Wednesday, August 11, 2010

Tips Mengatasi dan Mencegah Bau Mulut Saat Bulan Puasa Ramadhan

Tips Cara mengobati dan mencegah masalah penyakit bau mulut saat puasa
Selama menjalankan ibadah puasa, masalah bau mulut seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Masalah yang kerap terjadi menjadi hambatan dalam pergaulan dan membuat minder.

Saat berpuasa, produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan berkurang sehingga menjadi lebih kering. Akibatnya timbul halitosis atau bau mulut.

Bau mulut juga dapat disebabkan penyakit sistemis seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Sedangkan penyakit gigi dan mulut penyebab napas tak segar di antaranya gigi berlubang, radang gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis.


Sebenarnya bau mulut saat menjalankan puasa tak perlu dirisaukan. Simak beberapa tips sederhana mencegah bau mulut selama puasa, seperti dikutip dari holisticcare-dentalclinic.

1. Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan lidah secara benar. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. Jika menggunakan cairan kumur, jangan memakai cairan dengan kandungan alkohol di atas 25 persen karena memicu risiko kanker rongga mulut.

2. Periksa ke dokter gigi Anda minimal enam bulan sekali. Bila ada waktu, lakukan spa gigi dua kali dalam sebulan untuk menjaga kesehatan gigi.

3. Hindari rokok dan alkohol karena berefek memperburuk status kebersihan mulut yang memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. Alkohol mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut.

4. Perbanyak konsumsi buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkuang dan wortel. Teh hijau mengandung bahan aktif catechin yang dapat menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri penyebab bau mulut. Minumlah 2-5 cangkir teh hijau sehari.

5. Keju yang rendah karbohidrat, tinggi kalsium dan mengandung fosfat, dapat memperkuat email gigi, meningkatkan produksi air liur dan mengurangi pertumbuhan karang gigi.

6. Perbanyak konsumsi air putih minimal satu liter atau delapan gelas sehari selama berbuka hingga sahur. Ini untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh.

7. Asup makanan probiotik seperti yogurt yang memelihara pencernaan dan menghambat bau mulut.@Vivanews
Read more > Tips Mengatasi dan Mencegah Bau Mulut Saat Bulan Puasa Ramadhan

Tips Ramadhan : Resep Membuat Kolak Pisang

Ramadan kembali datang. Segala kesibukan dapur siap menjadi hiruk pikuk para ibu rumah tangga. Untuk kemudahan memasak,Biasanya, para ibu mulai memasak hidangan berbuka mulai siang hingga sore hari menjelang maghrib. Ada juga yang ingin praktis dengan membeli menu berbuka di pasar atau restoran.

Memasak sajian buka puasa untuk keluarga bisa menjadi kerepotan tersendiri. Sebab, begitu banyak masakan, tetapi perlengkapan dapur tidak mendukung. Beberapa menu khas Ramadan, di antaranya kolak biji salak, kolak pisang, bubur sumsum, bubur candil, es cendol, es cincau, dan lain-lain. Inilah salah satu resep cara membuat kolak pisang :

Bahan kolak Pisang :
  • 300 gr pisang kepok
  • 150 gr gula merah/aren
  • 2 lbr daun pandan
  • 150 ml santan kental
  • 1/2 sdt garam
  • 500 ml air
Cara Membuat Kolak Pisang :

  1. Kupas pisang kepok kemudian iris serong sesuai selera.
  2. Iris-iris gula merah supaya cepat larut.
  3. Didihkan air, gula merah, daun pandan dan garam, kemudian masukkan pisang dan santan, didihkan kembali hingga matang sambil diaduk-aduk.
  4. Angkat dan sajikan, bisa hangat atau dingin dengan ditambah es batu.

TIPS & TRIK:
# Usahakan santan tidak ‘pecah’ dengan cara mengaduk kolak secara konstan.
# Jangan membiarkan kolak terlalu lama mendidih. Termasuk, jangan memanaskan kolak berkali-kali, daripada kuahnya ‘berminyak’. Tidak asik lagi.
# Setiap membuat hidangan dengan santan, meskipun hidangan itu manis, gunakan garam secukupnya. Garam memberikan efek mantap pada santan.

Read more > Tips Ramadhan : Resep Membuat Kolak Pisang

Tips Mengatur Pola Makan Saat Sahur dan Berbuka Puasa Agar Tubuh Tetap Segar dan Sehat

Berpuasa selama 14 jam sebenarnya tak lantas membuat tubuh lemas. Sumber energi bisa tersimpan baik dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap segar, asalkan memilih dan mengatur makan dengan tepat. Bagi Anda yang berpuasa dan tetap menjalankan aktivitas tinggi, cadangan energi yang cukup pastinya sangat dibutuhkan.

Ahli Gizi Klinis, dr Samuel Oetoro, SpGK, menjelaskan bahwa selama berpuasa, kadar energi dalam tubuh rendah karena tidak ada asupan sumber energi, yakni karbohidrat. Agar tubuh tetap segar, kuncinya menjaga kadar karbohidrat dalam darah tetap stabil dan tidak menurun drastis. Caranya dengan mengatur makan saat sahur dan berbuka puasa.

Pola makan saat sahur
Saat sahur, setelah bangun tidur, makanlah makanan lengkap. Perbanyak sayur dan buah, minum air putih empat gelas hingga waktu imsak, dan hindari gula -termasuk teh manis.

"Saat sahur, makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Mengonsumsi karbohidrat kompleks membuat penyerapan di saluran cerna lebih lambat sehingga tak mudah lapar. Hindari konsumsi lemak jelek dan jenuh (kolesterol tinggi), termasuk gorengan karena akan membuat cepat haus," kata dr Sam pada Kompas Female, Selasa (10/8/2010).

Sumber karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari nasi merah, kentang yang dimakan dengan kulitnya, atau roti gandum. Hindari karbohidrat simpleks seperti tepung dan gula. Sedangkan asupan protein bisa dari ikan atau ayam.

Saat sahur, hindari lemak dengan kolesterol tinggi seperti kuning telur, cumi, udang, kepiting, atau jeroan. Karenanya, saat sahur perbanyak makan sayur dan buah.

Menjelang imsak, tambah lagi asupan sumber energi karbohidrat kompleks dari buah berserat tinggi, seperti apel atau pir. Buah ini bisa dimakan langsung atau diblender (sari buah diminum bersama ampasnya) bersama kulitnya agar penyerapan oleh tubuh berlangsung perlahan dan menstabilkan gula darah. Pilihan buah lain bisa juga diganti dengan pisang dengan dimakan langsung.

"Jika banyak makan manis, termasuk teh manis, kadar gula darah memang akan melonjak naik namun akan cepat turun kembali. Siang menjelang sore tubuh sudah mulai lemas," imbuh dr Sam.

Pola makan ini akan membantu tubuh Anda menjaga sumber energi dan menstabilkan gula darah. Meskipun saat berpuasa, gula darah cenderung akan turun namun tidak drastis dengan pilihan makanan yang tepat. Pengaruhnya, aktivitas sepanjang hari tidak terganggu karena cadangan energi masih membuat tubuh segar hingga berbuka.

Pola makan saat berbuka puasa
Saat datang waktu berbuka, kadar gula darah semakin rendah. Sebaiknya segera berbuka untuk meningkatkan kembali energi agar tubuh tidak lemas. Anda masih ingin menjalankan ibadah shalat tarawih dengan tubuh segar, bukan?

Makan dan minum yang manis saat berbuka sangat dianjurkan, namun pilih makanan dan minuman yang sehat. Ganti teh manis atau kolak dengan jus buah (sari buah) agar kadar gula naik dan tubuh kembali berenergi.

"Pilih buah tanpa serat karena tubuh butuh penyerapan yang cepat, yakni buah yang banyak airnya seperti jeruk, melon, dan semangka," kata dr Sam, menambahkan setelah berbuka dengan jus (sari buah) lanjutkan dengan makanan lengkap, dengan porsi yang sama seperti saat sahur.

Usai shalat tarawih, konsumsi buah dan sayur mengandung karbohidrat kompleks. Kali ini jangan dijus, tetapi makan langsung atau diblender besama kulitnya, seperti saat sahur. Jangan lupa minum empat gelas air putih saat berbuka hingga menjelang tidur.

Berpuasa menyehatkan, apalagi dengan asupan yang sehat. Selamat berpuasa.
Read more > Tips Mengatur Pola Makan Saat Sahur dan Berbuka Puasa Agar Tubuh Tetap Segar dan Sehat
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo