Thursday, August 19, 2010

Inilah Sanksi Demokrat yang Akan Diberikan Ke Ruhut Sitompul

Pernyataan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, soal amandeman UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan Presiden terus menuai kritik. Partai Demokrat tak tinggal diam.

Sanksi siap diberikan kepada Ruhut. Tapi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, partainya tak akan memberikan sanksi berat kepada 'Bang Poltak'.

"Hanya peringatan secara lisan kepada Ruhut, kami sudah tegur dan ingatkan secara lisan, dan itu sudah cukup," kata Anas usai acara buka bersama di kediamannya Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit Jakarta Timur, Kamis 19 Agustus 2010.

Sebagai ketua umum, Anas menyesalkan sikap Ruhut yang tidak ada angin tidak ada hujan mengeluarkan pernyataan sensitif. Karenanya Anas merasa wajar memperingatkan Ruhut agar lebih cermat memberikan pernyataan yang tidak menimbulkan kontroversi.

Anas juga menganggap wacana amandemen UUD yang dilontarkan Ruhut bukan hal serius. "Mungkin yang dimaksud Bang Ruhut adalah menyegarkan suasana Ramadan," kata dia.

Sehingga, kata dia, Partai Demokrat tidak perlu memberikan sanksi berupa pemberhentian atau sanksi berat lain kepada Ruhut. "Lontaran itu hanya wacana, bukan kebijakan," kata dia.

Menurut dia, wacana amandemen UUD untuk memperpanjang masa jabatan presiden itu sebagai pandangan pribadi Ruhut, bukan pandangan partai maupun pandangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Itu pandangan pribadi Pak Ruhut. Boleh jadi yang punya pandangan pribadi itu tidak hanya Pak Ruhut saja, tapi bukan pandangan Partai Demokrat dan bukan pandangan Pak SBY," kata dia.

Anas menegaskan, sikap Partai Demokrat sendiri sudah jelas terkait masa jabatan presiden. Sebagai partai yang lahir di masa reformasi, kata dia, Demokrat mengusung spirit reformasi yang menghendaki masa jabatan presiden dibatasi selama dua periode.

"Kami memanggul spirit reformasi. Salah satu yang diusung adalah pembatasan masa jabatan presiden," kata dia.

"Menyangkut masa jabatan, menurut Partai Demokrat cukup dua periode sesuai konstitusi dan spirit reformasi. Itu sikap dan pandangan resmi Partai Demokrat."

Read more > Inilah Sanksi Demokrat yang Akan Diberikan Ke Ruhut Sitompul

Kang Ibing Meninggal Karena Serangan Jantung

Raden Aang Kusmayatna atau akrab disapa Kang Ibing ternyata sudah lama mengidap penyakit jantung. Namun, penyakit itu selalu disembunyikan dari kerabat dan temen-teman dekatnya.

"Bapak sudah lama mengidap penyakit jantung. Tapi tidak mau bilang-bilang karena takut merepotkan orang lain," kata anak pertama almarhum, Dikdik Kusmadika (32) saat ditemui wartawan di rumah duka Margawangi Estate Jalan Kencana wangi No 70 RT 1 RW 13 Kelurahan Cijaura Kecamatan Buah Batu, Kamis (19/8/2010) malam.

Menurut Dikdik, almarhum dikenal sangat sayang dengan keluarga. Semasa hidupnya, almarhum selalu mengajarkan soal kesalehan kepada 3 anak-anaknya.

"Bapak itu sayang sama keluarga. Beliau selalu mengajarkan kepada anak-anaknya supaya menjadi anak yang saleh," tambah Dikdik.

Dikdik mengatakan, ayahnya pergi ke Sumedang pagi tadi dengan menaiki mobil bersama sopir. Kemudian, Almarhum pulang sekitar pukul 20.00 WIB. "Berangkat ke sumedang tadi pagi. Katanya mau beres-beres rumah yang di Sumedang sekaligus ngabuburit," kata Dikdik.

Setibanya di rumah, Dikdik mengaku tidak tahu pasti kronologi meninggalnya Kang Ibing. Namun, kata dia, begitu turun dari mobil, almarhum sudah terjatuh.

"Kalau kronologinya saya tidak tahu. Katanya, terjatuh setelah turun dari mobil," ujar Dikdik.

Seniman besar sekaligus pelawak asal Bandung Raden Aang Kusmayatna atau akrab disapa Ibing (54) meninggal dunia di RS Al Islam, Kamis (19/8/2010) malam. Ibing meninggal sekitar pukul 20.45 WIB setelah terjatuh di halaman rumahnya Margawangi Estate Jalan Kencana wangi No 70 RT 1 RW 13 Kelurahan Cijaura Kecamatan Buah Batu.

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di kawasan Gunung Puyuh Kabupaten Sumedang, besok pagi.@Okezone
Read more > Kang Ibing Meninggal Karena Serangan Jantung

Kang Ibing "Kabayan" Meninggal Dunia

Seniman besar sekaligus pelawak asal Bandung Raden Aang Kusmayatna atau akrab disapa Kang Ibing (54) meninggal dunia di RS Al Islam malam tadi.

Kang Ibing meninggal sekitar pukul 20.45 WIB setelah terjatuh di halaman rumahnya Margawangi Estate Jalan Kencana wangi No 70 RT 1 RW 13 Kelurahan Cijaura Kecamatan Buah Batu.

Menurut adik iparnya, M Yusuf (45), sebelum terjatuh di rumah, almarhum baru pulang dari rumah orang tuanya di Kabupaten Sumedang sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Ibing sempat terlihat berada di depan kandang domba miliknya.

"Almarhum sempat melihat domba yang ada di kandang miliknya di rumah jam 8 malam tadi. Tiba-tiba, almarhum terjatuh dan sempat muntah," kata M Yusuf saat ditemui wartawan di rumah duka, Kamis (19/8/2010) malam.

Melihat Ibing terjatuh, keluarga lantas membawanya ke RS Al Islam. Namun, kata dia, sesampainya di rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.

"Dari rumah juga sudah tidak sadar. Sesampainya di rumah sakit, sudah meninggal dunia," kata M Yusuf.

Almarhum meninggalkan 3 anak masing-masing Kusmadika (32), Kusmananda (28), dan Diane Fatmawati (25), serta seorang istri Nike Wahyuningsih.

Saat ini rumah duka sudah dipenuhi kerabat dan warga. Sebuah tenda putih ukuran sekitar 20 x 10 tampak berdiri di depan rumah Ibing.

Jenazah Ibing tiba di rumah duka sekitat sekitar pukul 22.30 WIB dengan menggunakan mobil jenazah RS Al Islam. Rencananya, jenazah Ibing akan dimakamkan di tempat kelahirannya Kabupaten Sumedang, besok pagi.@Okezone
Read more > Kang Ibing "Kabayan" Meninggal Dunia
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo