Wednesday, September 8, 2010

Info Mudik Lebaran 2010 : 16 Titik Rawan Arus Mudik di Malang

Info arus mudik lebaran 2010 : Pemudik yang melintasi jalan raya di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), diminta meningkatkan kewaspadaan pada 16 titik kerawanan. Kerawanan yang bisa membahayakan pemudik itu adalah rawan kecelakaan, macet, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Malang Nazarudin Selian kepada Media Indonesia, Senin (6/9), mengatakan pihaknya sudah memetakan sebanyak tujuh titik rawan kecelakaan, lima titik rawan macet, dan enam titik rawan tanah longsor dan pohon tumbang.

"Kami menghimbau pemudik agar meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jalur rawan. Selain juga mematuhi peraturan lalu lintas," tegasnya.

Ia menjelaskan rawan kecelakaan akses Surabaya-Blitar berada di Jalan Raya Kebonagung dan Genengan, Kecamatan Pakisaji di kilometer 88-108 dan kilometer 104-105, Jalan Raya Talangagung, Kecamatan Sumberpucung kilometer 115-117.

Sedangkan jalur rawan kecelakaan akses Surabaya-Malang berada di Jalan Dr Wahidin Kecamatan Lawang kilometer 71-72 dan Jalan Raya Singosari Simpang Tiga Songsong Kecamatan Singosari kilometer 75-76. Kondisi jalan yang lurus dan lebar memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas karena pengemudi cenderung menambah kecepatan.

Selain itu banyak penggalan media jalan, terutama di Lawang-Singosari, akibat terjadi penyempitan jalan pada lokasi jembatan.

Daerah rawan macet berada di Jalan Raya Thamrin Kecamatan Lawang kilometer 70-71, Jalan Raya Singosari depan Pasar Singosari kilometer 77-78 dan kilometer 79-80, Jalan Raya Sengkaling Kecamatan Dau kilometer 09-10, Jalan Raya Talangagung Jembatan Metro kilometer 109-120 dan Jalan Ahmad Yani depan Pasar Kepanjen.

Sering macet karena ketinggian bahu jalan tidak rata dengan badan jalan. Selain itu kebebasan pandangan pengemudi berkurang, banyak penyeberang jalan tidak pada tempatnya, dan adanya pasar tumpah dan obyek wisata.

Daerah rawan longsor dan pohon tumbang akses Malang-Kediri berada di Jalan Raya Ngeprih Kecamatan Pujon kilometer 19-20, Jalan Raya Mulyorejo Kecamatan Ngantang kilometer 28-29, Jalan Jombok Kecamatan Ngantang kilometer 33-34.

Selain itu akses Malang-Lumajang juga terdapat kerawanan serupa yakni Jalan Gunung Geger dan Banduarjo, Jalan Ampelgading kilometer 57-59 dan Jalan Tirtoyudo kilometer 64-66.

"Kami sudah memasang rambu-rambu lalu lintas di sejumlah titik yang dianggap rawan," tukasnya.

Read more > Info Mudik Lebaran 2010 : 16 Titik Rawan Arus Mudik di Malang

Bagaimana Cara Menghitung Nishab Zakat ?



Pertanyaan

Bagaimana menghitung nishab zakat penghasilan dan zakat profesi ? dan apa perbedaan dari kedua zakat tersebut?

Jawaban

Zakat penghasilan atau zakat profesi sesungguhnya dua istilah yang merujuk pada hal yang sama Yaitu, kewajiban zakat atas harta/penghasilan yang didapat dari hasil profesi tertentu, seperti dokter, konsultan, dan lain-lain.

Adapun penentuan nishab dan kadar zakat profesi/penghasilan, maka ada tiga pendekatan analogi yang disepakati oleh jumhur ulama. Pertama, diqiyaskan dengan zakat perdagangan dan emas perak.

Nishabnya adalah senilai 85 gram emas, dan ada haul 1 tahun. Sehingga, waktu mengeluarkannya adalah setahun sekali. Adapun kadarnya adalah 2,5 persen. Kedua, diqiyaskan dengan zakat pertanian.

Artinya, saat bekerja dianalogikan dengan saat menanam. Saat menerima gaji ibarat saat panen. Nishabnya senilai 524 kg beras dan tidak ada haul, sehingga mengeluarkan zakat adalah pada saat menerima penghasilan/gaji.

Kadarnya 5 persen. Ketiga, menggunakan metode qiyas syabah, yaitu menganalogikan dengan dua hal sekaligus.

Dari sisi nishab, dianalogikan dengan zakat pertanian, yaitu sebesar 524 kg beras. Sedangkan dari sisi kadar, dianalogikan dengan zakat emas perak, yaitu sebesar 2,5 persen. BAZNAS menggunakan pendekatan analogi/qiyas yang ketiga.

Read more > Bagaimana Cara Menghitung Nishab Zakat ?
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo