Sunday, April 7, 2013

Memilih bakalan calon ropel pada burung cucak rowo

Bagus tidaknya cucakrowo. antara Bakat bawaan dan Perawatan, peluangnya fifty-fifty, untuk mendapatkan bakalan yang bagus bisa mengacu pada beberapa ciri fisik serta dari mana asal cucakrowo yang diperoleh.
Kebanyakan berasal dari tiga daerah, yakni dari Medan, Lampung dan Kalimantan.Dan ada pula yang didatangkan dari Malaysia Timur, yang masih satu daerah habitat dengan cucakrowo Kalimantan. 

Berdasarkan asal habitatnya itu, masing-masing cucakrowo memiliki kelebihan dan kekurangan, untuk asal Medan dan Lampung, memiliki ukurn tubuh besar, suaranya ulem  keras dan lantang, akan tetapi cucakrowo dari dua daerah tersebut jarang ada yang besuara ropel. bunyinya relatif pendek dan tidak bisa menggulung panjang. Untuk mendapatkan bakalan yang bagus, bisa dilihat dari beberapa ciri fisik, tapi itupun tidak sepenuhnya akurat, hanya saja memilih cucakrowo bahan mengacu pada ciri fisik, lebih berpeluang bisa mendapatkan yang bagus.meskipun gagal mendapatkan burung ropel, karena jumlah burung ropel relatif sedikit, paling tidak masih berpeluang kebagian yang bersuara bagus.


Menurut pengalaman kami sejak tahun 1982  soal memilih cucakrowo bakalan bermasa depan cerah, tentu tidak sulit , Nah, apa saja ciri fisik buat patokan mendapatkan bahan yang bagus.
  • Dilihat dari bentuk kepala, sebaiknya dipilih yang tidak Nonong. 
  • Cara mendeteksinya, raba bagian kepala dari pangkal paruh kearah belakang kalau terasa ada cekungan, atau terasa bergelombang, bisa dipastikan cucakrowo tersebut berkelamin jantan,umumnya cucakrowo jantan memiliki volume suara bagus, sayangnya kicauannya relatif pendek atau putus-putus, serta tidak bisa stabil ketika berhadapan dengan cucakrowo betina, lain halnya dengan cucakrowo betina suaranya relatif panjang dan berpeluang ropel.
  • Cucakrowo bertubuh panjang dan langsing namun agak songkok atau membongkok,biasanya lebih agresif ketika berhadapan ketika beradu muka diarena lomba.Bisa juga dilihat dari paruh, jangan terkecoh memilih burung berparuh tebal dan panjang, kebanyakan cucakrowo seperti itu lebih doyan makan dan suaranya pendek-pendek. 
  • Bila berparuh tipis dan pendek, biasanya lebih rajin berkicau dan suaranyapun relatif menggulung. Warnabulu juga bisa jadi acuan, cucakrowo berbulu mengkilap dengan garis-garis putih yang kontras serta bagian sayap berwarna kehijauan menandakan burung tersebut sehat.
Read more > Memilih bakalan calon ropel pada burung cucak rowo

Suara burung ropel pada burung cucak rowo


Banyak orang salah dalam menilai suara burung cucakrowo/cucakrawa apakah itu bersuara ropel, semi ropel, nglagu atau engkel. Ada yang menyebut suara engkel sebagai semi ropel, bahkan suara burung cucakrowo “rusak” disebut engkel. Juga ada yang menyebut “semi ropel” padahal sebenarnya hanya engkel/nglagu yang dibawakan dalam speed tinggi.
Suara burung ropel
Bagaimana suara burung cucakrowo ropel? Sebenarnya sesuai namanya, maka suara burung cucakrowo ropel hampir mirip dengan suara burung dua cucakrowo yang sedang berkicau secara berpasangan (dua ekor). Namun ingat bahwa suara burung berpasangan ini belum tentu dalam artian jantan dan betina. Sebab jantan dan jantan atau betina dan betina bisa bersuara berpasangan, meski tidak sesempurna atau seserasi pasangan jantan dan betina.
Oleh karena suara burung ropel hampir sama dengan suara dua burung berpasangan dalam berkicau, banyak rekaman suara burung berpasangan yang disebut sebagai suara burung cucakrowo ropel.



Kalau Anda yang masih awam membedakan suara burung cucakrowo, mungkin akan mengalami kesulitan membedakan antara suara burung cucakrowo ropel dan suara burung cucakrowo berpasangan.
Yang jelas, inti dari suara ropel adalah terdengarnya suara lain pada saat satu variasi suara belum selesai, sehingga terdengar bersahutan berirama serasi seperti halnya kalau kita mendengarkan lagu dengan audio player mode stereo.
Sementara banyak juga yang menyebut istilah “semi ropel”. Penyebutan suara burung cucakrowo semi ropel sebenarnya adalah salah kaprah. Biasanya, suara burung cucakrowo yang disebut sebagai “semi ropel” itu merujuk pada suara burung cucakrowo engkel atau sekadar nglagu tetapi dibawakan secara rapat/cepat hampir ngerol.
Ropel rapat dan lambat
Suara burung ropel ada beberapa jenis dibedakan antara lagu dan kecepatannya juga. Untuk suara burung ropel yang sangat rapat, justru sering tidak disukai karena dianggap terlalu berisik atau tidak bisa diikuti iramanya.
Untuk suara burung ropel rapat saya juga belum menemukan file-nya. Ada file seperti itu tetapi dalam bentuk kaset yang saat ini dimiliki Om Samino, Lintang Songo BF Solo. Sayangnya saya belum sempat untuk mengonversikannya dalam bentuk MP3.
Suara burung cucakrowo engkel atau nglagu
Suara burung cucakrowo engkel atau tunggal adalah suara burung cucakrowo pada umumnya. Untuk lagunya sendiri, ada banyak variasi suara. Sayangnya, macam-macam variasi itu tidak bisa saya tunjukkan di sini saat ini karena beberapa file lama saya entah terselip di mana setelah pada suatu saat lalu komputer saya crash dan saya lupa menyimpan di data back-up banyak file, termasuk file-file suara burung.
Kalau Anda mendengarkan secara seksama suara di atas, maka sangat berbeda dengan suara burung ropel karena tidak ada “penumpukan” suara.
Suara burung cucakrowo rusak
Yang saya maksud dengan suara burung cucakrowo rusak adalah suara burung cucakrowo yang patah-patah tidak berirama/tidak beraturan dan hanya mengeluarkan suara-suara berlagu tunggal tanpa variasi.
uara burung cucakrowo “isian”
Agak mirip dengan suara burung cucakrowo rusak di atas, adalah suara burung cucakrowo isian dengan suara-suara aneh bisa suara burung jenis lain, kucing, manusia dan sebagainya yang meskipun tidak sedap didengarkan, namun masih lumayan bagus, minimal ada unsur “lucu”-nya di sini.
Read more > Suara burung ropel pada burung cucak rowo

Analisis usaha pembesaran cucak rowo (Selama 7 bulan)

Modal Awal/Investasi

Beli anakan 3 pasang @ Rp 1.500.000,-   Rp  4.500.000,00
Kandang                                                Rp  1.500.000,00
Tempat pakan, cincin, lain-lain               Rp     100.000,00
Biaya Produksi                                       Rp. 6.100.000,00

      Pakan                                                      Rp      250.000,00                  

      Penyusutan alat                                        Rp.    700.000,00
      Pendapatan/omset                                   Rp.     950.000,00

Cucak Rowo dewasa umur 9 bulan

3 pasang @ Rp 5.000.000,00                 Rp 15.000.000,00

Keuntungan (C-B)                                 Rp 14.050.000,00


Dari 3 Pasang Jadi 40 Pasang Indukan

Berawal dari rasa penasaran ketika masih kuliahlah semua dimulai. “Waktu itu tidak banyak orang yang berhasil menangkarkan Cucak Rowo, tapi saya lihat potensi bisnis hobi ini sangat besar,” kenangnya. Mulailah dia dengan 3 pasang dan kandang ala kadarnya.

Sekarang ini, tidak kurang 40 pasang telah jadi mesin uangnya.  Anakan yang sebelumnya dihasilkan dari 3 pasang indukan itu, akhirnya juga menjadi indukan. Kandang yang dulunya seadanya dibiarkan begitu saja. “Meski jelek, saya keberatan untuk menggantinya, karena dari kandang itu saya bisa jadi seperti ini.” Untuk memperbesar produksinya.

Read more > Analisis usaha pembesaran cucak rowo (Selama 7 bulan)

Meski tidak original, harganya cucak rowo juga tidak jeblok


Bagi para pemula yang belum sama sekali mengenal Cucak Rowo, jangan membeli sepasang indukan semua. “Sebaiknya membeli 3 pasang anakan umur 2 bulan dan 3 pasang indukan berumur 9 hingga 12 bulan yang sudah mampu bertelur.” Alasannya?  “Agar ada pola pergiliran apabila salah satu pasangan tidak berhasil,” terangnya.

“Sepasang indukan siap bertelur memang jarang yang jual.” Kebanyakan para pelakunya ingin menternaknya sendiri.  Lalu? “Bisa kita dapatkan dari pasangan yang sudah dewasa. Belum dipasangkan, tapi sudah berumur. Sudah bisa bertelur.” Harga sepasang indukan ini rata-rata di pasaran mencapai 5 juta rupiah. Sedangkan untuk anakan umur 2 bulan dihargai sekitar 1,5 juta rupiah. “Sudah ada patokan harga antar pelakunya,”  ungkapnya pada Trans Agro.


Sedangkan harga burung dewasa untuk ocehan tergantung kualitas kicaunnya. Semakin bagus, mendekati suara aslinya akan semakin mahal. “Oleh karena itu, sejak kecil harus sudah dilatih.”  Istilahnya pemasteran.  Pemasteran ini dilakukan agar burung Cucak Rowo berkicau sesuai dengan suara asli miliknya. “Semakin bagus suara asli yang dimilikinya, maka harganya semakin mahal.”


Tindakan ini bisa dilakukan dengan cara mendengarkan CD suara Cucak Rowo. Juga, “Dengan cara mendengarkan Cucak Rowo lain yang sudah bagus.”  Perlu diperhatikan hobiis, dalam proses pemasteran jangan sampai ada suara burung lain.  “Soalnya,  harganya akan turun.”


 “Beternak burung ini selalu untung.” Lha kok? “Harganya selalu pantas. Jadi selalu untung.”  Harga puluhan juga bisa saja terjadi jika kebetulan mendapat Cucak Rowo bersuara original. Murni, tidak banyak campuran suara burung lain, meski tidak original, harganya juga tidak jeblok.  “Kalau ada barang, pasti ada yang beli,” ceritanya.


Pembelinya  tidak sedikit. Bila  mampu menangkarkan, orang   langsung antri untuk memesan. Tanpa harus woro-woro ke luar, orang akan langsung dating. “Saya itu kadang kewalahan dengan permintaan yang datang terus. Meski saya sudah punya 40 kandang, tetap saja kekurangan. Sampai-sampai masih bertelur saja dan belum tentu pasti menetas, orang sudah antri untuk memesannya,”
Read more > Meski tidak original, harganya cucak rowo juga tidak jeblok

Cucak Rawa menjadi primadona bagi penghobi burung kicau


Namanya sudah sangat-sangat terkenal. Selain mashur,  ternyata Cucak Rowo sudah sangat biasa diternakkan sebagai ladang bisnis. Sudah banyak yang terbukti berhasil menangkarkannya. Bukan sekedar berhobi, lebih dari itu membisniskan hobi.

Cucak Rawa menjadi primadona bagi penghobi burung kicau.  Itulah, tidak mengherankan jika membisniskannya juga pilihan tepat. Kenapa? Yaitu tadi, kicauannya bagus dan sudah akrab di masyarakat. “Harganya masih Oke, selain itu jualnya juga relatif gampang.”
“Boleh dibilang bisnis penangkaran burung ini bukan lagi sebagai hobi semata, tetapi menjadi bisnis yang luar biasa menggiurkan,

Berawal dari suka dengan memelihara burung, akhirnya beralih menangkarkannya.  “Karena potensinya sangat besar.


Cucak Rowo yang sekarang ini sudah merupakan hasil dari keturunan nenek moyang sebelumnya. Disebutkan juga bahwa saat ini di alam jenis ini katanya sudah tidak ada. “Kalau sekarang, menangkarnya sudah gampang. Soalnya hampir semua Cucak Rowo sekarang lahir di Kandang. Jadi keturunannya lebih jinak. Sifat liarnya sudah jarang.”


Selain itu, burung indah ini juga tahan penyakit. “Dulu saat flu burung masih merebak, jenis ini tidak terkena sedikitpun.”  


Kelebihan lain? “Kalau memelihara, tidak butuh lahan luas. Inilah kelebihan lainnya.”
Seperti halnya burung kicauan lain, untuk menjaga asal burung dan nama pemiliknya, burung diberi cincin dengan nomor dan spesifikasi yang dimiliki si pemilik. Ini dilakukan agar pembeli tahu asal muasal burung tersebut. Saat ini, sertifikat kepemilikan penangkaran burung juga tidak harus ada, sehingga para penangkar tidak perlu repot-repot.  

“Terus terang, untuk memelihara burung eksotis ini diperlukan ketekunan untuk semuanya. Mulai dari kebersihan kandang dan pemberian pakan,” paparnya jelas. Setiap pagi kandang dibersihkan dan diganti air serta pakannya. Ini untuk menjaga burung tetap nyaman tinggal di dalam kandang.


Biasanya sepasang indukan akan menghasilkan 2 butir telur. Asal tahu saja, diperkirakan 90% akan menetas sepasang jantan dan betina. Penetasan telurnya dapat dilakukan secara alami atau dengan mesin penetas. Dalam waktu 14 hari telur akan menetas dan dipindah ke dalam inkubator untuk menjaga agar suhunya stabil.


Untuk pakan pertama ketika masih piyikan, pemberian pakan dilakukan dengan cara disuapin. Pakan pertama diberi telur semut atau kroto bersih hingga berumur 2 minggu. Untuk suapan dilakukan sesering mungkin untuk meningkatkan pertumbuhan piyik. “Baru bila sudah menginjak remaja dapat diberi pakan buah-buahan seperti pisang atau jangkrik,” Sarannya.

Cucak Rowo umur 9 bulan sudah dianggap dewasa. “Pada umur ini perilaku mereka sudah agresif terhadap lawan jenis.”
Pasangan indukan yang ingin dikawinkan, ditempatkan dalam satu kandang berukuran panjang 2 m, lebar 1,8 m, dan tinggi 2,5 m. “Menurut saya, kandang yang bagus harus memiliki bagian yang teduh dan bagian yang terbuka.  Agar lebih nyaman.”  Pemberian pohon di kandang juga menambah kenyamanan burung. “Karena seperti di alam, ya?” Selain itu, ketersediaan air untuk minum dan mandi juga mutlak.
Read more > Cucak Rawa menjadi primadona bagi penghobi burung kicau

Manajemen kandang cucak rowo yang baik

Secara struktur bangunan, kandang penangkaran yakni kuat, aman dan burung terlindungi dari gangguan luar. Namun dalam manajemen sirkulasi udaranya masih perlu perbaikan.
Beberapa catatan dengan model kandang penangkaran :



  • Udara tidak bisa bergerak masuk dan keluar secara leluasa, yang berarti sirkulasi udara tidak bagus.
  • Kurang banyak tangkringan di dalamnya. Minimal pada lapis  engah perlu ditambahi tangkringan berpalang bersilangan menggunakan cabang pohon keras.
  • Atap terlalu terbuka yang menyebabkan burung merasa tidak nyaman dan selalu merasa terancam (salah satu ancaman utama burung di alam adalah burung predator seperti elang dsb, yang selalu datang mengancam dari sisi atas.

Dengan demikian, kalau mau dilakukan perbaikan, perlu tindakan sebagai berikut:
  1. Atap ditutup separuh bagian.
  2. Setengah tembok di bagian depan-atas dijebol dan diganti kawat strimin.
Dengan cara demikian, burung merasa nyaman karena manajemen sirkulasi udara sudag tertata dengan bagus.


perlu menjelaskan mengenai perlunya manajemen sirkulasi udara pada kandang penangkaran karena apabila sirkulasi udara tidak bagus, akan membuat burung stress/tidak sehat. Dalam kondisi seperti ini, ada saja perilaku aneh burung, misalnya selalu merusak sarang yang sudah mereka buat, makan telur/ anak sendiri dan sebagainya.
Read more > Manajemen kandang cucak rowo yang baik

Menghadapi burung yang tidak mau mandi



Menghadapi burung yang tidak mau mandi meski sudah mau masuk karamba.  Stres kalau burung tidak mau juga masuk karamba meski sudah dipancing dan digunakan berbagai macam cara. Nah, apakah Anda sering menghadapi masalah seperti itu?
Hal yang ingin saya sampaikan di sini bukanlah tips dan trik memandikan burung dengan cara dikaramba dan sebagainya. Saya hanya ingin menekankan saja bahwa burung mandi itu mengikuti pola yang sudah terbiasa diterapkan. Kalau sejak awal burung tertentu terbiasa mandi di cepuk wadah air, maka untuk mengubah kebiasaan dia, bukan hal yang gampang.
Begitu juga burung yang terbiasa mandi pagi, maka untuk dimandikan pada sore hari, kadang tidak mau juga meski sudah dipancing dengan semprotan dari sprayer. Atau sebaliknya, burung yang terbiasa mandi sore, sulit dimandikan pada pagi hari.

Untuk mengubah kebiasaan burung dalam mandi (entah masalah waktunya, atau juga caranya: apakah dikaramba atau dicepuk, atau disemprot) saya tegaskan lagi, bukan hal yang sederhana. Ada memang burung yang mudah menyesuaikan diri sesuai keinginan kita, tetapi banyak sekali yang semaunya sendiri. Lantas bagaimana menghadapi burung yang semaunya sendiri? Ya biasakan saja dimandikan “semau kita” juga.
Meski kita menggunakan cara “semau kita”, hal yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu memaksakan pada tahap-tahap awal. Sebab, jika pemaksaan yang kita lakukan terlalu menekan, burung akan stres berat dan perlu waktu lama untuk memulihkannya.
Salah satu contoh memandikan burung dengan cara di “luar pakem” dan berawal dari “semau kita”. Cara yang digunakan sangat simpel dan dilakukan, yakni pada malam hari (biasanya setelah jam 21.00 atau jam 9 malam). Caranya? Burung dipegang dan langsung disemprot pakai sprayer. Sret…sret…sret sampai merata, basah kuyup, dan sudah…. setelah itu dimasukkan lagi ke sangkarnya dan digantang di teras rumah.
Burung apa saja yang biasa dimandikan model begitu?, memang tidak. Tetapi khusus burung-burung jinak dan memang sudah sejak kecil dimandikan dengan cara seperti itu. Contohnya, ya murai batu.
Apakah burungnya oke-oke saja? Oh iya. Nggak ada masalah. Masalah terjadi ketika burung itu ditransfer ke orang lain, yang tidak bertanya bagaimana biasanya burung itu mandi. Nah…..
Tetapi ingat ya, memandikan burung. Salah-salah, burung bisa sesak nafas kalau terlalu erat memegangnya. Atau, burung akan lepas berrrrr… kalau Anda kurang erat memegangnya. Juga, bulu burung bisa banyak yang rontok  jika burung tidak terbiasa dipegang. Arti dari semuanya adalah kepada masalah kebiasaan. Dalam mengawali sebuah kebiasaan itulah yang sering perlu pengorbanan.
Inti dari semuanya… dalam  memandikan burung, ada banyak pilihan yang bisa Anda ambil. Titik ekstrem pertama adalah jadikan burung Anda mengikuti kebiasaan yang Anda terapkan secara “memaksa” pada awalnya, dan titik ektrem lainnya adalah membebaskan burung untuk mandi kapan saja dia mau.
Hal yang pertama, yakni memaksakan burung mandi pada waktu yang Anda tentukan, maka lakukan secara perlahan dan bertahap. Untuk menunjang keberhasilan penerapan tips ini, maka lakukanlah (mengubah kebiasaan burung) pada masa burung pasca mabung, sebelum mulai dimandi-jemur secara rutin. Pada masa itulah burung banyak “melupakan” kebiasaan lama dan dia akan belajar tentang kebiasaan-kebiasaan baru, bahkan termasuk soal isian dan lagu yang dia bawakan.
Sementara itu, jika Anda ingin memberi sedikit kebebasan pada burung maka sediakan saja wadah air yang relatif besar di sangkar burung Anda. Biarkan saja burung Anda mau mandi kapan saja.  Untuk model yang beginian, dijamin burung Anda nyaman Anda pun merasa tenteram. Lantas bagaimana dengan  memandikan burung di karamba? Sementara lupakan saja….  ya bikin enjoy saja dalam berhobi burung. Sebab, mandi karamba juga tidak memberi jaminan apa-apa untuk burung Anda. Santai saja
Read more > Menghadapi burung yang tidak mau mandi

Tips cucak rowo agar mandi dikandang mandi


CR dalam kandang mandiCucak Rawa memang jenis burung yang suka mandi, karena tempat aslinya / habitatnya adalah rawa-rawa dimana CR senang di air.
Perawatan CR dikandang gantung / gantang juga harus dilakukan dengan baik yaitu dengan cara memandikan CR dikandang mandi, tidaklah mudah untuk membuat CR mandi di kandang mandi .

Tips cucak rowo untuk mandi dikandang mandi :



  • Lakukan dengan hati-hati buat kandang mandi sejajar dengan sangkar (pintu kandang mandi dipepetkan dengan pintu sangkar) agar CR dapat dengan mudah keluar dari sangkar bila CR tidak mau keluar semprot pelan-pelan dengan air. Upayakan untuk pertamakali dilakukan diruang tertutup agar bila CR lepas masih dalam ruangan.

  • Jangan terlalu lama…..untuk CR pertama kali masuk kandang mandi jangan terlalu lama agar CR tidak “stress”

  • Lakukan rutin……dilakukan rutin agar CR terbiasa karena CR akan lebih sehat apabila mandi setiap pagi dan di jemur

  • Periksa kandang mandi….setiap akan memandikan CR terlebih dahulu periksa kandang mandi jangan sampai ada yang bolong atau patah karena akan berbahaya nantinya.

Read more > Tips cucak rowo agar mandi dikandang mandi
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo