Pamor lovebird di arena lomba burung berkicau memang terus bersinar. Buktinya, hampir semua EO membuka kelas lovebird lebih banyak daripada jenis burung berkicau lainnya. Setiap blok juga punya jawara masing-masing, mulai dari lovebird Dewi Sri (Blok Timur), Kusumo (Blok Tengah), hingga Jalal di Blok Barat. Secara keseluruhan, melihat prestasinya di sejumlah even nasional sejak awal tahun 2015, lovebird Kusumo milik H Sigit WMP Klaten masih yang terbaik di Indonesia. Burung ini kerap meraih hattrick, quattrick, quintrick, hingga pentatrick dalam even-even nasional.
Tanpa bermaksud menafikan eksistensi lovebird-lovebird jawara lainnya, boleh dibilang lovebird Jalal kini menjadi pesaing berat Kusumo dalam berbagai even nasional. Kendati rekornya masih di bawah Kusumo, Jalal termasuk segelintir lovebird yang pernah mengungguli Kusumo.
Para pecinta love bird pasti sudah tahu kalau nama ‘Si Jalal’ love bird milik Ade Bandung ini. Love Bird yang begitu mapan dan selalu kerja bilamana digantangkan. Setiap Minggu Si Jalal selalu membuat sang pemilik bersuka cita. Love Bird Si Jalal sekarang juga menjadi salah satu ancaman bagi love bird lain. Kalau kita melihat kinerja Si Jalal setiap digantangkan selalu bekerja dan kerja. Pasti para pecinta love bird bertanya – tanya kok bisa burung tersebut seperti itu?...
Perawatan lovebird Jalal
Kestabilan lovebird Jalal dalam setiap penampilannya mengindikasikan kalau burung ini mempunyai kualitas di atas rata-rata. Kerjanya stabil, durasi ngekeknya panjang, serta ditunjang oleh materi isian yang mumpuni.
Berkat torehan prestasinya yang cemerlang, Om Ade pun berani membanderol Jalal seharga Rp 750 juta. “Beberapa waktu lalu, ada kicaumania di Bandung yang menawar 450 juta. Tentu saja ini masih jauh dari harapan,” kata Om Ade.
Meski sudah punya reputasi nasional, Om Ade mengakui kalau perawatan lovebird Jalal sebenarnya biasa-biasa alias standar. Bahkan lovebird berkelamin jantan ini tak pernah mandi, dijemur, maupun dikerodong.
Lha, kok bisa?
“Jalal memang lovebird unik. Burung ini memang tak pernah mandi, dijemur, dan dikerodong. Sebab Jalal merupakan lovebird impor, awalnya saya proyeksikan sebagai induk jantan di kandang ternak. Makanya dia terbiasa tidak mandi, jemur, atau dikerodong,” jelas Om Ade.