Tuesday, July 9, 2013

Cara membedakan jenis kelamin trucukan jantan dan betina

Cara membedakan jenis kelamin trucukan jantan dan betina - Tidak berbeda jauh dengan tips-tips yang sudah disampaikan oleh beberapa ahli kicau mania tentang bagaimana cara membedakan jenis kelamin burung trocok / trucukan jantan dan betina seperti pada artikel-artikel  sebelumnya dan artikel-artikel yang sudah disampaikan oleh para ahli kicau mania.

Bagi penggemar burung kicauan (kicau mania) pada saat ini memang  lagi gandrung dengan berbagai jenis burung yang berkicau dengan nada  yang bervariasi dan indah suaranya, seperti jalak suren, murai batu  (medan pada khususnya), kenari, cendet (pentet) ,kacer , cucak hijau, cucak jenggot, cucak rowo, pleci (kaca mata), prenjak (ciblek), bahkan  sampai burung yang sekalipun harganya murah namun ketika suaranya  mengundang untuk dinikmati, seperti burung trucukan / trocokan / trucuk / trocok yang sudah gacor dan banyak variasi ocehannya, tidak salah juga bila kita miliki untuk kita pelihara.

Untuk itu dalam pemilihan jenis kelamin burung  pun ikut berperan  penting dalam kita menetuykan pilihan kita, karen beda jenis kelamin  akan beda juga jenis kicauannya.

Kali ini beberapa Cara membedakan jenis kelamin trucukan jantan dan betina:

TRUCUKAN JANTAN

Jika kita lihat dan buka mulutnya, tenggorokan brwarna kuningUkuran badan lebih besar dan kekar serta lebih tegakWarna hitam di sekitar mata lebih hitam dan contras, umur burung semakin tua lebih semakin kelihatan perbedanya.Warna dada agak sedikit gelapEkor pada trucukan jantan biasanya ngumpul (tidak menyebar) Bentuk leher lebih kekar dan besar

TRUCUKAN BETINA
Jika kita lihat dan buka mulutnya, tenggorokan berwarna normal putih sajaUkuran badan lebih kecil dan ramping Warna hitam di sekitar mata lebih bersih dan putihWarna dada lebih cerah dibandingkan jantanEkor pada trucukan jantan biasanya nyebar (tidak ngumpul)
Bentuk leher lebih langsing dan ramping Demikian tips dan cara membedakan trucukan/trocok jantan dan betina, semoga bermanfaat.

Read more > Cara membedakan jenis kelamin trucukan jantan dan betina

BEBERAPA MITOS TENTANG MURAI BATU

Sebagian masyarakat di Indonesia yang masih berpegang teguh terhadap adat-istiadat dan tradisi nenek moyang kebanyakan percaya dengan adanya mitos. Pengaruh Mitos dalam kehidupan mereka cukup membawa andil dalam melakukan sesuatu. Sedikit tentang mitos, Mitos adalah sesuatu hal yang dipercayai serta dianggap menjadi suatu kebenaran sejak zaman dahulu, walau sifat kebenarannya hanya berlaku sepihak bagi mereka-mereka yang mempercayai dan meyakininya saja. Mitos-mitos yang ada juga masuk mengenai ke jenis burung kicauan yaitu burung Murai Batu. Ada anggapan dari zaman dahulu bahwa karakteristik ciri-ciri pada burung membawa arti sendiri bagi burung tersebut. Anggapan-anggapan mitos itu juga ternyata menjadi rujukan beberapa orang ketika membeli burung kicauan. Mungkin karena keeksotisan pada burung Murai Batu sehingga mitos-mitos yang ada berkembang pesat di masyarakat. Di bawah ini merupakan mitos-mitos yang ada mengenai burung Murai Batu :

Murai Batu Berkaki Hitam
Burung Murai Batu yang memiliki kaki berwarna hitam dipercaya mempunyai jiwa mental tarung yang tinggi dan merupakan ciri burung sejati jenis ini.

Murai Batu Bertulang kaki besar
Bahwa burung Murai tersebut tidak mudah mundur saat tempur, tidak menyerah. Tipikal pemberani.

Murai Batu Ekor bercabang
Sifat burung payah diatur, sulit jinak. Untuk itu dibutuhkan kesabaran yang tinggi kepada pemilik burung dengan ciri Murai seperti ini.

Murai Batu Paruh tebal dan panjang
Cenderung mengeluarkan suara-suara berdurasi pendek dan lambat tetapi dengan volume suara yang kuat (tinggi).

Murai Batu Paruh pendek dan tipis
Kemampuan burung untuk rajin berkicau dengan suara-suara yang melengking di telinga. Cocok untuk mengisi kesunyian.

Murai Batu Paruh Celah
Celah pada burung tersebut, dipercaya membuat burung mengeluarkan suara yang lebih besar sehingga akan terdengar mantap.

Kepala burung Murai berbentuk datar
Karakter yang dimiliki tangguh dan siap untuk bertempur. Burung yang cocok untuk dibawakan dalam perlombaan karena tidak bermental takut jika bertemu lawan.

Mata burung Murai yang Melotot
Sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan. Tidak sulit dipelihara sebab jiwa burungmurai batu yang bermental baik.

Bentuk leher tebal
Kelebihan pada volume suara yang dikeluarkan tinggi dan lebih mendominasi dari segi suara jika dibandingkan pada jenis lainnya.

Murai Batu bertubuh besar, berekor panjang, bulu ekor agak tebal
Jenis ini dianggap sebagai jenis Murai batu yang mudah lelah, kecapekan. Kurang gocer dalam berkicau, tidak cocok untuk diikutsertakan lomba kicauan. Namun untuk kemolekan tubuhnya sangat enak dilihat.

Memalingkan wajah saat bertemu lawan
Kepercayaan bahwa burung tersebut bermental penakut, tidak siap tempur dan tidak beringas.

Nah, point-point di atas merupakan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat mengenai burung Murai Batu. Walaupun artian-artian terhadap ciri-ciri burung Murai Batu di atas tidak dapat secara total dijadikan patokan dalam memilih burung Murai Batu yang berkualitas baik, karena itu semua hanya sebuah mitos, kebenaran yang bersifat keyakinan sebagian pihak saja. Penulis hanya menjabarkan segala mitos tentang Murai Batu yang terjadi, lebih untuk menambah pengetahuan bagi kita semua tidak hanya penghobis burung terlagi bagi para pembaca :) 

Oleh : Roma Doni
Referensi : http://kicauku.com/mitos-murai-batu
Read more > BEBERAPA MITOS TENTANG MURAI BATU

Jenis Murai Batu Langka Jawa

Jenis Murai Batu Langka Jawa
Larwo adalah sebutan untuk murai batu jawa. Nama ini khusus diberikan untuk jenis murai batu jawa tersebut sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi jenis murai batu satu ini. Banyak yang beranggapan bahwa larwo bukanlah termasuk murai batu, namun menurut ahli burung kicauan burung larwo masih termasuk jenis burung murai batu dan satu keluarga Turdidae yang khususnya memiliki suara yang indah dan kicauan yang sangat bagus seperti murai-murai batu lainnya. Yang dari tempat habitatnya jangan dicari-cari selain di pulau jawa karena habitat tempat hidupnya hanya akan dijumpai di pulau jawa sehingga menjadi keunggulan bagi murai batu jawa yang disebut Larwo dari jenis-jenis murai batu lainnya yang mungkin bisa dijumpai di banyak daerah. Dan di jawa tinggalnya dapat dijumpai di alam bebas yakni dari Ujung Kulon sampai dengan Gunung Kidul dan beberapa tempat lainnya.


Larwo atau sebutan khas burung murai batu jawa memiliki ciri-ciri fisik yang mempunyai perbedaan dengan murai batu pada umumnya diketahui. Sekilas jika dari kasat mata dilihat warnanya dari murai batu sumatera dan kalimantan tidak ada perbedaannya, namun diperhatikan lebih rinci lagi perbedaan serius dapat dilihat dengan membandingkan ukuran tubuhnya. Larwo mempunyai ukuran tubuh yang jauh lebih kecil bila disandingkan dengan murai batu sumatera dan kalimantan. Yang lainnya juga dapat menjadi pembeda dari performa ketika berkicaunya larwo, adalah bulu-bulu di kepalanya akan berdiri seperti jambul. Dan bulu dadanya berwarna hitam yang melebar hingga pangkal pahanya. Dan panjang ekornya lebih kurang dari 8-10 cm saja. Melirik suaranya, Larwo mempunyai suara yang kurang bagus dari murai-murai batu lainnya dan variasi suara yang masih sedikit. Serta makanannya sama dengan murai batu umumnya yakni kroto, ulat, dan belalang.

Melihat sejarahnya dahulu, murai batu jawa atau larwo sebutan akrabnya merupakan burung ocehan yang banyak digemari burung ‘jadul’ di jawa ketika murai batu dari jenis sumatera dan kalimantan belum membanjiri pasar burung ocehan di jawa. Namun sekarang kebalikan itu terjadi menimpa burung murai batu jawa ini, kelangkaan yang sudah mulai dirasakan oleh pecinta burung terhadap sulitnya sudah ditemukan burung ini di peredaran baik di penangkaran burung murai batu, di pasar burung ocehan, maupun di alamnya sendiri yakni hutan dan pegunungan. Sehingga intensitas kepunahan mulai dirasakan murai batu jawa dalam pelestarian yang sangat diperlukan. 

Habitat yang hanya bisa dijumpai di pulau jawa merupakan kesulitan yang harus diterima karena padatnya penduduk yang sudah menghuni pulau jawa dari Banten sampai Jawa Timur sehingga hutan yang gundul menjadi penyebab burung ini tidak mendapatkan rumahnya di alam liar. Perlu diharapkan dari pelestarian burung ini oleh penangkar burung ocehan ataupun pecinta burung murai batu dalam tetap membudidayakan burung yang habitatnya sudah tidak nyaman lagi dari semestinya dulu yang masih indah. Sehingga pula juga dari sekitar tujuh jenis murai batu dapat tetap ada keberadaannya dari menghindari kepunahan yang di ambang pintu dari bersama melestarikan dalam penangkaran dan melepaskan beberapa ke habitat aslinya di samping juga bisa efektif untuk bisnis. 

Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber: 
Rachmanto, Penangkaran Burung Murai Batu. Yogyakarta, Kanisius, 2003.
http://omkicau.com/2012/11/19/burung-larwo-riwayatmu-kini/
Read more > Jenis Murai Batu Langka Jawa

PENYEBAB MURAI BATU MACET BERBUNYI

PENYEBAB MURAI BATU MACET BERBUNYI

Saat kita beli burung sudah bunyi sering mengalami tiba-tiba burung kesayangan kita setelah di pelihara beberapa bulan lamanya tiba-tiba malas bunyi bahkan bunyinya hanya sekali-kali alias kadang-kadang saja. Nah berdasarkan pengalaman teman-teman penggila burung Murai Batu alasan yang utama adalah : 

  • Kebersihan. Baik Kandangnya atau burungnya. Sebaiknya di bersihkan setiap hari kandang burungnya. 1 minggu sekali kasih desinfektan. Burung juga harus di mandikan minimal 1 hari sekali, 1 minggu sekali beri shampo mandi untuk burung. Dengan kondisi bersih, diharapkan tidak ada kutu, tengu, germ dll yang sejenisnya hidup di dalam kandang apalagi sampai menyerang ke bulu burung. Burung bisa menderita akibatnya sakit dan tidak mau bunyi, alias macet/membisu. Burung sakit kok di suruh bernyanyi. Burung mau bernyanyi kalau hati gembira, hati susah nyanyinya seperti apa ya? seperti lagunya om Rinto mungkin ya.
  • Kenali Karakter Burung. Sebaiknya kalau kita beli burung yang sudah bunyi/jadi, kita tanyakan juga, bagaimana kebiasaan makannya? , mandinya berapa kali seharinya dan berapa lama jemurnya.? Banyak juga penggemar burung Murai Batu transfer burung sekaligus jebol perawat burungnya sekalian. Biasanya sering terjadi pada burung-burung untuk lomba. Namanya juga hobbi, berapapun biayanya ya.... tidak masalah. Jelas disini agar perawatan burung tidak berubah. Sehingga diharapkan seandainya burung sudah pindah tangan , kondisinya dan kerjanya juga stabil (tidak berubah). Yangdi takutkan kalau merubah cara perawatan/setelannya burung kerjanya kurang dan lebih celaka lagi malas bunyi. Itu yang harus dihindari.
  • Kondisikan pada suasana yang tenang dan damai. Sehingga burung jauh dari stress. Burung kalau sudah stress membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan kondisinya seperti semula.
  • Jauhkan dari hewan-hewan haman dan predator, seperti tikus, kucing, anjing, ular dan lain-lain.
  • Mental Drop. Karena Murai batu mengenal senioritas dalam habitatnya dan berkarakter fighter. Terkadang kita tidak menyadari kalau murai batu yang baru di beli sering berkicau, lama-lama malas bunyi. Hanya karena di rumah punya Murai Batu Lebih dari satu. Celakanya sering di pertemukan lagi saat menjemurnya. Sudah dapat di pastikan salah satu pasti ada yang kalah dan mental drop sehingga takut berkicau. Sarannya jauhkan burung dari burung Murai Batu lainnya. Kalau bisa tidak mendengar suara Murai Batu lainnya sekalipun.
Untuk selanjutnya Anda dapat membaca ARTIKEL LAINNYA SEPUTAR MURAI BATU yang ada di blog murai ini yaitu seperti : 
Read more > PENYEBAB MURAI BATU MACET BERBUNYI

TIPS PENANGANAN MURAI BATU LEPAS DARI KANDANGNYA


Burung lepas itu banyak disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah karena kecerobohan kita lupa menutup kandang ataupun menggantangnya di tempat yang mudah goyang / jatuh misalnya pada ranting pohon yang kecil atau pada pengait kandang yang sudah mulai longgar bisa jadi juga karena serangan binatang lain seperti tikus atau kucing. 

Lalu apakah yang harus kita lakukan jika suatu saat burung kesayangan kita lepas dari kandangnya, saya akan memberikan tips bagaimana mengatasi situasi yang demikian. 
Jangan Panik Biasanya begitu tahu burung kita lepas, hal pertama yang kita lakukan adalah PANIK, jadi usahakan tetap tenang sewaktu menggiring burung kita yang lepas kembali ke kandangnya. 

Siapkan Ulat hongkong / Jangkrik.
Atur kandangnya agar pintunya selalu terbuka. atau jika punya kandang jebakan gunakan kandang jebakan untuk menjebak burung kita agar mau masuk ke kandang. 

Cara pertama
tusukan ujung batang lidi pada jangkrik, lalu arahkan ke burung yang lepas tadi, biasanya siburung tidak akan langsung terbang tetapi selama beberapa menit burung tersebut hanya akan diam sambil melihat situasi sekelilingnya (si burung mencoba beradaptasi ). biasanya siburung akan mencari tempat pijaknya seperti kandang burung yg lain, tali jemuran, batang pohon atau tembok rumah dan pada saat itulah kita sodorkan batang lidi yg sudah diberi jangkrik / ulat hongkong tadi. mainkan batangan lidi tadi sambil diarahkan ke kandang yang pintunya sudah terbuka. jika siburung mengikuti jangkriknya segera masukan jangkrik ke lantai kandangnya, biasanya siburung akan mengikuti arah ketempat jangkrik tadi dilepaskan lalu segera setelah burung itu masuk kandang tutup pintunya.

Cara kedua : 

Pegang kandangnya yang pintunya sudah sengaja dibuka , lalu usahakan menarik perhatian siburung dengan memasukan beberapa jangkrik / ulat ke kandangnya. lalu arahkan / sodorkan kandangnya dengan pintu yang menghadap siburung. kalau burung terbang kesana - kemari, cobalah tetap ikuti dan sambil tetap memasukan beberapa jangkrik/ulat ke kandangnya sampai siburung tertarik dan kembali masuk kekandangnya. 

Cara ketiga : 

Dengan menggunakan kandang yang didesain untuk menjebak burung, masukan cepuk untuk serangga di lantai kandang yg khusus buat menjebak. buka/ geser pintunya lalu gantung ditempat yang terlihat oleh burung tersebut. atau anda bisa menggunakan getah dari pohon nangka ataupun getah pohon karet yang telah dioleskan keranting, tetapi cara ini kurang begitu efektif karena siburung tidak akan langsung menghampiri ranting yang sudah dilumuri dengan getah tersebut.

Cara keempat : 

Dengan bersenjatakan sprayer yang terlebih dahulu diisi dengan air shampo, semprotkan sprayer yang berisi air shampo ke tubuh burung yang lepas (kalau posisi anda dan si burung berjarak dekat) , semprotkan pelan-pelan saja dengan lembut sambil melihat pergerakan si burung , apabila si burung diam saja dan malah menikmatinya segera putar perlahan pengatur sprayer anda ke semprotan kencang hal ini agar bulu sayap siburung basah oleh air shampo yang lengket yang membuat si burung tidak mungkin lagi terbang jauh/tinggi.

Bagaimana bila Burung anda terlanjur terbang jauh keluar rumah , maka hal yang harus 
anda lakukan adalah mencari burung sejenis ( lebih bagus lagi kalau burung betina ) masukan burung tersebut ke kandang jebakan, lalu gantang ditempat yang bisa terlihat oleh burung tersebut hinggap ( dibatang pohon ,tiang listrik atau atap rumah ). tunggulah sampai burung tersebut berani mendekat. 

Tips - tips diatas selalu saya lakukan jika ada burung saya atau milik tetangga kebetulan lepas, dan hasilnya burung tersebut kembali kekandangnya dengan selamat. tapi jika anda masih belum berhasil mungkin memang anda belum berjodoh dengan burung tersebut, hehehe 

sebaiknya selalu pantau situasi lingkungan siapa tahu ada tetangga anda yang kebetulan mendapatkan burung tersebut sehingga anda bisa menebusnya sebagai tanda terima kasih. 
Burung burung yang mudah ditangkap kembali setelah lepas dari kandangnya ( dgn catatan burung sudah jinak / tidak giras ): 

1. Kutilang 
2. Ciblek.
3. Kacer.
4. Pentet.
5. Parkit.
6. Nuri / Betet
7. Poksay ( harus dipancing dengan betina/sejenis )

Untuk burung jenis lainnya biasanya akan kembali setelah beberapa jam/hari karena kelaparan , dengan catatan :tidak ada yang menangkapnya. 
8. Cucak hijau / Cucak Rante
9. Cucak Rawa.
10. Muray batu ( pancing dengan muray /masih muda )

untuk burung jenis ini biasanya akan langsung terbang meninggalkan anda. 
11. Perenjak
12. Anis merah.
Read more > TIPS PENANGANAN MURAI BATU LEPAS DARI KANDANGNYA
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo