Thursday, April 25, 2013

Sekilas tentang burung kakatua jambul kuning


Kakatua Kecil Jambul Kuning merupakan satu dari enam spesies kakatua yang terdapat di Indonesia. Burung berparuh bengkok ini mempunyai ciri khas bulu putih yang menutupi hampir seluruh tubuhnya dan jambul yang berwarna kuning.


Ciri-ciri Fisik dan Perilaku
Salah satu spesies kakatua ini mempunyai ukuran sedang dengan panjang sekitar 35 cm. Semua bulunya berwarna putih semua. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan. Kakatua-kecil jambul-kuning memiliki paruhberwarna hitam serta kulit di sekitar matanya berwarna kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu. Bulu-bulu terbang dan ekor burung langka ini berwarna kuning.
Kakatua Kecil Jambul Kuning dalam bahasa latin disebut Cacatua sulphurea (Gmelin, 1788). Sedang dalam bahasa Inggris burung yang nyaris punah ini disebut Yellow-crested Cockatoo atauLesser Sulphur-crested Cockatoo.
Burung berparuh bengkok ini mendiami daerah hutan, pingiran hutan, semak hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl. Jenis kakatua ini membuat sarang pada batang-batang pohon tertentu. Makanan burung ini adalah biji-bijian, kacang, dan aneka buah-buahan.
Sebagaimana jenis kakatua lainnya, Kakatuan Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) merupakan burung yang pandai. Burung yang nyaris punah ini dapat dilatih untuk melakukan berbagai gerakan dan menirukan ucapan manusia.

Anak jenis dan Persebaran Kakatua Kecil Jambul Kuning. Kakatuan Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) merupakan burung endemik Indonesia dan Timor Leste. Burung yang nyaris punah ini tersebar di seluruh Nusa Tenggara (termasuk Bali dan Timor), Sulawesi dan pulau sekitarnya, serta di kepulauan Masalembu.

Kakatuan Kecil Jambul Kuning terdiri atas 4 subspesies (anak jenis), yaitu:


  1. Cacatua sulphurea sulphurea; Anak jenis ini tersebar mulai dari pulau Sulawesi, Muna, Buton, Tanahjampea, Kayuadi, Kalao, Madu, Kalaotoa, dan Kepulauan Tukangbesi.
  2. Cacatua sulphurea parvula; Anak jenis ini tersebar di Nusa Tenggara, kecuali Pulau Sumba (Lombok, Sumbawa, Moyo, Padar, Rinca, Komodo, Flores, Pantar, Alor, Semau, dan Pulau Timor). Selain itu terdapat juga di Nusa Penida dan Bali.
  3. Cacatua sulphurea citrinocristata; merupakan anak jenis endemik Pulau Sumba. Anak jenis ini mempunyai jambul berwarna orange.
  4. Cacatua sulphurea abbotti; Anak jenis ini merupakan endemik kepulauan Masalembu. Masalembu merupakan kepulauan di Laut Jawa yang terdiri tiga pulau (Masalembu, Masakambing, dan Keramaian). Kepulaun ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Populasi dan Konservasi. Populasi Kakatua Kecil Jambul Kuning semakin terancam punah. Menurut data IUCN Redlist (2007), populasi burung ini di alam bebas diperkirakan tidak lebih dari 7.000 ekor saja. 3.200-5.000 ekor terdapat di pulau Sumba, 500 ekor di pulau Komodo, 200-300 ekor di Timor Leste, 200-300 ekor di Sulawesi, 20-50 di Timor Barat, 40-70 di Flores, 50-100 di Sumbawa, 100 di Pulau Rinca dan sekitar 700 burung di berbagai pulau lainnya.
Bahkan berdasarkan survei Bird Life Internasional, populasi burung berjambul kuning ini jauh lebih sedikit. Seperti populasi anak jenis C. s. abbotti yang endemik Masalembu (2008) tinggal 10 ekor dan C. s. sulphurea diperkirakan hanya tinggal 24 ekor saja. Sedangkan dua anak jenis lainnya (C. s.
citrinocristata dan C. s. parvula) diperkirakan populasi masing-masing masih di atas 500-an ekor.
Populasinya yang semakin menurun dan nyaris terancam punah membuat membuat IUCN Redlist memasukkan burung ini dalam status konservasi Critically Endangeredsejak 2000. CITES juga telah memasukkan burung ini dalam daftar Apendik I sejak 2005. Dan oleh pemerintah sendiri, burung Kakatua Kecil Jambuil Kuning (Cacatua sulphurea) termasuk binatang yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Meskipun demikian, penurunan populasi masih terus terjadi. Penurunan ini diakibatkan oleh perburuan dan perdagangan bebas. Tidak sedikit burung Kakatua Kecil Jambul Kuning yang ditangkap dari alam liar kemudian di jual ke luar negeri. Padahal burung ini telah terdaftar dalam CITES Apendiks I yang artinya sama sekali tidak boleh diperdagangkan secara komersil. Hal ini masih diperparah dengan degradasi habitat (kerusakan hutan) yang terjadi di Indonesia.
Menurut data dari LSM Burung Indonesia, Selama tahun 1981-1992 sebanyak 97 ribu ekor kakatua kecil jambul kuning telah diekspor keluar Indonesia. Pada 1993, lebih dari seribu ekor burung ini telah diselundupkan melalui Singapura.
Satu fakta unik saya dapatkan dari www.burung.org. Hingga tahun 1999, tercatat jumlah populasi burung Kakatuan Kecil Jambul Kuning yang terbentuk tanpa sengaja di Singapura (sebanyak 200 ekor) dan Hong Kong (30-50 ekor). Terbentuknya populasi di luar habitat aslinya ini diperkirakan akibat pelepasan burung peliharaan baik disengaja ataupun tidak.
Terciptanya populasi baru di luar negeri dan semakin langka serta terancam punahnyaKakatuan Kecil Jambul Kuning di berbagai habitat aslinya di Indonesia membuat miris. Bisa jadi suatu ketika burung ini punah dari Indonesia dan populasi malah berkembang biak di luar negeri.
Read more > Sekilas tentang burung kakatua jambul kuning

Burung - burung yang ada disekitar kita

Burung burung liar yang biasa kita lihat atau dengarkan suaranya disekitar rumah kita, bisa di pekarangan , kebun, sawah atau di sungai belakang rumah kita, ini adalah daftarburung yang lazim ditemui di sekitar rumah walau kadang tidak semua burung burung tersebut masih ada karena penangkapan yang berlebihan. 

1. Burung Gereja ( Passer montanus ) 
BURUNG GEREJA DI BUKITTINGGI
Burung ini mempunyai habitat di kawasan permukiman sehingga kerap dianggap sebagai hama oleh penduduk di negara-negara eropa dan amerika. 
Makanan biji-bijian dan kadang memakan remah-remah roti. Penyebaran global dari Asia Timur, India, Asia Tenggara, Australia, sampai Kepulauan Pasifik.
status perlindungan : tidak ada data spesifik 


2. Bondol Jawa (  Lonchura leucogastroides )
BONDOL JAWA DI BUKITTINGGI
Bondol Jawa biasa kita kenal dengan sebutan burung piit/pipit/emprit. terkenal di kalangan anak-anak sekolahan karena biasanya pedagang burung menjual burung jenis ini di kalangan anak-anak untuk dimain-mainkan. kadang ada juga yang membeli burung ini untuk bahan makanan bagi burung predator piaraannya semacam pentet/elang/alap-alap. jumlah di lingkungannya sudah mulai berkurang karena penangkapann yang berlebihan dan terlebih lagi burung jenis ini dianggap sebagai hama. Jenis ini pada awalnya hanya ditemukan di pulau jawa tetapi sekarang sudah menyebar sampai ke singapura.

3. Bondol Peking ( Lonchura punctulata ) 
BURUNG BENDOL PEKING DI BKT 

 4. Bondol haji ( lonchura maja ) 
BURUNG BENDOL HAJI DI BUKIT TINGGI

5.Celepuk jawa / Burung hantu jawa ( Javan Scops Owl Otus angelinae }
BURUNG HANTU JAWA BUKITTINGGI
 6. Kapinis rumah ( affus afinis ) 
BUURNG KAPINIS RUMAH DI BUKITTINGGI

7. Tekukur biasa ( Streptopelia chinensis ) 
BURUNG MERPATI DI BKT-BUKITTINGGI

8. Dederuk Jawa (Streptopelia bitorquata)

9. Perkutut Jawa (Geopelia striata)
BURUNG PERKUTUT DI BUKIT TINGGI

10. Cekakak Sungai (Todirhamphus chloris)

11. Raja Udang Biru (Alcedo coerulescens)

12. Raja Udang Meninting (Alcedo meninting)

13. Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)

 14. Wiwik Kelabu (Cacomantis merulinus)

15. Cerukcuk Merbah (Pycnonotus goiavier)

16. Cabai Jawa (Dicaeum trochileum)
17. Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis)

18. Burung Madu Kelapa (Anthreptes malacensis)

19. Perenjak jawa / Ciblek ( Prinia familiaris )

20. Perenjak Padi ( Prinia inornata blanfordi)

21. Perenjak / Cinenan (Orthotomus ruficeps)

22. Kacamata ( zosterops )

23. Pentet / toed ( lanius schach )
Read more > Burung - burung yang ada disekitar kita

Burung kakatua juga memberikan nama panggilan pada anak-anaknya


Manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang memberikan nama bagi anak-anaknya. Induk burung kakatua ternyata juga memberikan nama panggilan bagi bayi mereka.
Para peneliti telah lama mencurigai perilaku keluarga kakatua. Namun mereka belum pernah mengetahui bagaimana burung kakatua menamai anaknya.
Berangkat dari rasa penasaran ini, ornitologis dari Cornell University, Karl Berg, menukar telur-telur pada banyak sangkar sejak 1987.
Dalam eksperimen ini, ia menitipkan anak ayam kepada sepasang induk kakatua. Hasilnya, induk kakatua mengajari anaknya beberapa panggilan sehingga bayi ini mampu mengenali panggilan yang diberikan kepadanya.
Pemberian nama panggilan ini dipercaya sebagai upaya induk kakatua membedakan anak-anaknya.
“Masa penting dalam perkembangan adalah ketika bayi mulai mengenali pola suara orang dewasa dengan arti tertentu,” ujar Berg dalam makalahnya pada Proceedings of The Royal Society B.
“Penelitian menunjukkan proses pengenalan ini juga terjadi pada kakatua.”
Pemberian nama kepada anak lazim terjadi pada manusia. Beberapa binatang juga melakukan hal ini seperti yang terjadi pada lumba-lumba.
Menariknya, pemberian nama pada anak-anak ini dilakukan oleh binatang yang memiliki kemampuan sosial yang tinggi. Pemberian nama sendiri mempermudah pengenalan garis hubungan keluarga dan pembedaan individu.
Read more > Burung kakatua juga memberikan nama panggilan pada anak-anaknya

Download Mp3 Burung Cendet.


Selamat siang sobat pecinta burung. kali ini saya akan share salah satu suara burung kicau khas dan asli indonesia yaitu burung cendet.
bagi yang memelihara burung cendet pasti ingin burung peliharaanya gacor terus. nah dari pada basa basi monggo di download mp3 burung cendet dengan kualitas suara special di bawah ini sobat.




link di bawah ini :



atau bisa pada link download di bawah ini :

Read more > Download Mp3 Burung Cendet.

Trik Cara Memilih Burung Cendet Yang Baik dan Benar



Trik Cara Memilih Burung CendetYang Baik dan Benar 
Bagi pecinta burung, cendet merupakan burung yang sangat menyenangkan. Variasi suara, volume suara, dan keindahan penampilannya menjadi alasan bagi penikmat kicauan memilih cendet sebagai klangenannya. Namun, jika kualitas suara yang disasar, jenis kelamin sangat menentukan kesenangan dalam memelihara burung ini. Cendet yang berkelamin jantan tentu memiliki warna yang lebih mencolok, variasi suara yang lebih beraneka ragam, dan volume suara yang keras.


Potensi ngoceh tanpa henti juga bisa dilihat dari perawakannya. Bakalan yang baik harus berbadan tegap. Sayapnya terkesan kokoh, rapi, simetris, dan tidak cacat. Pilih burung berkepala besar, membulat, dan bagian atasnya datar. Burung berkepala besar diyakini sebagai burung pintar. Perhatikan juga bentuk dan ukuran paruh.

Utamakan cendet dengan paruh tebal dan panjang, tetapi tampak proporsional dengan ukuran kepala dan tubuh. Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya, jika paruh terlihat pipih, cenderung ngerol. Jika ngerol, volume suara akan lebih kecil karena dibutuhkan napas lebih lama.

Sementara itu, jika dilihat dari penampilannya, cendet yang rajin berkicau mempunyai ciri sebagai berikut.

  • Bermata jeli serta berbulu rata dan agak mengilap.
  • Gerakannya gesit, duburnya bersih dari kotoran, serta organ kanan dan kirinya seimbang
  • Volume suara keras.
  • Mempunyai bakat alami (mental) yang baik. Tidak takut ketika bertemu dengan burung sejenis, baik ketika latihan maupun kontes.

Selain referensi dari buku Merawat & Melatih Burung Kicauan yang saya kutip di atas, ada pula tips lain pemilihan cendet versi Om Irvan, sebagai berikut:

Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.

Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.

Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara maksimal.


Cara Perawatan Burung Cendet

B. Perlengkapan Kandang

1. Sangkar

Sesuai dengan ukuran tubuhnya, kandang cendet biasanya lebih kecil dibandingkan dengan sangkar murai atau sangkar anis merah. Ukuran yang umum digunakan adalah 40 x 45 x 70 cm.

2. Tenggeran

Letakkan dua tenggeran di dalam kandang. Tenggeran terbaik dibuat dari bahan kayu asam yang struktur kayunya agak kasar meskipun sudah dikupas kulitnya. Letakkan 2 buah tenggeran tersebut secara sejajar atas dan bawah. Diameter tenggeran 1,5—2 cm.

3. Kerodong

Dalam perawatan cendet, kerodong berguna untuk membuat cendet istirahat. Penggunaan kerodong juga bermanfaat untuk perkembangan mentalnya. Untuk cendet muda, gunakan kerodong dengan warna lembut atau putih. Secara psikologis, burung muda masih takut menghadapi perubahan lingkungan secara drastis. Kerodong warna putih juga berfungsi untuk mengontrol kebersihan kandang dan burung . Jika dirasakan burung telah bisa beradaptasi, baru boleh mengganti kerodongnya dengan warna yang lebih gelap.

Tetapi saya sarankan, kerodong burung jika memang perlu saja sebab burung yang terlalu banyak kerodong, kurang banyak berlatih bernyanyi. Lain misalnya burung yang akan dipersiapkan untuk lomba, maka kerodong selama 3-4 hari sebelum turun lomba adalah langkah yang baik. Tujuannya, agar burung menyimpan tenaga atau stamina.

B. Pakan

Ada beberapa versi cara pemberian pakan untuk burung cendet. Ada yang menyebutkna, pakan diberikan setelah burung dimandikan. Pada pagi hari, berikan jangkrik 10 ekor dan kroto 1 sendok makan, dan pada sore hari berikan jangkrik 5 ekor dan kroto 1 sendok makan. Khusus untuk setiap hari Jumat dan Sabtu, menu makanannya ditambah lagi. Pada pagi hari, berikan jangkrik 15 ekor dan ulat hongkong 3 ekor. Pada sore hari, diberi jangkrik 7 ekor dan ulat hongkong 3 ekor.

Sementara itu, pada saat burung akan dilombakan (biasanya hari Minggu), jumlah jangkrik dan kroto tetap tetapi ditambah ulat hongkong 5 ekor. Setelah lomba, cendet kembali diberi jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong 3 ekor dan kakinya disemprot air.

Burung cendet sebaiknya tidak dilombakan lebih dari dua kali dalam satu bulan. Hal ini bertujuan agar stamina burung cendet tetap stabil. Jika stamina burung kurang baik, akan memengaruhi mental dari burung cendet itu sendiri. Untuk kepentingan lomba dan meningkatkan performa burung kicauan, pemberian makanan tambahan atau extra fooding diperlukan. Extra fooding yang bisa diberikan adalah jangkrik, kroto, dan ulat hongkong.

Tips Lain Burung Cendet, Sebagai Berikut:

Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cendet. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.

EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cendet yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

Harus hati-hati dalam pemberian extra fooding karena dapat menyebabkan cendet menjadi sering bersalto. Hal ini dapat mengurangi kemerduan suaranya. Namun, salto pada burung cendet sebenarnya dapat diatasi dengan cara-cara berikut ini.

Pastikan burung kecukupan multivitamin dan mineral yang menjaga stamina dan metabolisme burung selalu dalam kondisi prima.

Mandikan burung sebaiknya dua kali setiap hari, pagi dan sore, ketika matahari masih ada.
Sementara waktu, burung yang mengalami mabung, hanya diberikan voer.
Pahami karakter burung dengan mengubah posisi atau jumlah tenggeran. Misalnya, dua tenggeran yang diletakkan atas bawah diubah posisinya menjadi sejajar atau jumlah tenggeran dikurangi.
Cara lainnya, mengubah jenis atau ukuran kandang.

Perawatan Umum Burung Cendet

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu.
  • Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

Penanganan Apabila Cendet Over Birahi
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore
  • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
  • Berikan Ulat Bambu 2 ekor 3x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
  • Mandi malam

Penanganan Apabila Burung Cendet Kondisinya Drop
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari
  • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cendet lain dahulu
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
sekian artikel dari saya semoga menjadi refrensi bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian .....
Read more > Trik Cara Memilih Burung Cendet Yang Baik dan Benar

Tips Memilih Cendet Bakalan Yang Bagus



Burung cendet/ burung pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki kemampuan merekam suara sangat baik bahkan suara binatang pun bisa ia tirukan. Banyak Kicau mania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.

Karakter Dasar Burung Cendet
1.    Ganas apabila lapar. Burung ini akan berlaku agresif apabila lapar.
2.    Petarung yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
3.    Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
4.    Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

Memilih Bakalan Cendet Yang Berkualitas

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih bakalan cendet yang berkualitas, diantaranya :
1.  Berkelamin jantan, ciri-ciri burung cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
2.  Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, besar dan pipih. Paruh bagian bawah cenderung lurus bagian atas tidak terlalu bengkok atau mbetet.. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata kalau bisa lubangnya lebar kalau dilihat dari samping tembus. Ini diyakini memiliki volume suara yang keras.
3.  Kepala besar dan papak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
4.  Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur panjang, badan dan ekor serta kaki yang serasi dan berdiri tegak.
5.  Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat.
6.  Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri burung cendet yang bermental baik.

Perawatan Harian Burung Cendet

Perawatan harian untuk burung cendet relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:
1.    Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (mandi karamba atau semprot, tapi kebanyakan cendet mandi semprot walaupun ada juga sebagian kecil yang mandi keramba, itu tergantung pada kebiasaan masing-masing burung.
2.    Bersihkan kandang harian, ganti Voer dan Air Minum dengan yang baru.
3.    Berikan Jangkrik 5 ekor dan kroto 1 sendok. (untuk kroto bisa tiap hari atau 3x seminggu) disesuaikan dengan kondisi penampilan terbaik.
4.    Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 7.00-9.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
5.    Setelah dijemur, angin-anginkan selama 10 menit, lalu dikerodong dan istirahatkan di tempat yang tenang.
6.    selama istirahat di siang hari bisa ditempel dengan burung master yang cocok.
7.    Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
8.    Berikan lagi jangkrik 5 ekor.
9.    Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

Catatan :    Ada sebagian mania cendet yang memandikan cendetnya di malam hari dengan alasan supaya kerja lebih tancep, ini sah-sah saja karena tujuan akhir dari perawatan burung adalah supaya bisa kerja secara maksimal apapun sistim perawatannya.
  
Mengatasi Cendet Over Birahi
1.    Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 ekor pagi dan 3 ekor sore.
2.    Pemberian kroto dihentikan sementara.
3.    Porsi mandi ditambah bila perlu mandi malam.
4.    Lama penjemuran dikurangi menjadi 1 jam/hari.
5.  Full krodong.

Perawatan Cendet Untuk Lomba
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Meningkatkan Performa Burung Cendet
Dengan Cara Memaster Saat Mabung (Ngurak)
Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu). Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung dalam keadaan mabung atau ganti bulu. Burung dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Kebanyakan sobat pecinta burung memaster burung jagoannya pada saat mabung walaupun pada saat normal tetap ditempel dengan burung master.

Alasan memaster burung pada saat mabung adalah burung pada saat mabung cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau (istirahat total). Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan merekam suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

Kunci keberhasilan dalam memaster burung adalah ditempel dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master.

sekian artikel dari saya sobat,semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung semua....
Read more > Tips Memilih Cendet Bakalan Yang Bagus
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo