Friday, April 19, 2013

Jenis burung kacamata togian

Kacamata Togian, Zosterops somadikartai, baru dideskripsi tahun 2008


Endemik di beberapa pulau bagian dari kepulauan Togian Sulawesi. Peneliti dari Universitas Indonesia, Mochamad Indrawan dan Sunarto pertama melihatnya di alam pada tahun 1997, dan nama jenis diambil dari nama Profesor Soekarja Somadikarta, seorang pakar burung Indonesia terkemuka. Burung ini tidak memiliki lingkaran putih di seputar mata. Meskipun belum dievaluasi oleh IUCN, diyakini jenis ini berstatus terancam. Burung ini sekilas mirip dengan burung kacamata dahi-hitam (Zosterops atrifrons) namun tanpa ‘kacamata’ (lingkaran) putih di sekeliling mata.

Burung kacamata Togian memiliki ‘topi’ hitam yang tak seberapa besar, warna kuning di tenggorokan yang lebih nyata, pangkal paruh yang jelas berwarna pucat, dan selaput pelangi mata (iris) yang berwarna kemerahan. Kacamata 
Togian juga berbeda dengan Zosterops surdus dari Sulawesi tengah sebelah barat, terutama pada warna zaitun di punggungnya yang lebih pucat dan lebih terang, dan pada warna kuning di tenggorokan yang lebih nyata. Selanjutnya jenis ini berbeda dengan Zosterops subatrifrons dari Pulau Peleng dan Banggai pada tiadanya lingkaran-mata putih di seputar matanya, dada yang lebih abu-abu, dan topi hitam yang kurang lebar. Burung kacamata makasar (Zosterops anomalus) dari Sulawesi selatan juga tak memiliki lingkaran-mata putih, namun ia memiliki bintik-bintik putih kecil di seputar matanya. Pola dasar kicauan burung ini pun berbeda dengan spesies-spesies Zosterops lainnya, walau memiliki wilayah yang berdekatan.

Habitat meliputi hutan bakau hingga ke vegetasi sekunder dan kebun-kebun kelapa, cengkeh, kakao, dan durian. Burung ini senang berkelompok, bergerak dalam gerombolan paling sedikit berdua atau bertiga. Burung ini tidak didapati di Pulau Togian dan Walea. Burung ini tergolong ke dalam kriteria status “Terancam kepunahan” menurut IUCN.
Read more > Jenis burung kacamata togian

Jenis burung kacamata sangihe


Kacamata Sangihe, Zosterops nehrkorni

Burung endemik pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di Indonesia. Keberadaan burung kacamata sangihe terancam punah yang oleh IUCN Redlist dan birdlife dimasukkan dalam status konservasi kritis (Critically Endangered). Status keterancaman tertinggi lantaran diperkirakan burung endemik Sangihe ini jumlahnya kurang dari 50 ekor burung dewasa. Berhabitat di kawasan hutan pegunungan dengan iklim subtropik atau tropis lembab. Terancam kehilangan habitat.

Sempat dianggap sebagai bagian dari spesies Zosterops atrifrons (Kacamata dahi-hitam). Namun kemudian spesies kacamata dahi-hitam ini dibedakan menjadi tiga spesies yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Kacamata Seram), dan Zosterops nehrkorni (Kacamata Sangihe).

Ukuran tubuh 12 cm. Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun dengan tunggir warna kuning-hijau mencolok. Ekor berwarna hijau-hitam gelap. Dahi berwarna hitam. Lingkaran mata berwarna putih dam agak lebarlebar. Pipi, tenggorokan dan penutup ekor bawah berwarna kuning cerah. bagian bawah lainnya dari burung kacamata sangihe berwarna putih-mutiara dengan sisi tubuh abu-abu. Paruh dan kaki jingga pucat. Suara hampir mirip suara burung Kacamata dahi-hitam namun lebih tipis dan halus. Rentetan siulannya mempunyai nada yang lebih cepat. Habitat utama burung ini di daerah perbukitan dengan ketinggian antara 700-1000 meter dpl.

Burung pleci ini terbatas dan endemik hanya bisa dijumpai di pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Bahkan di pulau Sangihe, burung ini hanya dapat dijumpai di kawasan Gunung Sahendaruman dan Sahengbalira dengan luas habitat hanya sekitar 8 km2.
Read more > Jenis burung kacamata sangihe

Jenis burung kacamata laut


Kacamata Laut, Zosterops chloris.

Endemik di Indonesia, yakni di selat Sunda hingga kepulauan Aru. Ukuran tubuh 11 cm, dan daerah perut warna kuning. Tubuh bagian atas kuning-zaitun, tubuh bagian bawah kuning-lemon-pucat. Iris coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan burung Kacamata Jawa, tapi tubuh lebih besar dan kekang yang berwarna hitam gelap.

Read more > Jenis burung kacamata laut

Jenis burung kacamata jawa


Kacamata Jawa, Zosterops flavus.

Biasa disebut dengan nama burung Kacamata saja. Ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Habitat alami adalah hutan dataran rendah tropis atau subtropis, hutan mangrove tropis atau subtropis, dan semak belukar subtropis atau tropis. Saat ini burung Kacamata Jawa mulai terancam kehilangan habitat.

Ukuran tubuh 10 cm, dan didominasi warna kuning. Tubuh bagian atas berwarna kuning zaitun, dan bagian bawah berwarna kuning biasa. Iris berwarna coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan burung Kacamata Laut, tapi Kacamata Jawa berukuran lebih kecil, warna lebih terang, dan tanpa bintik hitam pada kekang. Kicauan berupa desisan seperti nada kontak yang tinggi diantara anggota kelompok dan suara yang tajam.

Tersebar di Jawa dan Kalimantan. Berhabitat di hutan mangrove, semak pantai, hutan pantai dan di pinggiran hutan. Mencari makan dalam kelompok besar. Makanan nektar bunga, serangga kecil, dan buah-buahan. Sarang berbentuk cawan. Telur 2 butir dengan warna kebiru-biruan. Perawatannya yang mudah dan suara lumayan bervariasi. Burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Sehingga sangat diminati para penggemar burung.
Read more > Jenis burung kacamata jawa

Jenis burung kacamata Gunung


Kacamata Gunung, Zosterops montanus

Kacamata Gunung, tersebar di Indonesia dan Filipina dengan 9 subspesies.

  1. Z.m. difficilis (Robinson dan Kloss, 1918). Gunung Dempo, Sumatera
  2. Z.m. diuatae (Salomonsen, 1953). Filipina bagian selatan.
  3. Z.m. halconensis (Mearns, 1907). Pulau Mindoro, Filipina
  4. Z.m. montanus (Bonaparte, 1850). Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku Selatan
  5. Z.m. obstinatus (Hartert, 1900). Ternate, Bacan, dan Seram
  6. Z.m. parkersi (duPont, 1971). Gunung Palawan, Filipina bagian barat.
  7. Z.m. pectoralis (Mayr, 1945). Pulau Negros, Filipina.
  8. Z.m. vulcani (Hartert, 1903). Gunung Kitanglad dan Gunung Apo, Mindanao
  9. Z.m. whiteheadi (Hartert, 1903). Dataran tinggi Pulau Luzon, Filipina utara

Read more > Jenis burung kacamata Gunung

Jenis burung kacamata biasa


Kacamata biasa, Zosterops palpebrosus (Oriental White-eye)

Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia.
Panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawah bervariasi tergantung rasnya, kecuali leher dan dada berwarna kuning terang. Sayap membundar dengan kaki yang kuat.
Beberapa ras yang terdapat di Indonesia dan cirinya.

  1. Z.p. auriventer di Sumatra, Kalimantan dan Asia Tenggara.
  2. Z.p. buxtoni di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Mirip dengan Kacamata Gunung Zosterops montanus, sisi bawah tubuh berwarna abu-abu keputihan; perbedaannya buxtoni memiliki sebuah garis kuning membujur di tengah dada hingga perut, paha yang berwarna putih, dan iris mata kecoklatan (montanus, iris putih). Sangat mirip dengan kacamata belukar Zosterops everetti, yang perutnya lebih abu-abu dan pita kuning di dadanya lebih lebar.
  3. Z.p. melanurus di Jawa dan Bali. Sisi bawah tubuh kuning seluruhnya. Sisi atas tubuh (termasuk tunggir) hijau zaitun, dengan bercak kuning di atas paruh. Mirip dengan Kacamata Laut Zosterops chloris yang bertubuh sedikit lebih besar dan memiliki kekang hitam gelap.
  4. Z.p. unicus di Sumbawa dan Flores. Seperti melanurus, namun tunggirnya berwarna kuning.

Read more > Jenis burung kacamata biasa

Jenis jenis burung kacamata sangat bervariasi

Berikut adalah beberapa burung kacamata yang dikelompokan berdasarkan jenisnya :

  1. Kacamata biasa, Zosterops palpebrosus (Oriental White-eye)
  2. Kacamata-kuning Afrika, Zosterops senegalensis
  3. Kacamata Kamerun, Zosterops (senegalensis) stenocricotus
  4. Kacamata Kirk, Zosterops (senegalensis) kirki
  5. Kacamata Pemba, Zosterops vaughani
  6. Kacamata sisi-berangan, Zosterops mayottensis
  7. Kacamata sisi-berangan Seychelles, Zosterops (mayottensis) semiflava
  8. Kacamata tepi-lebar, Zosterops poliogastrus - sebelumnya poliogaster
  9. Kacamata Kulal, Zosterops (poliogastrus) kulalensis
  10. Kacamata Taita, Zosterops (poliogastrus) silvanus
  11. Kacamata Pare selatan, Zosterops (poliogastrus) winifredae
  12. Kacamata Kikuyu, Zosterops (poliogastrus) kikuyuensis.
  13. Kacamata dada-putih, Zosterops abyssinicus
  14. Kacamata Tanjung Harapan, Zosterops pallidus
  15. Kacamata Sungai Orange, Zosterops (pallidus) pallidus
  16. Kacamata Madagascar, Zosterops maderaspatanus
  17. Kacamata Komoro, Zosterops mouroniensis
  18. Kacamata Sao Tome, Zosterops ficedulinus
  19. Kacamata Annobon, Zosterops griseovirescens
  20. Kacamata Mascarene, Zosterops borbonicus
  21. Kacamata-kelabu RĂ©union, Zosterops (borbonicus) borbonicus
  22. Kacamata-kelabu Mauritius, Zosterops (borbonicus) mauritianus
  23. Kacamata Reunion, Zosterops olivaceus
  24. Kacamata-zaitun Mauritius, Zosterops chloronothos
  25. Kacamata Seychelles, Zosterops modestus
  26. Kacamata Sri Lanka, Zosterops ceylonensis
  27. Kacamata paha-berangan, Zosterops erythropleurus
  28. Kacamata Jepang, Zosterops japonicus
  29. Kacamata dataran-rendah, Zosterops meyeni
  30. Kacamata Enggano, Zosterops salvadorii
  31. Bridled White-eye, Zosterops conspicillatus, 
  32. Kacamata Guam, Zosterops (conspicillatus) conspicillatus – punah (1983)
  33. Kacamata Rota, Zosterops rotensis, 
  34. Kacamata polos, Zosterops hypolais
  35. Kacamata Kepulauan Caroline, Zosterops semperi
  36. Kacamata topi-hitam, Zosterops atricapilla - sebelumnya atricapillus
  37. Kacamata belukar, Zosterops everetti
  38. Kacamata kekuningan, Zosterops nigrorum
  39. Kacamata Gunung, Zosterops montanus
  40. Kacamata Pulau Christmas, Zosterops natalis
  41. Kacamata Jawa,
  42. Kacamata Jawa, Zosterops flavus.
  43. Kacamata Laut, Zosterops chloris. 
  44. Kacamata limau, Zosterops citrinella - sebelumnya citrinellus
  45. Kacamata Kai, Zosterops grayi
  46. Kacamata Tual, Zosterops uropygialis
  47. Kacamata Sulawesi, Zosterops consobrinorum
  48. Kacamata Makasar, Zosterops anomalus
  49. Kacamata Wallacea, Zosterops wallacei
  50. Kacamata dahi-hitam, Zosterops atrifrons
  51. Kacamata Sangihe, Zosterops nehrkorni
  52. Kacamata Seram, Zosterops stalkeri,
  53. Kacamata Halmahera, Zosterops atriceps
  54. Kacamata kecil, Zosterops minor
  55. Kacamata Tagula, Zosterops meeki
  56. Kacamata kepala-hitam, Zosterops hypoxanthus
  57. Kacamata Biak, Zosterops mysorensis
  58. Kacamata Arfak, Zosterops fuscicapilla
  59. Kacamata Buru, Zosterops buruensis
  60. Kacamata Ambon, Zosterops kuehni
  61. Kacamata Papua, Zosterops novaeguineae
  62. Kacamata-kuning Australia, Zosterops luteus
  63. Kacamata pulau, Zosterops griseotinctus
  64. Kacamata Rennell, Zosterops rennellianus
  65. Kacamata belang, Zosterops vellalavella
  66. Kacamata Ranongga, Zosterops splendidus
  67. Kacamata Ghizo, Zosterops luteirostris
  68. Kacamata Solomon, Zosterops kulambangrae
  69. Kacamata Murphy, Zosterops murphyi
  70. Kacamata tenggorokan-kuning, Zosterops metcalfii
  71. Kacamata tenggorokan-kelabu, Zosterops rendovae
  72. Kacamata Malaita, Zosterops stresemanni
  73. Kacamata Santa Cruz, Zosterops santaecrucis
  74. Kacamata paruh-ramping, Zosterops tenuirostris
  75. Kacamata leher-putih, Zosterops albogularis
  76. Kacamata Lifou besar, Zosterops inornatus
  77. Layard's White-eye, Zosterops explorator
  78. Kacamata dahi-kuning, Zosterops flavifrons
  79. Kacamata punggung-hijau, Zosterops xanthochroa, 
  80. Kacamata Lifou kecil, Zosterops minutus
  81. Kacamata Samoa, Zosterops samoensis
  82. Kacamata kecoklatan, Zosterops cinereus
  83. Kacamata-zaitun Yap, Zosterops oleagineus, 
  84. Kacamata Togian, Zosterops somadikartai,
  85. Dll

Read more > Jenis jenis burung kacamata sangat bervariasi

Burung pleci (Kacamata) dan keluargannya


burung pleci saat ini sedang digandrungi para penggemar burung di tanah air. Si kecil yang suka berkicau, memiliki bentuk tubuh mungil, tapi memiliki suara yang luar biasa, konon beberapa bisa teler mirip dengan gaya burung Punglor Merah (Zootera citrina).

Klasifikasi:
Ordo: Passeriformes
Family: Zosteropidae
Genus: Zosterops 
Species:  (di dunia sekitar 75 species, di Indonesia sekitar 22 species)

Burung-burung jenis Pleci ini memiliki ciri dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih, dalam bahasa Inggris burung ini memiliki nama white-eye. Burung Pleci sebenarnya banyak memiliki anggota yang bersifat endemik di suatu pulau atau kepulauan, seperti jenis yang baru ditemukan tahun 2007 di kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.

Burung Pleci atau burung Kacamata yang termasuk dalam genus Zosterops, terdiri dari 75 species, yang tersebar di daerah tropis, dan perkembangannya pun masih dalam level aman alias tidak terancam punah.

Daerah penyebaran burung Pleci mencakup wilayah tropis Afrika, Asia dan Australia bagian utara. Tubuh berkisar antara 8 - 15 cm, dengan ciri khas adanya cincin lingkaran pada mata, tapi untuk beberapa jenis tidak memiliki ciri khas ini. Zosterops sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "sabuk mata".
Read more > Burung pleci (Kacamata) dan keluargannya

Spesies baru jalak di nepal


Seekor Jalak spesies baru ditemukan oleh dua ahli ornithology di Nepal Timur. Menurut harian The Himalayan Times, seekor burung berbahu putih, Sturnus sinensis, terlihat di antara kumpulan burung Jalak berekor di sebelah timur-laut suaka margasatwa tersebut.

Suchit Basnet, seorang ahli dari Nepal mengenai pengidentifikasian spesies dan taksonomi, menyetujui dan mengkonfirmasi spesies baru Jalak tersebut.

Menurut Komite Burung Langka Nepal (NRBC), badan yang mengabsahkan terlihatnya spesies semacam itu, spesies baru burung tersebut pertama kali terlihat pada 26 September 2010 oleh beberapa ahli Uni Ornithology Nepal, Badri Chaudhary dan Anish Timsina bersama dua penggemar burung di daerah tersebut, Dhiraj Chaudhary dan Krishna Bidari.

Burung jalak yang baru ditemukan tersebut kira-kira seukuran dengan burung Jalak dalam genusnya. Burung tersebut berukuran panjang 17 - 20 centimeter dan berat 61 gram. Paruh dan kaki berwarna hitam. Bagian bawah tubuh berwarna putih dan bagian atas tenggorokan abu-abu.

"Burung tersebut terlihat selama empat hari dan perinciannya diamati secara seksama. Satu gambar, kendati berkualitas rendah. Gambar tersebut belakangan dipelajari oleh para ahli," demikian laporan NRBC.
Read more > Spesies baru jalak di nepal

Perawatan dan penangkaran jalak putih


Saat ini sudah muncul sejumlah penangkar non-institusi, alias perorangan, di berbagai daerah. Misalnya Warsono (Dukuh Sendang Lebak, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten), Ibu Susilowati dari Safari Bird Farm Nganjuk, dan sebagainya. Untuk mendapatkan calon indukan, Anda juga bisa mencarinya melalui Mbah Google.

