Monday, January 14, 2013

Patah kaki pada anakan murai

Anakan murai batu yang masih berumur di bawah satu bulan memang masih rentan pada tulang kakinya, di karenakan pada umur – umur segini si anakan masih sering terbang dengan arah yang tidak teratur dan masih belum bisa menjaga keseimbangan dalam terbangnya.
Karena itu sering kita temui terjadinya patah kaki, dengan ini kami mencoba untuk mengulas bagaimana cara pengobatan patah kaki pada anakan murai batu ini.
Langkah pertama yaitu :
Melakukan fixasi pa kaki yang patah tersebut
  • Perlengkapan yang kita pergunakan adalah:
    1. Gunting
    2. Plester berbahan kassa (Hipafik) bisa di beli di Apotik
    3. Pipa sedotan minum

Persiapan bahan fixasi

  • Ukur panjang kaki pada ankan murai batu, untuk menentukan seberapa panjang potong pipa sedotan yang kita gunakan
  • Belah potongan pipa sedotan tersebut untuk memudahkan kita memasangnya pada kaki yang patah tersebut
  • Pada bagian belahan pada pipa sedotan tersebut kita tempelkan plester bertujuan untuk menajaga kaki anakan murai batu tidak tergores oleh permukan pipa sedotan yang tajam
  • Siapkan plester dengan potongan kecil dan memanjang untuk menrekatkan potongan pipa sedotan yang sudah kt siapakan


Pemasangan alat fixasi

  • Peganng anakan murai batu dengan posisi jari kita menjepit kaki yang akan kita fixasi
  • Pasangkan alat fixasi pada kaki yang patah persis pada pertengahan kaki yang patah tersebut
  • Langkah terakhir balut alat fixasi tersebut dengan plester yang sudah kita siapkan supaya terpasang dengan erat pada kaki yang patah dengan kuat
   

Setalah alat fixasi terpasang tempatkan anakan tersebut pada sangkar tersendiri yang dimana dasar sangkar tersebut kita kasih alas yang halus dan empuk, bisa kita pergunakan spoon atau karpet yang tebal.
Biarkan fixasi tersebut terpasang selama seminggu atau dua minggu, sampai dirasa kakinya sudah kuat baru kita lepas.
Read more > Patah kaki pada anakan murai

Belek mata pada murai batu

Snoot atau penyakit mata pada murai batu sering di temui pada peternak muarai batu, penyakit ini di sebabkan oleh bakteri yang menyerang mata, penyakit ini sering menyerang pada anakan murai batu yang masih berumur sekitar 10 harian, ciri-ciri apabila terserang penyekit ini adalah kelopak mata berwarna merah, bengkak di sekitar mata, mata mengeluarkan air terus-menerus, burung yang terserang penyakit ini otomatis akan berkurang nafsu makanya, penyakit ini sangat cepat menularnya, apabila sudah kronis bisa mengakibatkan burung mati.

PENCEGAHAN
Sebab dari penyakit ini adalah lingkungan kandang yang tidak bersih, kondisi lembab, penyakit ini biasa muncul pada musim  kemarau yang panjang, maka untuk pencegahanya haruslah kita sering membersihkan tempat/sangkar burung secara rutin, jemurlah burung pada pagi hari bagusnya dari jam 07 – 09 pagi, semprotlah sangkar dengan desinfektan.

PENGOBATAN
  • Jauhkan burung yang terjangkit dari burung yang sehat lainya
  • berikan obat antibiotik untuk burung
  • jaga kondisi sangkar agar selalu bersih
  • berikan obat tetes sesuai anjuran
  • Berikan penghangatan pada burung yang terjangkit
Untuk peternakan: selalu kondisikan kandang pada keadaan yang bersih/steril dengan cara memberikan obat Antiseptik yang di semprotkan di dalam kandang, sebab sering juga anakan yang baru kita ambil/unduh sudah kena penyakit ini, ganti bahan sarang yang baru setiap kali kita mengambil/menguduh anakan.
Read more > Belek mata pada murai batu

Murai betina susah mengeluarkan telur

Dalam penangkaran Murai Batu  terkadang dijumpai kasus di mana induk betina mengalami kesulitan dalam mengeluarkan telur. Gejalanya antara lain burung terlihat tersengal-sengal (sesak nafas), pembengkakan pada anus, dan susah buang kotoran. Gejala ikutannya antara lain sering duduk di bawah, sayap sering turun , dan sebagainya. Gangguan kesehatan inilah yang disebut sebagai egg binding.
Pada dasarnya betina MB kalau dalam kondisi mau bertelur memang sering di jumpai dalam kondisi nafas tersengal – sengal, dapat di lihat pada ekor yang naik turun sengal mengikuti alunan nafas, untuk normalnya keadaan ini sering di jumpai pada pagi hari sebelum si betina mengeluarkan telurnya, akan tetapi setelah si betina masuk ke dalam sangkar dan tak lama kemudian keluar dari sarang dalam kondisi yang jauh kelihatan lebih sehat tidak tersengal-sengal nafasnya itulah yang di harapkan semua peternak MB pada umumnya, Namun apabila yang terjadi sebaliknya burung dalam kondisi seperti di atas berlanjut lama dan sampai-sampai tidak bisa terbang ke sarangnya dan semakin terlihat tidak sehat, kadang sampai terjadi kelumpuhan inilah yang menjadi momok para penangkar burung MB.
 
Gejala egg binding yang perlu diamati
Disebut sebagai momok bagi para penangkar burung, karena egg binding bukan saja sering menggagalkan keinginan mereka untuk memperoleh anakan yang akan dipelihara dan dijual. Bahkan, tidak sedikit induk yang mati akibat telur yang tak mau keluar juga.
Berikut ini beberapa gejala klinis yang dialami burung penderita egg binding dan sering luput dari pengamatan kita:
1. Burung terlihat tersengal-sengal atau sesak nafas
Banyak induk burung betina yang mengalami egg binding memperlihatkan gejala seperti ini. Ia akan kesulitan bernafas, atau nafasnya terlihat      lebih cepat, bahkan mengalami sesak nafas.
2. Pembengkakan pada kloaka burung
Telur yang tidak bisa dikeluarkan bisa terlihat dari perutnya yang sedikit membuncit. Bahkan bagian kloaka (anus) membengkak akibat dari upaya burung yang memaksa mengeluarkan telur yang macet tersebut.
3. Susah buang feces (kotoran)
Jika Anda menduga ada induk betina yang mengalam egg binding, coba perhatikan sewaktu mereka membuang kotorannya, apakah ada kesulitan (seperti mengejan / ngeden), atau sama sekali tidak bisa membuang kotorannya.
4. Bulu yang mengembang
Salah satu ciri umum dari burung yang terkena masalah adalah sering mengembangkan bulu-bulunya. Meski bukan gejala klinis, Anda perlu mewaspadainya sebagai tengara awal untuk memastikan apakah burung mengalami egg binding (tetap harus dicek dengan gejala klinis lainnya).
5. Sayap yang terlihat turun
Gejala ini umumnya dijumpai pada burung kenari ketika mengalami gangguan kesehatan. Ini juga bukan gejala klinis egg binding, tetapi cukup dijadikan tengara awal saja, agar Anda bisa menyiapkan tindakan secepat mungkin.
6. Kehilangan nafsu makan dan depresi
Burung yang mengalami egg binding biasanya akan kehilangan nafsu makan dan mengalami depresi tinggi. Akibatnya, burung sering terlihat murung dan tidak menyentuh makanannya.
7. Burung terlihat tegang dan gemetaran
Burung seringkali terlihat tegang dan gemetaran, karena berusaha mengeluarkan telur yang macet tersebut. ini salah satu tanda bahwa burung tidak bisa mengeluarkan telurnya.
8. Sering duduk di bawah
Sebagian besar burung yang mengalami egg binding akan duduk di dasar kandang, tidak mau berdiri di tangkringan.
          

Pertolongan pertama terhadap burung penderita egg binding:
Burung segera diisolasi ke tempat tenang dan hangat. Pasang lampu pijar di kandang isolasi sebagai penghangat, agar burung lebih    tenang dan bisa konsentrasi sewaktu mencoba mengeluarkan telurnya kembali.
Berikan tambahan kalsium (Ca), serta vitamin A, D dan E dan selenium untuk membantu sistem kerja otot burung dalam proses pengeluaran telur yang macet.
Oleskan minyak sayur di area sekitar kloaka burung.
Berikan terapi pemijatan secara pelan-pelan dan hati-hati, karena risikonya telur bisa pecah di dalam. Jika itu terjadi, kemungkinan burung untuk bertahan hidup sangat kecil.
Faktor utama penyebab egg binding adalah asupan gizi yang kurang dan tak seimbang. Dalam konteks ini, induk betina jelas mengalami kekurangan kalsium. Lho, bukankah egg binding itu terjadi akibat kerabang telur yang terlalu keras sehingga sulit dikeluarkan?
Maaf, pandangan itu sangat keliru. Egg binding justru terjadi akibat lembeknya kerabang telur sehingga menjadi lengket dan menempel pada dinding-dinding saluran reproduksinya. Hal ini bisa karena kekurangan kalsium secara langsung.
Bisa juga kebutuhan kalsium sudah tercukupi, tetapi minim vitamin D3 yang khusus menyerap kalsium. Karena kerabang telurnya lembek dan lengket, maka burung betina pun tidak mampu mengeluarkan telur meski sudah mengejan berkali-kali.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pastikan induk betina mengalami kecukupan kalsium dan vitamin D3. Mineral Ca banyak dijumpai di toko unggas, tetapi bagaimana mencari vitamin D3?
Pada dasarnya semua unggas memerlukan Asinan untuk memenuhi kebutuhan Kalsium, untuk itu di dalam Penangkaran perlu kita berikan media yang mengandung kalsium agar terpenuhi kebutuhan kalsium si betina MB dalam pembentukan cangkang telur.
Read more > Murai betina susah mengeluarkan telur

Proses produksi si murai batu

Setelah terjadi perkawinan dan pembuahan, maka dalam waktu 4 s.d 6 hari kemudian Induk Murai Batu akan bertelur, rata rata telur yang dihasilkan antara 2 s.d 4 butir, Induk betina akan bertelur setiap hari sekali, atau bisa juga setiap 2 hari sekali, telur berwarna kecoklatan dengan totol totol kehitaman atau ada juga yag kebiruan dengan totol totol kehitaman.


Masa inkubasi telur atau masa pengeraman telur oleh induk betina adalah 14 hari tepatnya, namun beberapa masa inkubasi memakan waktu antara 12 sampai dengan 16 hari, apalabila inukbasi memakan waktu lebih dari itu, kemungkinan besar telur tidak menetas. telur dierami oleh induk betina. sesekali induk akan turun untuk makan dan mandi, dalam hal ini, mandi sangat penting bagi telur itu sendiri, selain untuk menjaga suhu dan temperatur telur, juga untuk elunakkan cangkang teklur agar opiyik bisa dengan mudah memcah telur saat menetas, dan pada saat itu, induk betina juga membantu dalam proses penetasan. dengan membantu mematuk cangkang telur.


Telur yang sudah menetas seperti pada gambar, ditandai dengan ada sedikit guratan merah atau urat darah pada cangkang telur, bisa juga ada seperti berak kapur yang tersisa seperti pada gambar di sebelahnya, apabila menemukan cangkang tersebut di dasar kandang, maka bisa dipastikan telur telah menetas.




Hari Pertama menetas, piyik sangat rentan, pada masa ini induk betina akan full mengerami anaknya tersebut, sesekali turun ke bawah untuk memabwakan makanan untuk dilolohkan, makanan bisa berupa kroto, ulat, jangkrik dll sebisa mungkin disiapkan semuanya agar induk bisa bebas memilih makanan untuk anaknya. tidak jarang induk jantan ikut menyuapi betinanya dan juga piyiknya. pada masa ini sebisa mungkin makanan jangan sampai terlambat, fatal akibatnya, induk bsia membuang anaknya apabila stok makanan sampai kosong.

Usia 3 s.d 4 hari sudah mulai terlihat perubahan, selain tubuhnya yang sudah beberapa kali dari saat pertama menetas, sudah nampak bulu bulu jarum yang mulai muncul, namun bukan berarti masa rawan sudah lewat, induk betina masih tetap mengeraminya karena tubuhnya masih belum tertutup oleh bulu, sehingga belum bisa menjaga kehangatan tubuhnya sendiri, pada masa ini ( 4 hari) induk sudah mulai mengubah pakan untuk anaknya, apabila saat pertama menetas meloloh anaknya dengan kroto, pada masa ini sudah mulai berubah dengan pakan yang lebih besar, bisa jangkrik atau ulat hongong, atau juga cacing.


Usia 7 s.d 9 hari tubub piyik sudah mulai tertutup oleh bulu, namun masih belum sempurna, banyak bulu jarum yang masih belum pecah, pada masa ini anakan sudah mengeluarkan suara berupa cicitan saat lapar
saat ini anakan sudah mulai mebuka matanya meski masih belum sempurna, perlahan dia sudah mulai menganal induknya, pada saat ini induk betina sudah tidak lagi mengerami anaknya, induk sudah tidur di luar sarang pada saat malam, jika jantan bagus dan pandai, akan ikut meloloh anaknya, dengan demikian pertumbuhan piyik akan lebih cepat berkembang.
saat ini adalah saat yang baik apabila kita ingin agar piyik kita loloh sendiri.


Usia 9 s.d 10 hari, saat ini bulu piyik sudah merata dan juga bulu jarum sudah tidak nampak, mata sudah terbuka sempurna, namun piyik masih belum bisa untuk terbang dan pada masa ini piyik masih menunggu 1 s.d 2 hari kemudian agar bisa mulai petualnagnnya yang pertama dengan terbang keluar dari sarang.
pada saat ini induk sudah mulai aktif untuk meloloh anaknya, karena saat ini, makin banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh piyik.
Namun saat ini tidak menutup kemungkinan Induk juga sudah mulai kembali bercumbu dan kawin.
Piyik pada masa ini masih bisa kita angkat dan kita loloh, namun memiliki resiko, karena piyik sudah membuka mata dengan sempurna, maka dia sudah mengetahui siapa induknya sebenarnya, resikonya adalah piyik tidak mau di loloh, namun tidak berarti ga ada jalan, usahakan jika ingin pengambil piyik pada usia saat ini, dilakukan pada sore hari menjelang malam, dan usahakan langsung dikerodong dengan rapat, besok bagi diharapkan piyik sudah dalam keadaan lapar dan akan mau kita loloh.

Usia 15 s.d 18 hari, Piyik sudah mulai lebih aktif bergerak, sudah mulai menampakkan bekatnya meski masih samar samar,
pada usia ini piyik tidak hanya nyicitm namun terkadang sudah mulai terdengar ngeriwik halus ( untuk piyik di penangkaran saya). pada masa ini piyik sudah mulai mematuk makanan atau fooding yang ada, meski belum bisa menelan, intensitas ngeloloh kita menjadi sangat pentuing pada masa ini karena piyik sedang dalam masa pertumbuhan.

Usia 20 hari, pada usia ini Piyik sudah mulai belajar makan dan mampu untuk emnelan, namun konsekuensinya, tidak sedikit piyik yang menjadi nafsi du lolohnya menjadi berkurang, usia 3 minggu sampai dengan 1 bulan adalah masa masa yang rawan, karena perubahan pola makan dari diloloh menjadi bisa makan sendiri.
pada usia ini piyik lebih atraktif, sudah bisa ngeplay dan kadang sudah merespon suara dari murai batu atau burung yang lain.


Umur 35 hari, pada usia ini Piyik sudah mandiri, sudah bisa terbang, makan sendiri dan bahkan sudah mau mandi di keramba. dari segi fisiologi, piyik sudah tumbuh dengan sempurna, bulu trotol sudah tumbuh penuh dan kering. piyik sudah nampak lebih gagah dari sebelumnya
pada usia ini piyik sudah ngeriwik kasar dan bahkan tidak jarang sudah ngeplong. baik pada masa ini sudah mulai di tempel dengan burung burung master agar piyik lebih cepat merekamnya. Untuk lebih memaksimalkan potensinya, lebih nbaik piyik di pisah dan di sendirikan dalam sebuah sangkar soliter, tidak dicampur dengan piyik yang lain.


Usia 5 bulan. Menginjak usia 4 bulan, bulu trotol sedikit demi sedikit mulai rontok digantikan dengan bulu dewasa. pada saat ini nampak murai batu seperti sudah dewasa, bulu sudah mengkilat adn juga sudah nampak jelas perbedaan antara jantan dan betina.
Saat ini adalah saat yang tepat untuk melatih Murai batu tersebut, bisa mulai dikenalkan ke tempat latihan untuk melatih mental dan juga mulai di setting foodingnya, agar pada saatnya nanti MB siap untuk di konteskan,
Untuk Murai Batu rumahan juga bagus, karena lebih mudah merawatnya dan karena tipikal burung ini yang mudah berkicau, jadi ga perlu khawatir jika burung akan macet, terutama dari hasil penangkaran, karena selain jinak, juga lebih cepat berkicau, jadi sangat cocok untk klangenan dirumah.


Umur diatas 1 tahun bagi murai batu tangakarn sudah sangat spektakuler, karena pada masa ini Murai sudah menampakkan karakter sejatinya, dengan kualitas yang bagus seekor Murai sudah berani mewalan Murai dewasa lainnay bahkan yang lebih tua, untuk kualitas suara serta isian juga tidak kalah dengan Murai Hutan....
karakter inilah yang membuat sebagian penghobi tidak sabar untuk segera menurunkan murai di kancah kompetisi, hal tersebut sah sah saja, namun juga masih perlu dipertimbangkan, kecuali memang Murai sudah benar benar siap untuk diturunkan dalam sebuah perlombaan
Untuk penghobi rumahan, pada umur seperti ini akan sangat mennangkan bagi mereka, karena dengan suara yang variatif, dan saat digoda dengan teuk tangan atau kain burungnya sudah mau fight dan bersuara merdu, penantian selama merawat dari mual trotol umur satu bulan serasa terbayar impas dengan performa yang sangat memikt.
Read more > Proses produksi si murai batu

Belajar ternak murai batu

Ketika pertama kali membeli Burung Murai yang harus diperhatikan adalah tempat tujuan bagaimana nantinya burung bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, mula mula burung jangan di pindahkan dulu dari sangkar yang lama untuk menghindari tingkat stress burung. 

Perlakuan tersebut penting dan perlu dilakukan karea apabila burung  di tempatkan/dipindahkan ke kandang yang baru apalagi kalau kandang tersebut masih berbau cat atau vernis akan sangat mengganggu pernapasan burung itu sendiri, adapun yang harus diperhatikan di agar burung tetap berkicau meskipun di lingkungan yang baru adalah antara lain :
  1. Penempatan Sangkar 
    Tempat sangkar sebaiknya terkena sinar matahari pagi, tapi juga terhindar dari terik siang hari dan sangkar tersebut juga jangan sampai terkena tempias air hujan.

    Penempatan sangkar antara burung jangan terlalu berdekatan, minimal 3m jarak kandang burunguntuk menjaga mental burung karena mental burung murai tidak sama ada yang kuat mentalnyadan juga sebaliknya.selain jarak kandang antara kedua burung murai, akan lebih baik lagi jika diantara keduanya ada burung jenis lain yang berkicau agar keicauan tersebut dapat ditiru oleh burung murai sebagai kombinasi kicauannya.

  2. Nutrisi 
    Burung Murai juga membutuhkan nutrisi yang cocok karena jika dibandingkan burung pemakan biji bijian kebutuhan nutrisi burung murai lebih rumit, dan faktor terpenting lagi adalah kebersihan nya. Untuk pakan yang diberikan harus selalu segar, dan harus mengganti pakan rutin setiap hari dengan pakan yang baru serta membersihkan pakan yang berceceran di lantai kandang untuk mencegah bau busuk dll.

    Kemudian untuk menjaga kondisi tubuh secara maksimal, burung murai juga membutuhkan makanan yang bervariasi. Tujuannya untuk tercapainya keseimbangan antar protein, karbohidrat dan lemak, vitamin dan mineral. Murai juga membutuhkan vitamin seperti vitamin A (untuk menjaga kesehatan kulitdan pertumbuhan bulu), Vitamin B. (Untuk proses kerja system saraf pusat dan kebutuhan energi), vitamin C. (untukmelindungi murai dari penyakit kulit), dan vitamin D.( untuk membantu menjaga kesuburan reproduksi). 


    Adapun beberapa jenis pakan burung yang sangat digemari murai antara lain adalah : 

    • KROTO (telor semut) 
      Jenis makanan ini sangat digemari murai tetapi agak merepotkan bagi para hobies karena harus menyajikan menu ini tiap hari harus tetap segar, bersih dan tidak bau(basi). Cara terbaik pemberian kroto yaitu dengan menyediakan dalam jumlah terbatas sebanyak 3 kali/hari. Murai yang diberi kroto secara teratur akan lebih rajin berkicau sehingga membuat mental murai lebih bagus dengan dapat berkicau lama tetapi juga tidak terlalu sering diberi makan kroto karena akan sulit berganti bulu meskipun sudah waktunya, daya tahan tubuh berkurang serta suara kicauannya agak pecah.

    • KUNING TELOR 
      Kuning telor rebus sebagai tambahan protein yang mengandung asam amino yang dibutuhkan burung. Cara penyajiannya Telor direbus dulu kemudian diletakkan di tempat makan burung yang terpisah dan pastikan selalu membuang sisa pakan telor yang tersisa.

    • Makanan pokok dan tambahan 
      Dengan memberikan menu makanan tambahan tidak lain yaitu untuk membantu para hobbies agar murai tidak ketergantungankelak dengan jenis makanan nonoton seperti kroto dan jangkrik serta telor saja melainkan makanan seperti pellet juga baik diberikan untuk burung agar supaya daya tahan tubuh lebih bagus dan warna bulu lebih bersih serta berkilau selain itu kebutuhan akan vitamin, mineral dan nutrisi yang diperlukan lebih terjamin.

    • AIR 
      Bagi murai kebutuhan terhadap air sama dengan kebutuhan nakanan, murai air digunakan untuk minum dan mandi dengan demikian maka perlu menjaga kualitas air. Air minum yang disediakan harus berupa air matang yang sudah dingin dan setiap hari harus diganti dan tempat air minum supaya dibersihkan agar lunut yang biasanya menempel tercuci bersih.

  3. Memandikan dan Menjemur Murai 

    Usahakan tempat memandikan murai menggunakan tempat khusus untuk mempermudah murai berpola ketika mandi, dan mempermudah pemilik untuk membersihkan kandang dan mengganti makanan. Ingat burung yang sedang asyik mandi jangan dipaksa keluar dari tempat mandinya karena akan mengurangi ruang gerak saat mandi,dan biasanya burung yang belum puas mandinya maka akan menggunakan air minumnya untuk mandi. 

    Jemurlah burunf usai dimandikan guna mendapatkan rangsang sinar matahari khususnya di pagi hari karena sangat bermanfaat didalam proses pembentukan suatu mineral, contohnya Kalsium. Dengan demikian cahaya jelas berpengaruh terhadap pertumbuhan, metabolism, reproduksi dan tingkah laku.
Read more > Belajar ternak murai batu
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo