Melipatgandakan koloni semut tangkaran kita memang tidak harus dengan menambah koloni dalam bentuk :
- Berburu bibit semut rangrang di alam bebas apalagi kondisi saat ini koloni semut rangrang semakin hari semakin menipis.
- Membeli koloni tambahan ke penjual bibit ternak kroto. kalau dana banyak tidak masalah, tapi bagaimana jika yang sisi pendanaan minim.
Melipatgandakan koloni semut tangkaran kita sebenarnya relatif mudah bahkan murah. Pola pelipatgandaan ini harus di mulai dari awal ternak. Artinya dari awal mula memulai beternak semut rangrang mesti memperhatikan aspek pendukung.
Apa saja aspek pendukung untuk melipatgandakan koloni semut tangkaran tersebut :
- Ruangan dan media ternak / tangkar harus bisa mengadopsi setidak tidaknya 75 % keadaan sarang semut di alam bebas
- Bibit yang kita tangkarkan harus memenuhi kriteria bibit dengan label varietas unggul
- Pola perawatan yang di terapkan hampir 95 % memicu perkembangbiakan massal semut.
- Menjaga kestabilan area ruang ternak / tangkar hingga terbentuk koloni turunan kedua dan ketiga
Mari kita bedah satu demi satu aspek pendukung untuk melipatgandakan koloni semut.
Ruangan dan media ternak / tangkar harus bisa mengadopsi setidak tidaknya 75 % keadaan sarang semut di alam bebas
Jika ingin mencapai hasil maksimal dalam beternak semut rangrang maka kita harus bisa memfasilitasi semut tangkaran kita dengan hal-hal yang sama, minimal mendekati unsur-unsur yang di dapatkan semut rangrang pada saat mereka masih di alam. Andai kita mampu bisa di pastikan semut tangkaran kita akan berkembangbiak dengan baik serta hasil capaian yang kita hararapkan akan terwujud.
Bagaimana cara kita mengadopsi - mencontoh unsur yang ada di alam lalu memindahkan ke ruangan / area tempat tangkar ?
Jawabannya ada berbagai macam cara bisa kita lakukan. (Mungkin bagi anda yang mengikuti Pelatihan Ternak Kroto sudah banyak di ajarkan para Mentor anda)
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menyiapkan ruangan sebagai kandang tangkar / ternak nanti akan kami rinci.
Di sini di bedakan menjadi 2 jenis sistim pemeliharaan dalam beternak semut rangrang.
- Sistim pemeliharaan untuk Peternak (Target Kroto)
- Sistim pemeliharaan untuk Penangkar (Target Koloni Baru)
Apa yang membedakan sistim pemeliharaan untuk peternak dan sisitim pemeliharaan bagi penangkar.
Yang membedakan adalah sisi operasional perawatan. "Peternak" akan mengambil kroto yang siap di panen sedangkan "Penangkar" akan membiarkan kroto hingga menjadi spesies baru / koloni semut muda.
Apakah ada perbedaannya dari sudut operasional pemeliharaan ?
Jawabannya Jelas ada.
Kita ambil contoh sederhana di sisi makanan dan minuman, penangkar semut rangrang lebih cenderung menekankan kepada pemberian menu zat yang dapat meningkatkan libido semut.Dalam hal ini asupan makanan dan minuman yang di berikan di kontrol sedemikian rupa komposisinya.
Sedangkan peternak kadang-kadang hanya mencari solusi bagaimana semut mau minum dan mau makan tanpa memperdulikan kandungan asupan yang mereka berikan.
Terus bagaimana caranya kita mampu memberikan suasana ruangan / media ternak / tangkar yang sama minimal mendekati keadaan yang di berikan alam bebas kepada semut.
Suasana yang sama persis, tidak akan pernah bisa kita berikan tetapi suasana yang mendekati pasti bisa kita upayakan.
Banyak cara untuk membuat suasana kandang atau ruangan ternak seolah olah keadaan di alam bebas.
Salah satunya di akhir tulisan ini saya akan berbagi satu di antara banyak trik untuk mempercepat kondisi stabil di ruangan / area ternak.Triknya sangat sederhana dengan bahan yang mudah anda dapatkan di lingkungan tempat tinggal anda.
Bibit yang kita tangkarkan harus memenuhi kriteria bibit dengan label varietas unggul
Mempercepat pelipatgandaan koloni semut rangrang juga sangat bergantung pada jenis bibit awal yang anda tangkarkan. Artinya, semakin baik varietas bibit, perkembangbiakan koloni akan semakin cepat terlaksana dengan hasil yang maksimal.
Tapi jika bibit awal yang anda tangkarkan adalah bibit dengan mutu varietas yang kurang bagus akan memperlambat proses pelipatgandaan karena koloni semut akan beradaptasi kedalam terlebih dahulu (meningkatkan mutu dirinya) baru setelah mencapai level unggul atau mendekati mereka akan melakukan proses pelipatgandaan dengan jalan berkembangbiak. Maka dari itu kenapa ada sebagian bibit ternak kroto yang sudah berbulan-bulan di tangkar tetapi tidak juga kunjung bertambah koloninya malahan berkurang pastinya.
Hal ini di sebabkan karena mutu bibit yang kurang bagus terlepas dari faktor yang lain tentunya.
Pola perawatan yang di terapkan hampir 95 % memicu perkembangbiakan massal semut.
Pola perawatan yang benar cenderung bisa mempercepat proses pelipatgandaan koloni semut. Artinya, jika kita menerapkan pola-pola perawatan dengan metode yang benar akan mempercepat proses perkembangbiakan sehingga terjadi pelipatgandaan koloni. Penerapan pola perawatan yang benar tentunya di mulai dari waktu awal kita meletakkan bibit di area ruang ternak / tangkar, mengisolasi semut tangkaran kita sampai dengan proses pemeliharaan.
Contoh sederhananya.
Jika ada peternak yang ingin memperoleh hasil maksimal maka dia tidak akan mengijinkan sembarang orang masuk area ternak / tangkar, hal ini bisa di maklumi karena semut yang kita tangkar akan mengenali siapa tuannya dan siapa yang bukan tuannya. Semut akan mendeteksi siapa yang sering masuk / yang memberi makan/ minum dan akan menganggap biasa atau hal rutin. lain halnya jika ada orang asing / orang yang jarang masuk ke ruangan tangkar / ternak, koloni semut akan mendeteksi orang asing tersebut sebagai musuh yang harus di jauhi / di lawan atau makanan yang harus di tangkap.
Jika koloni semut mendeteksi orang asing sebagai musuh (Orang yang jarang masuk ke kandang), hal ini akan sangat bahaya.
Kenapa bahaya, sering kali saya ulas semut mati bukan hanya karena berbeda koloni tetapi semut bisa mati karena berkelahi sesama koloni.juga semut akan mati karena teracuni (Senjata makan tuan)
Kenapa mereka bisa berkelahi sesama koloni. Salah satu pemicu terjadinya perkelahian sesama koloni adalah gangguan dari orang asing / orang yang tidak di kenali. Koloni semut akan membaca orang asing tersebut sebagai musuh yang harus di jauhi atau di musnakan.
Setelah beberapa saat mereka menjauh dari orang asing (suatu misal anda mengajak teman dan menunjukkan tempat ternak anda misalnya...kan tidak mungkin teman anda tadi hanya sebentar melihat lihat) Dari proses melihat lihat teman yang anda ajak tadi semut mendeteksi ulang bahwa musuh yang sudah di jauhi itu membahayakan kelangsungan koloni.
Maka ratu operasional akan memberikan sinyal tanda bahaya yang akan di respon seluruh kawanan koloni. Bisa anda bayangkan bagaimana ribuan semut merespon sinyal ratu operasional tadi dengan menyemburkan zat feromon pertahanan diri ke udara. ( Dengan harapan musuh / orang asing / teman anda bisa di kalahkan.). Akibatnya sebagian atau seluruh area ruang ternak akan kacau dengan zat feromon pertahanan diri yang di keluarkan hampir seluruh koloni semut. Zat feromon pertahan diri yang di miliki semut rangrang meski bersifat zat asam dengan kadar lemah tetapi jika berkumpul banyak dan di konsumsi semut muda akan menjadii bumerang. Semut-semut muda ini akan teracuni dan mati .
Jika hal ini terjadi maka bisa di pastikan bunuh diri massal akan terjadi karena sebagian semut muda akan terkena imbas zat feromon para seniornya, di sisi lain koloni semut akan susah mendeteksi siapa kawan dan siapa lawan. Alhasil saudara sendiri di hantam. ratu sendiri di bantai dan lain-lain.
Menjaga kestabilan area ruang ternak / tangkar hingga terbentuk koloni turunan kedua dan ketiga
Menjaga kestabilan area ruangan ternak / tangkar adalah tindakan yang wajib hukumnya di lakukan dalam beternak semut rangrang. Karena dengan stabilnya area ruang tangkar / ternak proses perkembangbiakan akan berjalan sesuai dengan target koloni semut itu sendiri.
Semakin cepat perkembangbiakan terjadi, maka sebagian semut akan berfase atau beradaptasi (naik pangkat / naik kasta) dengan ciri fisik bergantinya kulit " jawa = Mrungsungi "
Selama elemen semut belum lengkap maka koloni akan berjalan di tempat istilahnya, tetapi jika elemen cepat lengkap maka akan terbentuk koloni- koloni turunan baru ( Turunan kedua, ketiga dan seterusnya.).
Koloni-koloni baru ini kan membutuhkan pemimpin, maka terjadinya fase / adaptasi ( mrungsungi ) sangat erat hubungannya dengan proses kelengkapan koloni. Dan kelengkapan koloni sangat di pengaruhi banyak hal seperti saya jelaskan di atas.
Memberikan salah satu trik alami melipatgandakan koloni. Trik ini sangat mudah anda contoh atau praktikkan dan saya yakin di sekeliling anda bahan yang kami maksud masih banyak serta mudah anda dapatkan
- Ambil batang pisang yang sudah tua (sudah di ambil buahnya)
- Pisahkan lembaran - lembaran batang pisang ( pelepah )
- Taruh di rak diantara toples yang berisi semut tangkaran anda dengan posisi tengkurap
- Biarkan sampai kering dan jangan kaget kalau sebagian koloni semut bersarang di bawah pelepah
- Jika sudah kering tambah pelepah dengan menaruh di atas pelepah yang kering tadi (pelepah pertama)
- Jangan sampai terganggu pelepah yang anda letakkan di antara toples ( Dilarang mengangkat pelepah / membalik pada saat semut sebagian sudah bersarang di bawah atau di sekat pelepah yang lain) Selama elemen belum lengkap biarkan saja pelepah mengering
Ciri elemen sudah lengkap, jika anda dapatkan ada mutasi secara besar besaran atau sedikit dari bawah pelepah ke dalam toples. (Semut prajurit - pekerja memboyong kelebihan kroto dari bawah pelepah ke dalam toples)