Salah satu alasan mengapa jalak putih dari dulu hingga sekarang banyak dicari tidak lain karena suaranya yang bagus dan keras. Burung jantan memiliki volume suara lebih keras dan nyanyiannya lebih bervariasi daripada burung betina.

Untuk membedakan jenis kelamin jalak putih memang tidak mudah. Tetapi ada beberapa tengara yang bisa membantu Anda dalam melakukan sexing :

Jalak putih jantan :
Bisa diidentifikasi dari ukuran tubuh yang relatif lebih besar dan lebih panjang daripada betina. Warna bulu di kepala, dada, dan punggungnya mengkilap an putih bersih. Jambulnya lebih panjang. Kedua kakinya juga lebih panjang dan kokoh. Suara sangat kencang dan variatif. Gerakannya lebih lincah dan aktif daripada betina.

Jalak putih betina:
Ukuran tubuhnya lebih pendek dan bulat, denhan warna putih yang kusam. Ukuran paruh, kaki, dan jari-jarinya lebih pendek daripada burung jantan, dengantekstur lebih halus. Kepala juga lebih ramping. Gerakannya tidak selincah seperti burung jantan. Ocehannya kurang variatif, dengan volume lebih kecil.

Sepasang burung jalak putih (burung jantan sebelah kanan).
JALAK PUTIH BETINA DAN JALAK PUTIH JANTAN

Menangkar burung jalak putih juga bukan pekerjaan mudah, tetapi bisa disiasati dengan pengaturan pakan yang sesuai, pemberian suplemen khusus penangkaran, serta pengontrolan kebersihan kandang dan aksesorisnya secara rutin.

Proses perjodohan umumnya berlangsung sekitar 3 minggu. Kegagalan penjodohan biasanya terjadi karena salah satu induk, atau kedua induk, belum mencapai umur dewasa kelamin. Dianjurkan memelihara burung betina umur 1 tahun atau lebih, sedangkan burung jantan berusia 2 tahun. Meski burung sudah mencapai dewasa kelamin pada umur 5 – 7 bulan, sebaiknya pilihlah indukan yang sudah benar-benar matang.

Apabila umur burung betina sejajar atau bahkan lebih tua daripada burung jantan, biasanya yang memegang kendali dalam kandang justru burung betina. Tidak jarang si betina menjadi lebih agresif, sehingga burung jantan ketakutan atau malah tak berselera. Itu sebabnya, banyak penangkar yang mengeluh burung betinanya terlalu galak, sehingga kedua induk tak mau berjodoh.

Untuk memacu produktivitas indukan, kualitas pakan hendaknya benar-benar diperhatikan. Nutrisi / nilai gizi dalam pakan yang serasi dan seimbang sangat berperan penting dalam metabolisme burung. Extra fooding (EF) seperti kroto dan jangkrik harus selalu terpenuhi selama masa berkembang biak.

Setiap pasangan induk jalak putih membutuhkan sekitar 20 ekor jangkrik / hari, yang diberikan pagi dan sore hari. Apabila sejak dini jalak putih terbiasa dengan kroto, maka berikan kroto sebanyak 4 sendok makan, yang disajikan pada siang hari saja. Jangan lupa menambahkan pisang untuk membantu memperlancar proses pencernaan burung.

Lingkungan kandang penangkaran yang aman dan nyaman juga sangat berpengaruh terhadap produktivitas indukan. Kondisi lingkungan yang terlalu ramai bisa mengganggu indukan, terutama induk betina ketika sedang mengerami telur dan merawat anak-anaknya. Hindari kegaduhan yang bisa membuat induk jantan dan betina stres, sehingga menampilkan perilaku aneh seperti membuang telur, bahkan membuang anakan yang baru menetas.
Read more > Perawatan dan penangkaran jalak putih

Jenis jalak putih di indonesia


Jalak putih / black-winged starling (Sturnus melanopterus) termasuk salah satu jenis burung dilindungi di Indonesia. Tetapi, untuk mempercepat pemulihan populasinya, Pemerintah masih mengizinkan penangkaran bersyarat bagi yang benar-benar serius. Sama seperti jalak bali (Leucopsar rothschildi ), Anda tetap bisa menangkarnya setelah memiliki izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di masing-masing provinsi. Selain bisa membantu pelestarian plasma nutfah asli Indonesia, Anda pun bisa memperoleh keuntungan finansial dari usaha penangkaran jalak putih.

Populasi burung jalak putih mengalami penurunan yang drastis dalam 13 tahun terakhir. Penyebabnya memang kompleks, dan bersifat akumulatif, mulai dari maraknya perburuan liar, perdagangan gelap, rusaknya habitat burung akibat alih fungsi lahan pertanian, dan sebagainya.

Orangtua kita di masa lalu mungkin masih mengingat, betapa jalak putih sering bercengkerama dengan jalak kerbau (Acridotheres javanicus ) di pematang sawah.

Ketika sawah-sawah di desa makin menyusut, ketika perburuan liar dan perdagangan ilegal burung ini tak juga berhenti, maka jalak putih seperti barang langka di alam liar. Itu sebabnya, Pemerintah menetapkan jalak putih sebagai spesies yang dilindungi berdasarkan PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Apalagi jalak putih merupakan burung endemik di Indonesia, bahkan hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Itu berarti jalak putih tak ditemukan di negara lain. Ada tiga subspesies (ras) jalak putih di Indonesia, dengan wilayah persebaran berbeda, yaitu :

  1. Sturnus melanopterus melanopterus : habitat di Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Penida. Terkadang dijumpai pula di Lombok, tetapi diduga sekadar mengembara. Cirinya adalah tubuh bagian atas (punggung) dan penutup sayap berwarna putih.
  2. Sturnus melanopterus tertius : habitat di Bali (termasuk Nusa Penida) dan Lombok. Cirinya adalah punggung dan penutup sayap berwarna abu-abu gelap.
  3. Sturnus melanopterus tricolor : habitat di wilayah tenggara dan timur Pulau Jawa (sekitar Tosari, Pasuruan). Ciri pembeda adalah warna punggung dan penutup sayap abu-abu terang. Diduga merupakan peralihan antara ras tertius dan ras melanopterus.

Read more > Jenis jalak putih di indonesia

Penangkaran jalak putih


Jalak putih bukan termasuk burung kicauan biasa, yang bisa dipelihara sembarang orang. Sebagaimana jalak bali, ia juga mendapat perlakuan istimewa dari negara. Keberadaan burung ini dilindungi oleh undang-undang nasional dan internasional, sebab populasinya makin menipis, bahkan nyaris tidak berkembang biak di habitat aslinya. Untuk menangkar jalak putih jelas bukan urusan sepele.

Populasi jalak putih makin menipis, karena terus diburu para kicau mania untuk dijadikan master bagi burung-burung lomba. Tipe suaranya cenderung nyrecet dan kasar-kasar.

Sayang, sampai saat ini belum banyak orang yang membidik usaha penangkaran (breeding), sehingga penangkapan di alam bebas masih berlangsung.

Padahal usaha penangkaran bisa menjadi lahan bisnis yang prospektif. Nilai komersialnya lebih tinggi daripada jalak suren.

Memang, tak mudah untuk menangkar burung ini. Proses perjodohannya membutuhkan waktu paling cepat tiga minggu. Meski sudah berjodoh, terkadang jalak putih enggan kawin.

Kegagalan itu disebabkan birahi kedua induk belum cukup matang. Kecenderungan betina yang lebih agresif tak direspon dengan baik oleh pejantan, sehingga betina lebih memegang kendali. Akibatnya, pejantan tidak bisa berbuat banyak untuk membuahi telurnya.

Faktor usia juga berpengaruh dalam proses perkawinan. Idealnya, pejantan berumur dua tahun dan betina satu tahun. Saat itulah, kedua induk sudah memiliki kematangan birahi.

Faktor Pakan

Untuk memacu produktivitas, faktor pakan perlu diperhatikan. Peranan pakan sangat penting sebagai penyeimbang metabolisme dalam tubuh. Kroto dan jangkrik harus tercukupi selama proses produksi.

Setiap induk membutuhkan sekitar 20 ekor jangkrik/hari, yang diberikan dua kali sehari. Apabila sejak dini dibiasakan mengkonsumsi kroto, maka sehari bisa diberikan empat sendok makan (siang hari). Tambahkan pisang untuk membantu memperlancar metabolisme pencernaan.

Penyesuaian lingkungan di luar dan dalam kandang juga berpengaruh. Sediakan kandang permanen yang nyaman dan aman bagi burung. Kehadiran orang dalam kandang di masa subur burung bahkan bisa menghambat produktivitas indukan.

Untuk menyiasatinya, buatlah kandang bersekat dan mudah dijangkau. Kandang bersekat ini memiliki ukuran 30 x 20 x 25 cm3, di mana bagian atas tertutup. Sedangkan bagian bawah terbuka, berfungsi sebagai pintu indukan.

Kandang yang terisolasi lebih dianjurkan, karena bisa memberi rasa nyaman kepada indukan selama proses pengeraman hingga penetasan telur. Apabila sarang terbuka dan aktivitas di dalam kandang mudah terpantau, maka tingkat kegagalannya makin tinggi.

Sebaiknya setiap 10 periode peneluran, posisi kandang diubah ke sisi lain, agar induk tetap bertelur dan kelangsungan hidup piyik tidak terancam.

Jika posisinya sama, telur kerap dirusak atau dibuang induknya. Ini-lah yang selama ini jadi penyebab terbesar kegagalan penangkaran jalak putih. 
Read more > Penangkaran jalak putih

Ternak jalak putih dan cara menjodohkannya


Populasi burung jalak putih sekarang ini sangat memprihatinkan sekali, sehingga perlu adanya tindakan untuk melestarikan keberadaan burung jalak putih tersebut. Burung jalak putih termasuk burung langka yang di lindungi oleh pemerintah Indonesia. Dengan harapan dapat terjaga kelstariannya. Dari namanya burung ini memiliki bulu berwarna putih di seluruh tubuhnya dan terdapat sedikit warna hitam pada sayapnya.

Cara menjodohkan

Sebelum di masukkan ke kandang penangkaran perlu diadakan proses penjodohan dulu agar tidak terjadi perkelahian yang dapat berakibat fatal yaitu burung yang kalah akan mati. Dalam proses ini burung jantan dan betina kita dekatkan selama kurang lebih 1 minggu. Hal ini dimaksudkan agar burung tersebut bisa saling kenal. Tanda-tanda untuk burung yang sudah jodoh dapat dilihat pada waktu burung tersebut tidur, yaitu berdampingan pada waktu tidur.
Jika sudah terlihat jodoh yaitu tidur berdampingan kedua burung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam kandang penangkaran sebaiknya pada sore hari. Setelah dimasukkan di kandang penangkaran jangan langsung ditinggal, ditunggu dulu kurang lebih selama satu jam untuk memastikan apakah burung tersebut benar-benar jodoh.
Read more > Ternak jalak putih dan cara menjodohkannya

Burung Jalak Putih merupakan burung dari suku Sturnidae yang dilindungi


Kalau dilihat dari gambarnya dari Buku Panduan Lapangan Burung-burung Sumatera, Jawa dan Bali, jenis Jalak putih (Sturnus melanopterus) ini hampir mirip dengan Jalak bali (Leucopsar rothschildi) memiliki warna bulu utama putih, meskipun terdapat kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna kuning. Namun, keduanya memiliki kesamaan, yaitu merupakan Burung yang dilindungi undang-undang.

Burung Jalak Putih merupakan burung dari suku Sturnidae. Burung yang umumnya berukuran sedang (sekitar 20-25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus. Berkaki panjang sebanding dengan tubuhnya. Bersuara ribut, dan berceloteh keras, terkadang meniru suara burung lainnya. Di alam, burung ini kebanyakan bersarang di lubang-lubang pohon.dengan warna bulu seluruhnya putih, kecuali sayap dan ekor berwarna hitam. Sedang pada burung muda, bagian kepala, leher, punggung, dan penutup sayap berwarna kelabu. Di sekitar mata terdapat kulit yang tidak ditumbuhi bulu dan berwarna kuning, iris mata coklat tua, paruh kekuningan, dan kulit kaki kuning.

Klasifikasi ilmiah Burung Jalak Putih:
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Aves;
Ordo: Passeriformes;
Famili: Sturnidae;
Genus: Sturnus;
Spesies: Sturnus melanopterus

Burung Jalak Putih termasuk satwa liar yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 bahwa:

  1. Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  2. Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  3. Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));

Read more > Burung Jalak Putih merupakan burung dari suku Sturnidae yang dilindungi

Sekilas tentang jalak putih


Jalak Putih (Sturnus melanopterus), adalah salah satu spesies dari sekian banyak spesies burung Jalak yang ada di Indonesia. Populasi burung Jalak Putih ini tersebar di pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumatra dan Kalimantan.

Bagi kalangan penggemar burung, burung Jalak Putih dianggap sebagai burung tengahan berada di antara Jalak Suren dan Jalak Hitam.
Jalak putih termasuk burung yang eksotis karena memiliki penampilan yang cantik, serta memiliki suara yang tidak kalah baiknya dibanding Jalak Suren maupun Jalak Hitam. Beberapa penggemar burung sering membanding-bandingkan keunggulan antara Jalak Putih dengan Jalak Suren.

Seperti Jalak Bali, populasi burung Jalak Putih ini pun saat ini sedang berada diambang kepunahan, karena maraknya perburuan terhadap burung ini di alam. Keberadaan burung ini telah dilindungi oleh undang-undang, karena populasinya semakin sedikit. Di pulau Jawa burung ini nyaris tidak berkembang, untungnya di pulau Sumatra dan Kalimantan, burung Jalak Puth ini masih berkembang dengan baik. Hanya saja karena permintaan terhadap burung ini dari pulau Jawa, sehingga membuat penduduk setempat di Kalimantan maupun Sumatra jadi turut menangkap burung ini di habitatnya.

Habitat burung Jalak Putih ini adalah di rawa-rawa, hutan dataran rendah. Dahulunya burung ini masih mau berkeliaran di sekitar sawah dekat pedesaan. Tetapi saat ini populasi burung ini hanya terdapat di pedalaman hutan-hutan yang susah dijangkau oleh manusia. Burung ini biasanya berkumpul dalam kelompok kecil 4-5 ekor, tetapi lumayan ribut. Sedangkan dalam berkembang-biak, burung ini suka bersarang di lubang-lubang pohon tinggi, sehingga sarang burung ini sulit ditemukan di hutan.

Sekilas burung Jalak Putih ini mirip dengan Jalak Bali. Bedanya, bagian di sekitar mata Jalak Putih berwarna kuning, sementara pada Jalak Bali bagian ini berwarna biru.
Jalak Putih berukuran sedang, sekitar 20-25 cm, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus. Antara jantan dan betina sangat susah dibedakan, hanya bila diperhatikan dengan seksama, maka terdapat perbedaan pada burung jantan ukuran kepala lebih besar serta volume suara lebih keras dan lebih rajin berkicau, sedangkan betina memiliki ukuran kepala lebih kecil, volume suara lebih kecil, kebanyakan kurang rajin berkicau.
Read more > Sekilas tentang jalak putih

TIPS MEMILIH BURUNG KACER

Artikel tentang burung kacer sebelumnya yang paling banyak dibaca pengunjung di blog ini adalah :







Untuk postingan selanjutnya kali ini INFOKACER akan share tentang :
Saya ingin berbagi pengalaman kepada para pembaca tentang cara memilih burung kacer yang punya mental tanding yang hebat. Ciri-ciri burung kacer yang hebat menurut pengalaman saya ada beberapa point yang harus diperhatikan dan dicermati. Bahkan mungkin, ciri-ciri yang akan saya kemukakan juga berlaku pada burung-burung tertentu. Sebelum saya jelaskan ciri-ciri tersebut, ada baiknya kita mengenal jenis-jenis burung kacer yang ada di pasaran. 



A. BURUNG KACER LOKAL


TIPS MEMILIH BURUNG KACER

Sebutan "Kacer Lokal" mungkin berawal dari pulau jawa karena burung kacer jenis ini memang hidup di daratan pulau jawa terutama wilayah bagian timur. Ciri khas jenis ini adalah mempunyai warna bulu hitam pekat di sekujur tubuh dan garis putih pada sayap serta ekornya. Harga di pasaran terkenal lebih mahal karena populasi burung jenis ini mulai punah bahkan sangat sulit ditemukan lagi. 
Habitat asli burung ini sebenarnya berada di wilayah pedesaan atau dekat dengan perkampungan penduduk. Karena terus diburu dan ditangkap, kini mulai jarang terlihat. Kemungkinan besar bermigrasi ke hutan yang jauh dari jangkauan manusia. 


B. BURUNG KACER TASIK.


TIPS MEMILIH BURUNG KACERn




Berdasarkan namanya, kemungkinan jenis ini berasal dari wilayah jawa bagian barat. Ciri khas jenis ini hampir sama dengan jenis lokal.Yang membedakan adalah warna totol-totol putih pada bagian di bawah ekor. Dan biasanya mempunyai nilai jual lebih murah daripada jenis lokal. 


C. BURUNG KACER LAMPUNG DAN KALIMANTAN. 
TIPS MEMILIH BURUNG KACER


Sesuai dengan namanya, jenis ini memang berasal dari pulau sumatera dan kalimantan. Ciri khas antara kacer lampung dan kalimantan hampir sama, yaitu mempunyai bulu warna putih dibagian bawah mulai dari pangkal ekor hingga bagian dada. Yang membedakan antara sumatera dan kalimantan yaitu warna putih kacer lamping sebatas dada agak ke bawah sedang kacer kalimantan hingga pangkal leher. Ciri lain masih sama dengan kacer pada umumnya, dominasi warna hitam serta garis putih pada sayap dan ekor. 


Ciri-ciri burung kacer yang punya mental tanding a.l : 

  • Pada bagian kepala agak memanjang dengan bagian belakang membentuk sudut ( tidak bulat seperti burung merpati ). Jika anda menemui kacer yang berkepala bulat seperti merpati biasanya burung tersebut bego dan tidak bisa dijadikan "gaco". 
  • Paruh yang tampak lurus atau sejajar dengan garis kepala bagian atas ( tidak "nyakil" = naik ke atas seperti buto cakil ). Jika anda menemui kacer semacam ini, dipastikan kacer tersebut berani tanding walaupun masih liar. 
  • Terakhir, memiliki postur tubuh yang memanjang dan berdiri tegap. Kriteria ciri2 kacer yg bagus pernah saya buktikan pada kacer dada putih milik tetangga yg dibeli dari Kalimantan dalam kondisi liar. Saya melihat kacer tersebut memenuhi kriteria kacer yg bagus . Maka saya sarankan untuk mencoba diadu dg kacer tasik yg sudah jadi. Hasilnya, kacer dada putih tadi langsung beraksi ketika bersanding dg kacer yg sudah jadi, padahal kondisinya masih liar dimana si kacer masih takut manusia, jadi tentu saja kami melihatnya sambil sembunyi.

Itulah ciri-ciri burung kacer yang pantas dijadikan "jago" untuk event lomba burung. 

Demikian tips dari saya, semoga menambah wawasan bagi anda penggemar/ hobiis burung kicauan.
Read more > TIPS MEMILIH BURUNG KACER

TIPS PERAWATAN BURUNG KACER

Artikel tentang burung kacer sebelumnya yang paling banyak dibaca pengunjung di blog ini adalah :







Untuk postingan selanjutnya kali ini INFOKACER akan share tentang :
Kunci dalam bermain Kacer di lapangan adalah rawatan harian. Kenapa ?? Seperti yang sering saya ulas yang penting kita atur adalah mental,emosi dan birahi Kacer tsb.


TIPS PERAWATAN BURUNG KACER

Burung fight seperti Kacer memang diibaratkan petarung yang harus komplit memiliki, mental ,stamina n killing punch.....
mental kurang = mbagong
stamina kurang = mbagong (awal kerja separoh jln mbagong)
killing punch = ga menang (ngerol aja ga punya tembakan,puayaahhh....)

Makanya sering muncul istilah “jalani rawatan pemilik sebelumnya”, 
menjadi solusi singkat walau belum tentu jitu. Kenapa ?? Apakah kita 
yakin betul dengan rawatan pemilik sebelumnya Kacer tersebut telah 
stabil, atau hanya kebetulan saja pada saat tersebut dia mau nampil.

Jadi main kacer yang terpenting adalah 3 point ;

1. Membaca dan memahami karakter Kacer kita (ini dibutuhkan 
pengamatan yang perlu waktu & kesabaran)
2. Rawatan Harian adalah fooding,kandang dan tangkringan,mandi 
& jemur juga banyak yang menggunakan Umbaran
3. Rawatan/Setting Lapangan 

A. RAWATAN HARIAN

Penjemuran

Kacer harus di jemur rutin setiap hari agar lebih fit & mempunyai
nafas yang lebih panjang.
Durasi Jemur bisa naik secara bertahap setiap minggunya

contoh : minggu 1 jemur dari jam 8 s/d jam 10 
minggu 2 jemur dari jam 10 s/d jam 10.30
dst sampai ketika di jemur lama tidak buka mulutnya


Ketika penjemuran dilakukan coba keluarkan semua pakannya,karena Ini gunanya untuk menambah tebal suaranya. 

Setelah selesai dijemur taruh kandangditempat yang teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidakmangap lagi kemudian masukan dahulu Voernya pasti dia akan memakan karena selama penjemuran kcaer tersebut tidak makan sama sekali.

Kenapa Voernya dahulu yang diberikan adalah supaya sewaktu memakan voernya ikut tertelan juga lendir kering yang ada dikerongkongannya.

Setelah memasukan Voer makanannya selama 15 menit baru masukan air minumnya. larutan bagus diberikan berguna untuk kejernihan suara burung tsb.

Kalau air Larutan tersebut diminum sampai habis baru kita ganti dengan air putih sampai esok pagi.

Mandi
Yang mendasar mandi berguna utk menstabilkan birahi/emosi,jadi pada dasarnya kita biasakan Kacer tsb mandi setidak-tidaknya 1x setiap harinya. Efek lain dari mandi adalah sedikit mengurangi kelelahan kacer dan mengurangi emosi.

Tapi banyak juga yang kacernya kurang ngedur memandikan Kacernya berapa hari sekali ini agar birahi nya naik karena panas badannya. 

Tips : Ane lebih suka mandikan kacer malam ini salah satu solusi juga untuk mengurangi/menghilangkan mbagong,bagusnya menggunakan air dingin Pada saat mandi itulah kita berikan EF dan membersihkan kandangnya.

Ekstra Fooding

Buah
Buah bagus dibiasakan untuk kacer yang berfungsi untuk 
menurunkan birahi & menajamkan suara

Buah yang biasa dipakai buat kacer ;

Pepaya, Lebih sering diartikan untuk menurunkan birahi (walau 
tidak signifikan) 

Apel, Biasanya digunakan untuk menajamkan suara (walau tidak 
signifikan) dan membikin suara menjadi lebih jernih.

Pisang
Belum pernah coba neh,bikin kacer gemuk..?
Kacer ane ga kebagian terus karena keseringan ane bikin pisang 
goreng 

Jangkrik
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jangkrik digunakan utk power 
suara Kacer tp ini bisa menaikkan birahi...
Untuk harian jangan diberikan terlalu banyak agar terjaga birahinya.
Menjelang lomba baru di naikan karena lomba memerlukan energi 
extra
Contoh ane berikan, bisa diterapkan sbb :

Persiapan kacer ke lomba : 
1. Jangan sampai ketemu dgn Kacer,MB
2. Pagi dimandikan setelah itu masuk kdg umbaran n latih terbang 
+/- 200 x
3. Jemur sekuatnya
4. Setelah dimandikan sore/malam masuk kdg harian
5. EF mulai masuk minggu terakhir ditingkatkan 
contoh : Senin pagi jangkrik 5 , sore jangkrik 5
Selasa pagi jangkrik 6 , sore jangkrik 6
Rabu 7-7 + Ulat Hkg 
Kamis 8-8 + Ulat Hkg - pindah ke sangkar lomba
s/d sabtu
Minggu EF kembali normal 5-5 cuma di tambah Ulat Hkg 
6. Turun yg ke 2 lihat performa main pertama tadi baru di tambah 
EF secukupnya (Jangkrik+Ulat Hgk)
7. Kalau tidak jalan atau mbagong/kuda laut jual saja segera 
(bercanda bro)

Tips : Ane pribadi menyukai settingan rendah utk jangkrik pada hariannya, kalau bisa maksimal 3-4 ekor/hari. Teknisnya disesuaikan dengan aktifitas kita, bisa dilakukan dengan pemberian sekaligus atau diatur 2x pemberian. Yang terpenting kita coba biasakan dengan kebiasaan dan kesanggupan kita.

Untuk Kacer yang mbagong baik di poloskan dulu saja atau diberikan jangkrik hanya 1x1 saja/harinya jangrik terbanyak yang pernah ane tahu sekitar 120 ekor,ini diberikan H-1

Cacing
Cacing bisa diberi untuk menurunkan efek birahi pada Kacer. apa cacing diberikan bisa untuk membongkar lagu pada Kacer (seperti pada MB) ane belum ada waktu untuk penelitiannya 

Tips : Usahakan cacing di hapus dari harian kecuali Kc yang kita miliki adalah KC muda, karena KC muda rata-rata memiliki birahi yang LABIL dan cenderung di bawah standar.


EF Lainnya
Kroto, 
Untuk membuat kacer gacor & birahi naik jd lebih neken ketika di adu. 
Ane rasa semua kacer itu awalnya pasti atau kebanyakan mengkonsumsi kroto yang di campur dengan voor nya,betul ga 

kalau tidak pasti deh uth kacer ga doyan voor...jadi ini kebiasaan yang digunakan saja,kacer tanpa kroto lebih hemat biaya banyak lho & banyak kacer yg moncer tanpa kroto....Kalau ane sih sering nyoba2 jadi semua kacer ane pasti doyan kroto & untungnya tidak mbagong...

Ulat Bambu (UB), 
Biasa diberikan 1-3 ekor di lapangan ketika di adu kacernya 
nubruk2 sangkar/ngejeruji alias kegalakan.
UB berfungsi untuk menurunkan birahi,jadi ini juga salah satu
trik agar kacer tidak mbagong ketika di adu,tp ini balik kekarakter
kacer ente masing2 yach 

Ulat Hongkong (UH), 
sebaiknya jangan menggunakan UH sebagai EF harian karena UH 
memiliki efek (emosi)/panas tubuh yang instan.
baik diberikan ketika hari hujan tidak ada panas,menjelang lomba ini
biasa ane berikan 1-2 sesi sebelumnya,takaran bisa 10-20 ekor 

B. Kandang dan Tangkringan

Kandang Harian
kita pilih yang mudah dibersihkan biasa menggunakan sangkar 
kotak/tempe ukuran bisa 40x40x70,40x45x70 dsb 
Biasakan bersihkan setiap hari agar kacer tidak gampang terkena 
kutu dan rumah kita tidak bau,kotoran kacer cukup menyengat 
hidung lho....

Kandang Lomba 
Sesuaikan dengan kocek anda saja....

Tangkringan
Sesuaikan dengan gaya main nya & pastikan dalam memasang 
tangkringan ekor jangan sampai terkena kandang agar tidak patah 
bulu ekornya.

Model Sejajar
Bisa digunakan secara bertingkat sejajar untuk kacer dengan gaya 
naik-turun lincah sambil mengkibas-kibaskan ekor,goyang mang....

Model Palang 
Tangkringan palang bisa dipakai untuk kacer yang tidak terlalu 
banyak bergaya cenderung agar lebih nancap/nagen.

Model 3 tangkringan
Ane dapat dari bangka,biasa 2 dibawah,1 di atas (tengah2) salah 
satu cara agar kacer main tidak turun ke bawah.

C. Rawatan Mabung
- Jangan dimandikan,
- Full kerodong, 
- Bersihkan kandang 2-3 hari sekali
- Saat yang tepat untuk rubah/reset settingan
- Saat tepat untuk memaster kacer
- EF normal harian saja

Selesai Mabung
- Mulai mandikan
- Terus di master
- EF di biasakan kembali
- Ketika bulu sudah full semua baru pelan2 di jemur lagi
- Krg lebih 1 bulan full jemur tunggu bulu tuaan,baru mulai di 
lombakan kembali 

Tips tambahan :
- Dirumah jangan saling lihat kalau kacer lebih dari 1
- Dirumah taruh dekat dengan burung2 Master
- Dirumah jangan dekat2 burung2 type Fighter lainnya seperti MB/TL
- Dilapangan juga jangan gantung dekat2 Kacer,MB lebih baik agak 
menjauh agar
lebih hemat energiny ga koar2 duluan..
Read more > TIPS PERAWATAN BURUNG KACER
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo