Friday, August 2, 2013

Kakak Tua Jambul Kuning

Nama Lokal : Kakak Tua Jambul Kuning
Nama Ilmiah : Cacatua sulphurea

B. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphhylum : Vertebrata
Classis : Aves
Ordo : Psittaciformes
Familia : Psittacidae
Genus : Cacatua
Species : Cacatua sulphurea

C.Diskripsi :
1.Habitat
Di hutan sekunder dan perkebunan. endemik di Sulawesi. dan Nusa Tenggara. Burung ini tersebar di P. Panida. lepas pantai P. Bali.


2.Ciri Morfologi
Burung kakatua jambul kuning. berukuran panjang kira.kira 30 cm. mempunyai jambul kuning. mencolok. bulu berwarna putih dan sering mengeluarkan suara yang ribut. Burung tersebut mempunyai paruh atas yang panjang melebihi paruh bagian bawah. Mata berwarna coklat gelap, paruh hitam, kaki abu-abu gelap. Burung kakatua mempunyai lidah yang diadaptasikan untuk memakan buah, biji-bijian, Jambul akan ditegakkan dan diturunkan bila sedang bersuara dan bertengger di pohon.
3.Ciri Spesifik
Memiliki Jambul berwarna kuning, jambul ini yang membedakan dengan kakak tua jenis lainnya. Selain itu warna bulu diseluruh tubuhnya yang berwarna putih menjadikan ciri khas tersendiri pada burung ini.
4.Jenis Makanan
Di habitat aslinya burung kakatua memakan buah.buahan, biji.bijian. sayuran. serangga dan larvanya. Sedangkan di Kebun Binatang Gembira Loka burung kakatua diberi pakan jagung muda dan kacang goreng.
5.Perilaku
Burung kakatua hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat. diselingi gerakan melayang serta saling berteriak. Burung ini mempunyai kebiasaan berpegang pada dahan atau cabang pohon. Pada musim kawin burung jantan akan memperlihatkan pada burung betina beberapa gaya seperti meloncat. mengembangkan sayap. mengangkat ekor. dan berjalan di depan betina untuk menarik perhatiannya.
6.Reproduksi
Burung betina bertelur jumlahnya di atas tiga butir. kemudian diletakkan dilubang pohon tempat burung tersebut bersarang. Telur tersebut dierami secara bergantian.antara burung jantan dan burung betina.
Read more > Kakak Tua Jambul Kuning

Tips Mencegah Penyakit Burung Merpati

Burung merpati juga memiliki banyak penggemar dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan hobi ini sudah berumur lama, terutama merpati tinggian. Artkel kali ini membahas perawatan dan pencegahan penyakit pada burung merpati, apapun jenisnya. Tips ini bisa digunakan untuk penggemar dan penangkar merpati. Merpati sering dikatakan mudah dalam perawatan dan penangkarannya, meski sebenarnya tidak semudah yang dibicarakan.


MERPATI BALAP

MERPATI BALAP: SALAH SATU JENIS MERPATI YANG DIGEMARI DI INDONESIA

Satu kata kunci yang paling joss untuk mencegah penyakit adalah menjaga kebersihan kandang. Ia adalah rumah terbaik bagi merpati, yang bisa melindungi burung tersebut dari berbagai kemungkinan buruk seperti terkena sengatan panas matahari, atau terkena limpahan air hujan, sekaligus bisa menjadi tempat untuk beristirahat, menikmati pakan, dan beraktivitas.

Seperti dijelaskan sebelumnya, kalimat “menjaga kebersihan kandang” mudah untuk diucapkan atau ditulis, tetapi tidak selalu mudah untuk dilaksanakan. Khusus penangkar, menjaga kebersihan kandang merupakan keharusan, karena kandang beserta isinya yang bernyawa itu merupakan aset usaha mereka.

Kandang bisa menjadi rumah yang sehat, atau sebaliknya justru rumah yang menyakitkan bagi burung, yang mana semua itu tergantung dari manusia selaku perawat atau penangkar.Sirkulasi udara di dalam kandang juga perlu diperhatikan, karena setiap kotoran (feces) burung mengandung ammonia. Kalau ventilasi buruk, dan kita malas membersihkannya, maka berbagai penyakit pun bakal antre.
Ragam penyakit pada burung merpati

Secara umum, penyakit pada merpati maupun jenis burung lainnya bisa dibedakan menjadi empat menurut sumber penyakitnya :

 

 Penyakit bakteri
Sebagian besar penyakit yang disebabkan bakteri terjadi akibat berhubungan langsung dengan peralatan dan bahan pakan yang terinfeksi, dapat juga berasal dari sengatan dan gigitan binatang, melalui luka, dan inhalasi. Burung yang sehat juga bisa tertular ketika ia kontak dengan burung yang sakit.

Penyakit virus
Pada merpati, penyakit yang disebabkan viru umumnya muncul dari air minum yang sudah terpapar virus tersebut. Bisa juga ditularkan ketika burung sakit bersin, lalu sebagian material yang keluar dari lubang hidung (nostril) maupun paruhnya mengenai burung yang sehat. Virus yang terbawa angin juga seringkali menjadi sumber penularan, sebagaimana terjadi pada virus flu burung (H5N1) akhir-akhir ini.

Penyakit jamur
Penyakit yang disebabkan jamur umumnya terjadi melalui media angin, air minum, atau kontak langsung antara burung yang sakit dan burung sehat. Protozoa seperti Trichomonas yang menyebabkan kanker, misalnya, seringkali dibawa induk burung tanpa terlihat gejalanya, kemudian diwariskan kepada anak / piyikan ketika induk melolohkan makanan ke mulut anaknya.

Penyakit parasit
Parasit bisa bersifat internal (ada di dalam tubuh) maupun eksternal (menempel pada bulu, kulit, atau bagian tubuh lainnya). Parasit internal seperti cacing bisa masuk ke saluran pencernaan merpati, ketika burung menelan cacing atau telurnya. Adapun parasit eksternal seperti tungau, kutu, dan gurem, terjadi ketika kebersihan kandang terlupakan. Butung yang terserang akan mudah menulari burung yang sehat, melalui kontak langsung, terutama jika dipelihara dalam kandang yang sama.

Perawatan tepat untuk mencegah penyakit pada burung merpati

Penyebab :

Penyakit ini paling umum terjadi pada burung merpati, dan disebabkan oleh protozoa mikroskopik yang aktif bergerak. Penularannya dimulai dari satu burung ke burung lain melalui air minum. Bahkan induk merpati bisa menginfeksi anak-anaknya saat melolohkan makanan.

Gejala :

Burung yang terinfeksi akan terlihat tidak aktif seperti biasanya, kehilangan berat badan, bulu-bulunya seperti sobek atau terkoyak, diare, dan sering minum.

Selain itu, ada endapan berwarna kekuningan di mulut atau tenggorokannya (lihat gambar). Burung yang masih muda sangat rentan terhadap penyakit ini.

Pencegahan :

Menjaga kebersihan kandang, termasuk wadah pakan dan wadah air minum secara teratur. Selain itu, makanan dan air minum harus selalu dijaga higienitasnya. Jika menjumpai burung yang sakit, segera diisolasi dan disembuhkan terlebih dulu di kandang karantina.

Setiap kali membeli burung merpati, biasakan tidak langsung mencampurkannya dengan burung yang sudah lama dipelihara. Amati dan isolasikan dulu merpati yang baru dibeli tersebut, minimal selama 1 minggu. Setelah terlihat benar-benar sehat, baru boleh disatukan dengan burung lainnya.
Koksidiosis

Perawatan tepat untuk mencegah penyakit pada burung merpati

Penyebab :

Koksidiosis merupakan penyakit yang sangat menular dan disebabkan bakteri yang menginfeksi usus burung. Burung muda sangat rentan tertular penyakit ini, sehingga akan mengalami stres yang terlihat dari penurunan nafsu makan dan minum.

Gejala :

Burung yang terinfeksi mengalami penurunan nafsu makan secara drastis, bahkan ada yang sama sekali tak pernah / sedikit menyentuh makanan dan minumannya. Matanya sering menutup. kotorannya berwarna hijau dan bercampur air, serta bobot badannya akan merosot taham. Dalam beberapa kondisi, penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada burung muda.

Pencegahan :

Selalu membersihkan kandang setiap hari, dan jangan biarkan pakan bercampur dengan kotoran burung. Jauhkan pakan dari binatang pengerat seperti tikus.
Perawatan tepat cegah penyakit

Untuk menekan sekecil mungkin potensi penyakit yang menimpa merpati, berikut ini pola perrawatan tepat yang bisa Anda lakukan secara rutin :

Seperti dijelaskan, selalu menjaga kebersihan kandang, juga kebersihan pakan, dan kebersihan wadah pakan / air minum.

Berikan vaksinasi secara teratur untuk merpati Anda. Mestinya ini berlaku untuk merpati mania maupun penangkar. Sayangnya, hal ini belum membudaya di kalangan penggemar merpati, dan baru sebagian penangkar yang melakukannya.

Periksa selalu kotoran burung pada malam harinya. Jika kotoran berwarna putih lembek / hijau lembek, berarti burung dalam kondisi yang tidak sehat. Pisahkan dari burung lainnya (dikarantina) secara beberapa hari untuk mencegah penularan ke burung yang sehat.

Untuk perawatan harian, biasakan burung mengkonsumsi multivitamin minimal 1-2 kali dalam seminggu. Jika menggunakan BirdVit, dosisnya dua kali lebih banyak daripada burung berkicau. Multivitamin akan memberi efek preventif terhadap serangan penyakit. Sebagian besar penyakit masuk ke tubuh burung ketika kondisi tubuhnya lemah.

Berikan PigeonVit untuk merpati kesayangan Anda, terutama untuk merpati balap, baik merpati tinggian maupun sprint. Produk ini akan memastikan merpati Anda menjadi giring dan keket.
Read more > Tips Mencegah Penyakit Burung Merpati

CARA SEDERHANA BETERNAK MERPATI

CARA SEDERHANA BETERNAK MERPATI
BERBEDA dengan burung lainnya, burung merpati termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijual di pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali.

pertama, tentu saja burung yang kamu beli itu harus sehat.ciri burung merpati yang sehat adalah memiliki bulu yang bagus. bagian ujung sayapnya tidak melor alias turun. bila di tangkap dengan tangan tenaga reaksi/perlawanan besar.

kedua, usahakan jangan membeli burung merpati yang sudah tua, ini tidak bagus bagi yang sekedar membeli untuk disembelih maupun untuk diternak.

ciri-ciri burung merpati yang telah berusia senja/tua adalah sebagai berikut, daging di sekitar paruh yang kelihatan tebal. bagian lubang hidungnya juga terlihat ada kerutan daging tebal. bila di cermati paruhnya sudah ngak kilat.

selanjutnya, ketiga , bila saat kamu memilih diantara banyak burung yang ada dalam satu sangkar, jangan terlalu dekat dengan sangkarnya dulu. ambil beberapa langkah ke belakang dan cermati perilaku si burung merpati dari kejauhan. yang mesti kamu perhatikan adalah burung yang menjadi raja didalam sangkar, atau yang memiliki sifat paling domininan

kelima, pelajari ciri-ciri antara induk pejantan dan induk betina, induk pejantan biasanya memiliki paruh yang lebih tebal, lehar lebih besar, kepala yang lebih panjang dan besar. bulu disekitar lebih yang mengkilap. bila didekato burung lain pejantan/betina lain dia akan bekur (berkutut)

kalau cara menternakan merpati juga gampang-gampang susah sebenarnya. ada dua metode disini, yang pertama sistim kurung. jadi burung merpati itu nga pernah dilepas atau keluar dari sangkar nya. cara ini tidak begitu maksimal bila dipilih dalam menternakan burung merpati. karna burung merpati adalah burung yang suka bersosialisai melalui terbang dan mondar-mandir. tapi bila ini cara yang terakhir dipilih metode ternaknya, usahakan sangkar nya di perbesar.

metode kedua, sistim lepas kandang. bagi yang baru membeli burungnya dari pasar burung ngak boleh langsung dilepas. kurung dan kasih makan burung nya dahulu selama beberapa hari didalam kandang. selanjutnya sayap burung disalasiban/di lakban/di lem isolasi.barulah burung dilepas dalam keadaan sayap dilem (usahakan jangan merusak bulu sayapnya saat me-lem maupun membuka lemnya).biarkan burung keluar sendiri dari sangkar untuk pertama kali. saat malam tiba , bila si burung sudah tau cara pulang sendiri kerumah barunya berarti ada kemajuan.

biarkan kejadian ini berulang-ulang selama beberpaa hari hingga memungkinkan untuk dilepas (tips yg paling aman adalah saat burung sudah bertelur dan mengerami baru dilepas) untuk mengawinkannya sendiri sebenarnya ada triknya, kumpulkan beberapa burung merpati dalam kandang selama seminggu, maka akan terjadi pacaran anatar sesama burung merpati. pasangan yang sudah menjadi ini tidak akan berpisah bila tidak diapa-apain atau satunya tiada. dan untuk melihat kapan saatnya burung merpati akan bertelur juga ada caranya. berikut adalah tanda-tanda burung merpati bila akan bertelur. indukan pejantan akan bersifat agresif dan membuntuti si burung betina kemana pun ia terbang. selalu mengekor dibelakang si burung betina hingga terlihat seperti overprotect (kayak orang yang pacaran aja)

sekedar pengetahuan, masa - masa inilah burung merpati bisa di balapkan.caranya : tangkaplah siburung indukan ketika memasuki kandang. pisahkan dan jangan sampai terlihat oleh burung pejantan selama beberapa menit. lalu ketika siburung jantan sudah terlihat sibuk/bingung mencari burung betina dan memanggil-manggil dengan suara khas khuuu khuuu keluarkan si burung betina.sijantan akan lengket ditangan.


untuk membantu menjaga perkawinan siburung agar lancar ada beberapa cara juga yang bisa kita lakukan. bila tanda-tanda akan bertelur sudah terlihat seperti yang baru kusebutkan diatas , kamu bisa menyediakan kayu-kayuan kceil seperti batang lidi, jerami, tali bekas yang kecil, atau apa saja yang sifatnya bisa di rangkai burung merpati jadi sarang. karna selama musim bertelur tiba, burung merpati akan mencari benda-benda tersebut untuk dibuat alas telur untuk pengeramaan.

demikian tips sederhana ini, moga di baca orang yang memerlukannya tips ini. ow iya, burung merpati hanya mengerami hanya sekitar 19-22 hari. itu waktu yang sudah pasti nya. ngak semua telur bisa menetas juga. paling banyak satu pasang burung merpati hanya menghasilkan 2 telur, 3 telur sangatlah langka. saat telur menetas kasihlah makan be-er atau jagung yang halus ke burung indukan, karna akan disuapi keanak-anaknya.

makanan yang paling baik untuk merpati adalah jagung dan kacang hijau. namun ada beberapa adat yang melarang umatnya memakan atau membunuh burung merpati, apalagi menjualnya untuk disembelih. jadi, usahakan tidak berdagang burung merpati, membunuh, maupun memakannya. karna burung merpati juga merupakan teman manusia seperti layaknya kucing.
Read more > CARA SEDERHANA BETERNAK MERPATI

PENETASAN TELUR MERPATI TINGGI

PENETASAN TELUR MERPATI TINGGI

1. Menyiapkan indukan.
Pilih indukan merpati tinggi trah jawara yang umurnya sudah cukup dewasa ( diatas dua tahun ) Dan sesuai dengan selera , baik gaya terbang merpati tinggi maupun sifat-sifat keberaniannya /petarungnya Calon indukan merpati tinggi atau merpati kolongan ini harus diberi asupan yang cukup baik protein, karbohidrat dan mineral maupun vitaminnya.


2. Menyiapkan sarang
Sarang merpati tinggi sebaiknya dibuat kotak dan diberi alas yang cukup tebal dari bahan – bahan alami, seperti dahan pohon yang kecil-kecil, rumput- rumput kering, daun cemara dan lain –lain. Bahan- bahan ini ditaruh saling silang agar terdapat rongga udara dibawah telur hingga suplai O2 untuk metabolisme inti sel telur ( calon embrio ) terjamin dan sebagai alas telur merpati tinggi agar tetap lentur hingga telur merpati tinggi tidak pecah walaupun dibebani tubuh induknya. Bahan bahan alami ini masih mengandung energi yang hangat yang bisa membantu mempertahankan suhu sarang tetap hangat dan stabil hingga calon embrio merpati tinggi tumbuh dengan sempurna dan tidak mati.


3. Memilih telur.
Ukuran telur merpati tinggi/ merpati tinggian / merpati kolongan tidak sama antara telur merpati tinggi yang satu dibandingkan dengan telur merpati tinggi / merpati tinggian lainnya, namun perlu diperhatikan telur merpati tinggi yang bagus tentu telur merpati tinggi yang lebih besar, hingga pertumbuhan embrio-nya bisa lebih maksimal .Kalau telur kecil material dan ruang untuk pertumbuhan embrio kurang maksimal, hingga anak merpati tinggi yang diharapkan menetas malah mati sebelum waktunya dan kalaupun menetas anakan yang dihasilkan setelah dilatih tidak sesuai dengan yang diharapkan.Isi telur terdiri dari dua warna yaitu putih telur (albumin) dan kuning telur.Telur dengan albumin lebih banyak/berat akan menghasilkan anak jantan. Biasanya telur merpati tinggi yang mengandung albumin lebih banyak / lebih berat berbentuk lebih lonjong dibandingkan dengan telur dengan volume sama dan mengandung albumin yang lebih sedikit/ringan.Cara mengukur yang mudah adalah dengan cara dimasukkan kedalam air dalam ember , telur yang tenggelam lebih dalam berati berat jenisnya lebih besar.Telur yang terbuahi akan terbentuk kuning telur yang berembrio ( ada inti sel telur ). Mudahnya bisa dilihat dengan cara telur ditaruh diatas bolam lampu yang dinyakan akan terlihat didalam kuning telur terdapat sebagian warna yang lebih pekat/gelap.


4. Menyiapkan pengasuh.
Pengasuh merpati tinggi juga berperan besar dalam mewariskan sifat – sifat kepada anak merpati tinggi / merpati tinggian yang diasuhnya. Begitu telur menetas secara alamiah kelenjar – kelenjar tubuh /tembolok induk menghasilkan susu yang biasanya disebut dengan susu tembolok baik induk jantan maupun induk betinanya. Susu tembolok ini berperan besar dalam mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak-anak yang diasuhnya. Oleh karenanya pilih pengasuh yang masih saudara dari indukan yang akan diambil anaknnyaPengasuh merpati tinggian juga harus diberi asupan yang cukup baik protein, karbohidrat dan mineral maupun vitaminnya. Pengasuh merpati tinggian yang cerdas akan mengasilkan anak asuh yang cerdas pula.


5. Masa mengeram.
Masa mengeram telur merpati tinggi / merpati tinggiaan rata – rata 16 hari sejak mulai dieramiSebelum mencapai 16 hari telur ini harus dikontrol pertumbuhan embrionya.

Masa eram 4 hari telur dicek pertumbuhan embrio-nya dengan cara ditaruh diatas bolam lampu apakah sudah ada guratan – guratan benang – benang darah dalam dinding telur. Jika tidak ada berarti embrio tidak tumbuh, telur tidak jadi.
Masa eram 10 hari pertumbuhan embrio sudah mendekati sempurna telur sudah hitam pekat tinggal menyisakan sedikit rongga udara
Masa eram 14 – 15 hari anak merpati sudah mulai mematok- matok dinding telur untuk mencari jalan keluar, telur sudah mulai berlubang
Pada hari ke 16 anak merpati sudah menemukan jalannya alias menetas.
Read more > PENETASAN TELUR MERPATI TINGGI

TIPS MEMILIH MERPATI BAGUS

TIPS MEMILIH MERPATI BAGUS
Merpati tinggi atau merpati kolongan yang bagus mempunyai ciri-ciri yang mungkin beberapa ini dapat menjadi acuan dalam memilih merpati yang bagus, hingga bila kita membeli atau mencari merpati dipasaran bagi yang baru terjun dalam hobby memelihara merpati antara lain : 

1.Bentuk Kepala 
Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang “nonong”, tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala “tengah” (arah jam12.00). berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini kan OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi) 

2.Bentuk paruh 
Pilih paruh yang berbentuk “merit” (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas. 

3.Mata 
Mata sebagai senjata utama bagi merpati untuk menemukan gerakan tentu tidak akan kita abaikan dalam hal pemilihannya. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih. Pilih yang mwmpunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu. 

4.Hidung 
Kalau didaerah sy, oleh sebagian teman, keadaan, bentuk,besar dan kecilnya hidung tidaklah pernah digubris. akan tetapi tidaklah sependapat dg yg akan sy sampaikan, karena menurut pengalaman, berbagai bentuk hidung mempunyai kelebihan dan kelemehan. menurut sy hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit sy: 1. besar, panjang, menggembung (bukan “prambon”/turunan dari merpati pos), sy suka dg hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 2. besar, panjang, “trepes”/melekat ke paruh (jika burung ini “prambon”), sy suka hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 3. kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), sy suka dg hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, sy suka burung ini untuk “gaburan”/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang). 

5.Leher 
sampai saat ini sy masih berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk “metil”/”njungkel”/”nunjem”/”nenggel”/”thel”. pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas “metil” kalah fleksibel dibanding dg tipe tulang leher yg tadi sy sebutkan. 

6.Sayap 
sayap sebagai sarana utama burung untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yg terbaik, beberapa contoh al: 
1. bahu sayap harus kuat dan lentur/jangan kaku, utk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot. 
2. bulu sayap tebal kencang tidak bergelombang. pilih juga yg lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing. 
3. tulang bulu sayap besar kuat sedikit lentur pada ujung bulunya 
pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat “mekongkong” saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak “mekongkong”. 

7.Bentuk dada 
Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun. berbeda dg yg berbentuk huruf O (hny bgs turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada sptri ini akan berkurang. 

8. Tulang Dada 
Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sy pny pengalaman sseperti ini: 
1. berbentuk seperti tanda ‘centang’ : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang. 
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan “cekelan”padat berisi, burung akan turun sambil “nggenjot-nggenjot” 
8.Sapit Udang 
Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk “sapit urang” pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunny, kalau dari pengalaman sy pribadi, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh “sapit urang” sama gaya terbang burung. akan tetapi utk masalah turun sprtiny berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny “sapit urang” pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg “sapit urng” rapat (tidak berjarak sama sekali/”ganthet”) biasany kalau burung mempyai kemampuan turun, turunyny akan pelan. merpati dg “sapit urang” berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang. merpati dg jarak “sapit urang” kira2 >1cm kalau burung mempyai kemampuan turun, akan turun dg “anteng”/tidak goyang2, tentuny juga didukung ukuran “brutu” dan bentuk ekorny. kondisi “sapit urng” yg bengkok sejauh pengalaman sy: dulu sy pernah pny burung dg jarak “sapit urang” kira2 1cm, sebelum “sapit urng” bengkok burung mampu turung cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung turun “ngebrok lemah”. kemudian salah satu “sapit urangny” patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu “sapit” nyambung tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tsb masih mampu turun hny kecepatan turun dan shootny berkurang. 

9.Pinggang/Brutu 
perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang/”brutu” merpati tentuny tidak mungkin bila tidak memp pengaruh apa2 pada kinerjany. dari yg berukuran besar, kecil, sedang, berjarak rapat ataupun yg berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang berjarak renggang dari badanny akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan yg bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg jelas ketidakseimbanganny dg adany pinggang spt ini. berbeda dg burung dg kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang renggang spt ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok. kemungkinan kedua burung turun dg kecepatan tinggi tanpa adany keseimbangan pengereman, akibatny burung akan turun dg keras(yg berakibat menyakiti diriny sdr). 

berbeda dg pinggang yg berjarqk rapat, baik yg besar maupun yg kecil memiliki kelebihan sdr2. dg perkakas lain yg mendukung, burung dg “brutu” kecil rapat, akan memiliki tipe turun “anteng”/tidak goyang2. burung dg “brutu” besar rapat, akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung sebenarny goyang2ny itu merupakan seni lemparan tubuh burung/”nggenjot2″ saat turun. 

10.Ekor 
ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentuny akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun dari burung tsb. 
pilihlah burung yg mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan/”cekelan” burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari

“cekelan” padat/”kiyel”, empuk/ngapuk, keras/rapet/”atos” yg sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tpi dg pemilihan dan pembelajaran yg berulang2 psti kelak dg mudah kita akan dapat membedakan ukuran yg sesuai. 
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak menyatu, itu ciri dari “brutu” kecil, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun “anteng”. 
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak melebar pada ujungny/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari “brutu” besar, biasany bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun “nggenjot2″. 
saat kita pegang ekor merpatipun akan memp daya tekan kebawah yg berbeda2, ada yg “ndlosor”, “ngawet” 45 derajat, dan ada pula yg “ngawet” 90 derajat/ ditempat sy biasa disebut dg “bengkuk”. 
u/ gaya terbang : 
*bila burung memp pegangan ekor “ngawet” 45 derajat: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum tinggi burung sudah menuju kearah tujuan) 
*bila burung mmp pegangan ekor “ngawet” 90 derajat/”bengkuk”: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg yg memp tipe pegangan ekor sama, akan memp gaya lepas/start memutar “cekak”, spt obat nyamuk (biasany burung mencapai ketinggian ttntu baru menuju arah tujuan) 
*bila burung memp pegangan ekor “ndlosor”: burung dg tipe pegangan ekor spt ini biasany memp 2 kemungkinan gaya terbang. yg pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yg kedua “nggandeng”/ ngikut partnernya. 

11.Kaki 
kalau soal kaki sy lebih suka kaki yg merit, garing/terlihat “mbesisik” & panjang (baik kaki maupun jarinya) 
saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor. 

Tingkah laku merpati 
- Suara kepakan sayap 
bila kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. apa sebenarny yg membuat suara kepakan ini kian berbeda? 
ya,, memang suara kepakan dari burung yg sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/msh latihan trnyta memang berbeda. apalagi dg burung merpati yg sama sekali belum latih terbang (umbaran) 
*kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak)kira2 bgtu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara sperti(wis.. wis..) 
*sedangkan sayap burung merpati yg belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak) 
memang kalau tanpa mengamati dg seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini. 

- Cara turun 
saat kita belanja di pasar,, 
tentu akan banyak pedagang yg sibuk menawarkan merpati dagangannya,, 
kalu saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh, melihat para pedagang menawarkan burung2 yg dijajakanny pada calon pembeli, 
biasany burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringny dg cara betina di naik turunkan kurungan,, 
nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb! 
kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yg melompat dg mengepakkan sayap, ada yg langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yg dg posisi kepala di depan, ada pula yg dadany di depan). 
ya,, untuk mental burung, , 
burung yg menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. bukan merpati yg turun kurungan dg cara melompat dg mengepakkan sayapny. 
akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yg memadai(tulang leher,sapit urang,pinggang,dll) 

- Cara Jalan 
banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yg mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yg menginginkan burung merpatiny adalah merpati yg rajin dan tidak malas terbang. 
saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakiny,, 
napak(menyentuh tanah) atau tidak. 
biasany burung merpati yg berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny), 
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yg menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dg burung yg mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yg sama, dan perkiraan umur yg sama, latihan yg sama, pakan yg sama, dengan jalan yg berbeda seperti diatas. 
saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yg memp. ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yg lebih dulu lelah/”ngenduk”/hinggap di sembarang tempat? 

- Penampilan 
setelah melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhny saat berdiri. 
burung yg berdiri terlihat punggung & pinggangny menyembul/ tampak “berpunuk” tentu akan memp kemampuan terbang dan turun yg berbeda dari burung yg memp bentuk tdk spt itu. biasany syp burung akan tampak menggantung. 
bila kita melihat merpati dg bentuk tubuh spt itu, ada kemungkinan burung ini memp gaya terbang dg speed kencang, dan kemampuan turun yg patut diperhitungkan. 

- Waspada 
saat burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan memp gaya yg berbeda. ada yg hny diam terlihat cuek dg keadaan sekitar, ada pula yg tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarny, baik gerakan didekatny ataupun gerakan dari kejauhan. 
burung dg tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatanny. 

- Gerak bulu ekor 
saat kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidal ada salahny kit a memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tsb saat bekur. 
I. ekor burung saat bekur yang memp kecepatan “megar-mingkup”/ bulu2 ekorny merapat dg cepat (dilihat dari samping), biasany dimiliki oleh burung yg memp pinggang rapat. dan ini sangat mempengaruhi kemampuan turunny. 
II. ekor bururng yg selalu “megar”/terlihat jarak2 dari bulu ekorny (dilihat dari samping), Akan memp kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dg tipe pertama.
Read more > TIPS MEMILIH MERPATI BAGUS

CIRI MERPATI BALAP YANG BAGUS

CIRI MERPATI BALAP YANG BAGUS

Untuk mengetahui Ciri Merpati Yang Bagus/ Kualitas dapat dilihat dari paruhnya, bentuk kepalanya, matanya, dadanya, sayapnya, bulu jawatnya, warna bulu badan, supit, ekor, kakinya.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Paruhnya. Paruh burung merpati balap yg bagus ada beberapa model, ada yg berbentuk spt burung pipit, ada yg berbentuk spt burung elang tipis & tajam. Pada dasarnya paruh burung harus serasi & seimbang dengan besar kepalanya shg mengurangi friksi saat terbang.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Bentuk Kepalanya. Bentuk kepala burung merpati ada yg berbentuk nyigar jambe (pinang) dibelah, ada yg mengerucut menuju paruh shg sangat aerodinamis tergantung selera pemilik burung merpati balap. Ada bentuk kepala burung merpati spt ikan louhan, ini akan menambah gesekan & mengurangi kecepatan burung merpati.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Matanya. Mata burung merpati standarnya bening & tajam spt mata elang, warna mata beragam ada yg kuning, putih sebaiknya yg ber lis merah, kuning kemerahan tergantung selera pemilik burung merpati..
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Lehernya. Leher burung merpati balap harus proporsional, tidak terlalu pendek & tidak terlalu panjang shg tidak menambah gesekan diudara
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Dadanya. Dada burung merpati sebaiknya yang njantung (segi tiga) spt olahragawan.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Sayapnya. Sayap burung merpati idealnya yang tebal, menutup rapat di kanan kiri badan shg kepakan akan penuh.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Bulu Jawatnya. Bulu jawat/ lar 10 harus kering & tulangan dari bulu jawat berlidi tebal, shg kuat untuk mengepak, sementara bulu di badan halus
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Warna Bulu. Warna bulu burung merpati ada yg coklat gambir, hitam, tritis , kelabu, kombinasi (selap), tetapi pada umumnya kelabu lebih disukai, tapi semua selera masing-masing pemilik.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Struktur Dagingnya. Struktur daging burung merpati sebaiknya yg lentur/ empuk saat dipegang.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Supit/ Wangkongnya. Supit/wangkong burung merpati sebaiknya tajam & keras keduanya berjarak kira-kira sejari kelingking.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Ekornya. Ekor burung merpati idealnya tebal & tidak terlalu panjang.
  • Ciri Merpati Balap Yang Bagus/ Kualitas Dilihat Dari Kakinya. Bagian kaki idealnya kekar, kering & tidak terlalu.
(sumber: buka-mata.blogspot.com)
Read more > CIRI MERPATI BALAP YANG BAGUS
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo