Sebuah riset keamanan perangkat smartphone dilakukan oleh Juniper Global Threat Center. Salah satu hasilnya, 20 persen remaja mengaku pernah mengirimkan foto atau video dirinya dalam keadaan bugil atau setengah bugil.
Itu merupakan salah satu temuan sementara dari laporan berjudul 'State of Mobile Security 2010 Report' yang akan diterbitkan Juniper Global Threat Center pada awal 2011 nanti.
Hasil sementara itu diungkapkan dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Selasa (26/10/2010). Juniper Global Threat Center merupakan pusat pemantau risiko keamanan dari Juniper Networks yang didirikan di Columbus, Ohio, Amerika Serikat.
Berikut adalah temuan sementara yang sudah diungkap Juniper:
* 1 dari 20 aplikasi di Android Market meminta izin untuk dapat melakukan panggilan tanpa sepengetahuan penggunanya.
* 5% atau 25.000 perangkat bergerak di sebuah perusahaan dari daftar Fortune 15 terinfeksi dengan malware.
* 20% dari remaja mengaku pernah mengirimkan foto atau video dirinya dalam keadaan bugil atau setengah bugil dari perangkat bergerak.
* 250% peningkatan malware dari 2009 ke 2010.
* 61% dari laporan smartphone yang terinfeksi, kebanyakan dari spyware, memungkinkan penyadapan komunikasi dari perangkatnya.
* 17% dari laporan keamanan dilakukan oleh text message trojans, yang membebankan biaya pada pemegang akun perangkat bergerak tersebut.
Risiko bahaya dari smartphone, menurut Daniel V. Hoffman, Chief Mobile Security Evangelist, Juniper Networks, cukup mengerikan karena perangkat itu banyak digunakan untuk menyimpan informasi penting. Masalahnya, lanjut Hoffman, keamanan di smartphone tak selalu selengkap komputer desktop atau notebook.
"Dibandingkan dengan PC yang biasanya dilengkapi dengan keamanan yang sudah terpasang, smartphone masih terancam oleh serangan dan eksploitasi tingkatan rendah," ujarnya.@Detikinet.com