kiranya melakukan penjemuran atau pencahayaan yang cukup bagi burung kenari. Hypothalamus (Hypothyroidsm – kekurangan yodium) juga berpengaruh pada pertumbuhan bulu burung. Jika ada masalah dengan hypotalmus biasanya terlihat bulu burung tidak sehat dan indah. Kelenjar Pineal mengendalikan proses pertumbuhan kembali pada burung seperti reproduksi dan proses ganti bulu. Kelenjar pineal akan berkerja normal jikalau burung dijemur cukup atau mendapat pencahayaan. Lebih rinci lagi, ada organ penting di sekitar mata burung yang disebut kelenjar harderian. Kelenjar ini berfungsi merasakan adanya cahaya dan mengirim informasi ini ke kelenjar pineal. Lalu kelenjar pineal dan kelenjar pituitary mengatur proses dan sistem endokrin pada burung.
Hampir semua binatang, juga manusia, mempunyai penglihatan berdasarkan tiga warna (trichromatic) tetapi burung kenari mempunyai penglihatan berdasarkan empat warna (tetrachromatic). Artinya manusia mempunyai perspektif penglihatan berdasarkan warna merah, biru dan hijau. Sedangkan burung kenari mempunyai hal sama ditambah dengan warna lain yakni ultraviolet gelombang rendah atau disebut UVA. Kekurangan UVA pada burung akan menyebabkan buta warna pada manusia.
Burung dapat membedakan waktu matahari terbit dengan tenggelam dan dapat membedakan terang dengan gelap. Burung mempunyai banyak respon terhadap dua hal di atas dalam kebiasaan dan metabolismanya. Burung melihat hal tersebut dengan dua cara, yaitu:
1. Cara utama yaitu burung menerima dengan matanya. Retina burung dapat menerima informasi yang luas tentang intensitas cahaya, warna cahaya dan arah cahaya. Informasi ini dikirim ke kelenjar pituitary dan bagian otak yang berkompeten terhadap penglihatan.
2. UVA adalah sinar yang khusus di mana direspon oleh kelenjar harderian. Telah ditulis sebelumnya, hal ini dapat membuat mengerti waktu atau “jam” berapa saat itu dan sebagai sarana yang berpengaruh dalam hal reproduksi dan kapan bermigrasi.
Dari tulisan di atas burung mempunyai sensitifitas terhadap cahaya yang berpengaruh besar terhadap kehidupannya. Selain memicu kerja kelenjar-kelenjar dalam tubuhnya, yang salah satunya membuat burung mengerti waktu dan kapan harus berpindah tempat. Kita sebagai hobiis, bahkan pelomba burung, sekarang mengerti arti pentingnya penjemuran. Artikel ini saya tulis karena masih banyaknya anggota Kicau Mania yang bertanya arti penting penjemuran. Semoga dengan tulisan ini kita sadar dan selalu rutin menjemur burung peliharaan kita agar menjadi sehat dan selalu berkicau.
Disadur dari tulisan Kian Sing
Sumber: http://www.kicaumania.org
Labels:
Burung kenari
PERAWATAN KENARI MERAH
tipskenari PERAWATAN KENARI MERAH |
Jika Anda punya kenari merah (Red Intensif) dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene dan canthaxanthin. Namun pemberian makanan tersebut hanya efektif ketika bulu sedang tumbuh, dan ini biasanya terjadi ketika burung sedang mabung/molting.
Banyak suplemen pewarna yang dijual secara bebas tetapi sangat berisiko bagi kesehatan burung. Makanan alami bisa digunakan untuk mengatur warna kenari, misalnya parutan wortel segar dan brokoli cincang (atau buah-buahan/sayur yang kaya akan beta-carotene lainnya).
Hasil dari pemberian makanan tersebut sangat tergantung pada seberapa banyak burung mengonsumsinya. Tetapi yang jelas, pemberian itu sangat berpengaruh dan bisa dibedakan secara nyata dengan kenari yang tidak diberi sama sekali makanan seperti itu. Di luar pemberian makanan seperti itu, perawatan kenari merah hampir sama dengan perawatan kenari lain pada umumnya.
Metode memunculkan warna merah secara alami
Beta-carotene merupakan faktor utama untuk menimbulkan dan/atau menjaga warna merah pada kenari merah. Zat itu bisa ditemukan pada beri, bit, ubi jalar, labu, tomat, ceri dan parutan wortel. Pemberian pakan alami sangat dianjurkan karena ini lebih bagus.
Metode memunculkan warna merah secara kimiawi
Ada tiga bahan kimia yang digunakan dalam makanan pada penangkaran kenari merah, yakni canthaxanthin, beta-carotene, dan jeruk carotenoids.
Menurut wikipedia, Canthaxanthin adalah pigmen carotenoid yang banyak tersebar di alam. Carotenoids termasuk dalam kelas phytochemicals yang dikenal sebagai terpenoids. Rumus kimia dari canthaxanthin adalah C40H52O2. Didapat dengan memisahkannya dari sejenis jamur. Zat ini juga bisa ditemukan pada alga hijua, bakteri, bakteri, krustasea, dan sejumlah jenis ikan seperti misalnya ikan emas dan karper. Di Inggris, canthaxanthin diperbolehkan untuk tambahan pakan unggas, beberapa saus, terutama untuk diekspor ke Perancis, dan jenis makanan lainnya, Di Uni Eropa batas tertinggi kandungan zat ini yang diperbolehkan adalah 80 mg/kg bahan makanan).
Canthaxanthin merupakan unsur terkuat untuk memunculkan warna. Beberapa peternak menggunakan canthaxanthin sebagai pewarna kimia untuk makanan burung. Ini memang bukan cara terbaik memang. Warna bulu pada burung yang hanya diberi pakan mengandung canthaxanthin hanya terlihat seperti merahnya batu bata (kusam).
Untuk menghasilkan warna merah yang cerah, perlu pemberian makanan kombinasi canthaxanthin dan beta-carotene dengan perbandingan 50:50. Dengan cara itu, bulu burung akan menjadi cerah. Campuran dua zat tersebut perlu terus disediakan dalam minuman burung selama mabung.
Pencampurannya ke dalam air adalah sebanyak satu sendok teh (campuran canthaxanthin dan beta-carotene) untuk setiap satu setengah galon air. Gunakan air untuk minuman burung sementara lainnya bisa disimpan dalam lemari es.
Canthaxanthin dan beta-carotene juga bisa diberikan kepada anak burung. Masukkan sesendok teh campuran canthaxanthin dan beta-carotene ke dalam satu kilogram air matang yang sudah dingin.
Campuran canthaxanthin dan beta-carotene sering dijual dengan beberapa zat tambahan seperti sukrosa, dektrosa, atau jenis pemanis lainnya serta vitamin C dan B. Tetapi zat tambahan itu sesungguhnya tidak berpengaruh pada tujuan pembentukan dan pemeliharaan warna pada kenari merah.
Labels:
Burung kenari
PESONA KENARI BEWARNA KUNING
PESONA KENARI BEWARNA KUNING
Warna kuning adalah identik dengan warna burung kenari pada umumnya, warna ini menempel pada berbagai bentuk postur tubuh kenari sehingga menambah pesonanya.
Kenari Yorkshire Kuning
Kenari Swiss Frill Kuning
Kenari Southern Frill Kuning
Kenari Scotch Fancy Kuning
Kenari Rhinelander Kuning
Kenari Raza Espagnol Kuning
Kenari Raza Belgian Bult Kuning
Kenari Bernois Kuning
Kenari Lancashire Coppy Kuning
Kenari Border Kuning
Kenari Fife Kuning
Kenari Fiorino Crest Kuning
Kenari Gibber Italicus Kuning
Kenari Irish Fancy Kuning
Kenari Llarguet Espagnol Kuning
Kenari Makige Frise Kuning
Kenari Melado Tinerfeno Kuning
Kenari Munchener Kuning
Kenari Northern Frill Kuning
Kenari Norwich Kuning
Kenari Padovan Crest Kuning
Kenari Padovan Plainhead Kuning
share : http://www.pesonakenari.com
Labels:
Burung kenari
Gangguan penyakit pada perkutut
Gangguan kesehatan pada burung berkicau ataupun perkutut biasanya didahului dengan terjadinya stres. Penyakit pada burung berkicau umumnya lebih ganas karena sering mengakibatkan kematian. Lain halnya dengan perkutut, fisiknya jauh lebih kuat sehingga penyakit yang menyerang biasanya dapat diobati.
1. Stres
Stres terjadi akibat gangguan yang dapat mengakibatkan tekanan jiwa pada burung. Gangguan lingkungan yang berlebihan, buruknya kondisi sangkar, dan juga pakan berkualitas rendah adalah penyebab utama terjadinya stres pada burung.
Apabila stres terjadi terus-menerus dan tidak dikendalikan maka burung berkicau menjadi takut mengicaukan suaranya.
Burung perkutut bakalan tidak mau nutut (bersuara) atau bersuara sangat pelan. Jika stres terjadi pada burung betina secara berkelanjutan dapat mengakibatkan mandul.
Biasanya stres yang tidak segera diobati mengakibatkan burung terserang penyakit dan berakhir dengan kematian.
- Gejala
Burung seperti ketakutan, nafsu makannya berkurang, bulu kepala tampak mengembang, burung naik turun dari tenggeran ke dasar sangkar, burung berkicau takut mengicaukan suaranya, sedangkan burung perkutut tidak mau manggung.
- Pencegahan
Burung diusahakan dan dihindarkan dari halhal yang memungkinkan terjadinya stres. Beberapa hal yang dapat dilakukan, terutama pada burung bakalan yang kondisinya masih labil adalah sebagai berikut.
- Burung bakalan (baru) diletakkan agak tinggi.
- Kalau tempatnya rendah, burung berkicau didampingkan dengan burung jenis lain yang lebih kecil, sedangkan perkutut didampingkan dengan burung sejenis yang belum terlalu rajin manggung.
- Burung berkicau harus diberi pakan segar setiap hari, sedangkan perkutut harus dijemur setiap hari.
- Lingkungan tempat burung diusahakan tidak banyak gangguan yang bisa menyebabkan burung stres.
- Tidak memandikan burung bakalan yang baru dibeli karena dapat mengurangi nafsu makan.
Apabila burung sudah diperkirakan terkena stres maka dilakukan upaya untuk memulihkannya seperti berikut:
- Apabila stres belum membuat burung lemas, burung ditempatkan di lingkungan yang tenang dan sejuk.
- Apabila burung sudah terlihat agak lesu, ditempatkan di ruangan yang hangat (ada penerangan lampu).
- Air minum burung berkicau diberi obat. Burung diberi pakan segar, seperti jangkerik dan belalang d. Perkutut diberi obat atau jamu.
Pemberian obat untuk mencegah agar burung tidak terserang penyakit, terutama untuk burung yang sudah lama dipelihara.
2. Gangguan pencernaan
- Gejala
Kotoran berubah warna atau menjadi encer dan menempel di dubur. Burung kurang nafsu makan, bulu sayapnya turun.
Pencegahan
- Kandang selalu bersih, air minum diganti setiap hari
- Tidak memberi pakan alami yang basi atau jangkerik yang mati.
- Burung bakalan dihindarkan dari hembusan angin kencang dan searah secara terus-menerus.
- Burung bakalan yang baru dibeli sementara tidak dimandikan.
3. Radang mata
- Gejala
Pelipis mata tampak merah. Mata mengeluarkan cairan.
Pencegahan
Faktor penyebab biasanya lingkungan yang kurang baik, pakan alami yang berlebihan, atau air mandi yang kurang bersih.
- Burung dihindarkan dari debu dan asap.
- Pemberian ulat hongkong sebaiknya tidak terlalu banyak (untuk burung berkicau cukup 3—5 ekor per hari).
- Air mandi harus bersih.
- Radang mata diobati dengan obat mata atau air sirih.
4. Coryza
Coryza adalah penyakit selesma yang terjadi pada burung berkicau dan perkutut. burung yang terserang penyakit ini sebelumnya mendapat stres dan tidak teratasi secara baik.
- Gejala
Nafsu makan berkurang, paruh terus terbuka, dan mata tampak bengkak.
Pencegahan
Penyakit ini sering disebabkan oleh buruknya kondisi kandang atau penularan dari burung lain yang baru dibeli. Selain itu, burung bakalan atau burung yang telah lama dipelihara kurang mendapatkan perawatan yang baik.
- Burung dihindarkan dari gangguan lingkungan.
- Kualitas pakan, kebersihan air minuman, maupun sangkar selalu dijaga.
- Burung yang baru dibeli dari pasar harus dijauhkan dari burung lama lebih kurang 1 minggu.
5. Kaki bersisik
Burung berkicau yang kaki dan jari-jarinya bersisik selalu dianggap sudah tua. Penafsiran seperti ini tidak selalu benar. Penyebab timbulnya sisik lebih dini pada burung berkicau terutama karena keliaran burung sulit dikendalikan, sempitnya sangkar, dan cara memandikan yang kurang baik.
- Pencegahan
Sisik pada kaki burung berkicau pasti akan timbul setelah burung tersebut dipelihara beberapa tahun, tetapi sedapat mungkin harus dicegah agar tidak terjadi terlalu dini. Berikut cara memperlambat timbulnya sisik pada burung berkicau.
- Tidak memaksakan burung bakalan agar cepat jinak dengan selalu menempatkannya di tempat yang rendah.
- Sangkar harus memadai dan tidak kekecilan.
- Burung berkicau dimandikan dengan sangkar mandi khusus agar kakinya selalu terkena air saat dimandikan.
- Kaki burung perkutut digosok dengan bawang merah saat dimandikan
Labels:
Burung perkutut,
Info penyakit
Subscribe to:
Posts (Atom)