Wednesday, March 27, 2013

TENTANG BURUNG MURAI BATU BORNEO

INFOMURAI-murai Batu yang dalam literatur ilmiah dinamai copsychus malabaricus dan oleh orang Eropa biasa disebut white rumped shama secara global penyebarannya sangat luas, mulai dari India, China Barat Daya, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia hingga Sunda Besar. Di Indonesia burung yg termasuk dalam rumpun Turdidae ini banyak sekali jenisnya yang di kalangan hobbiest dibedakan berdasar daerah asal habitatnya.



Murai Batu Borneo adalah salah satu jenis yang dikenal di Indonesia selain Murai Batu Sumatera dan Murai Batu Jawa (Larwo). Murai Batu Borneo adalah sebutan kicau mania terhadap spisies murai batu yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti Murai Batu Sumatera, Murai Batu Borneo juga banyak jenisnya. Walau pun banyak jenisnya tetapi secara umum dikenal tiga jenis Murai Batu Borneo yaitu Murai Batu Palangka, Murai Batu Banjar & Murai Batu Mahkota (Kepala Putih). Karakteristik Murai Batu Borneo yang sangat mudah dikenali adalah gayanya yang khas pada saat tarung, yaitu dada membusung dengan bulu dada yang mengembang, kepala yang menengadah ke atas lalu membungkuk ke bawah yang kadang dengan gerakan cepat tetapi juga kadang-kadang bergerak lambat.

Daerah Sebaran Murai Batu Borneo

Murai Batu Palangka yang oleh kicau mania di Kalimantan sering juga disebut Murai Kalteng habitatnya tersebar di wilayah Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat.

Murai Batu Banjar dapat ditemui di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Murai Batu Mahkota (white crowned shama) tersebar dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan bagian Utara (Malaysia).

Typical Murai Batu Borneo

1. Murai Batu Palangka


Murai Batu Palangka secara fisik identik dengan Murai Batu Lampung. Mungkin akibat kemiripan secara fisik itulah, murai batu jenis ini pernah ditangkap secara besar-besaran untuk dikirim ke Pulau Jawa dan Lampung. Sebenarnya murai batu jenis ini jika dilihat secara fisik banyak juga ragamnya, baik gradasi warna bulu, warna kaki & panjang ekornya.
Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

  • Body : Sedang dengan bentuk agak memanjang.
  • Panjang Ekor : 15 sampai 18 cm.
  • Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Tua.
  • Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk), Coklat Kemerahan & Putih Kekuningan.
  • Gaya Tarung : Seperti Typical Murai Batu Borneo jenis lainnya, Murai Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung. Tetapi tidak seperti Murai Batu Banjar, murai batu jenis ini hanya mengembangkan bulu dada bagian perut sampai batas dada (sedikit di bagian dada).
2. Murai Batu Banjar


Murai Batu Banjar inilah yang biasa dicari hobbiest untuk dilombakan, karena sifat fighter-nya yang sangat tinggi. Sama halnya dengan Murai Batu Palangka, sebenarnya Murai Batu Banjar yang oleh warga setempat biasa disebut "Tinjau Karang" ini juga banyak jenisnya. Warna bulu dada, warna kaki & panjang ekor berbeda-beda antara satu habitat dengan habitat yang lain. Secara umum perbedaan murai batu banjar dengan murai batu palangka adalah warna bulu dadanya cenderung lebih cerah dan ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Palangka. Panjang ekor murai jenis ini rata-rata antara 10 sampai 13 cm dan ada murai batu banjar dari daerah tertentu yang memiliki ekor rata-rata 15 cm.

Secara garis besar typical murai batu banjar dapat digambarkan sebagai berikut :
  • Body : Kecil, Sedang sampai Besar
  • Panjang Ekor : 10 sampai 15 cm.
  • Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Terang
  • Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk), Coklat Kemerahan & Putih Kekuningan.
  • Gaya Tarung : Pada saat tarung murai ini akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya hingga ke batas leher, sehingga sepintas terlihat menyerupai bola tennis.

3. Murai Batu Mahkota




Murai Batu Mahkota (Kepala Putih) yang habitatnya mulai Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara (Malaysia) ini sebenarnya sangat mirip dengan murai batu banjar. Kecuali celeret putih pada kepalanya secara keseluruhan murai batu ini identik dengan murai batu banjar, baik postur tubuh, warna dada, gaya tarung hingga sifat fighternya yang tinggi.

Gambaran umum murai batu mahkota sebagai berikut :
  • Body : Kecil, Sedang.
  • Panjang Ekor : 10 sampai 13 cm.
  • Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Terang
  • Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk) & Coklat Kemerahan.
  • Gaya Tarung : Seperti murai batu banjar, pada saat tarung murai ini juga mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya hingga ke batas leher hingga membentuk bulatan.
Tips Memilih Murai Batu Borneo

Warna bulu dada
Pilih warna bulu dada yang coklat muda, lebih terang/muda lebih baik. Kalau ada yang supak (agak keputihan tetapi bukan blorok) lebih baik lagi. Murai batu borneo dengan warna-warna bulu dada seperti tersebut rata-rata memiliki sifat fighter yang tinggi dan kerjanya ngedur.

Warna kaki
Dari variasi warna kaki murai batu borneo yang pernah saya temui, skala prioritas memilih murai batu borneo melihat dari warna kaki adalah :
  • Coklat Kehitaman (warna tanduk),
  • Hitam Pekat,
  • Coklat Kemerahan
  • Jangan Pilih yang Putih Kekuningan, karena selain belum pernah melih yang jenis ini moncer di kontes, saya juga pernah merawatnya dan hasilnya menurut saya sangat mengecewakan. Mental serta daya tarungnya kurang serta terlalu lambat untuk jadi.

Panjang ekor
Pilih ekor yang agak pendek, dari 13 s.d. 10 cm

Bentuk kepala
Utamakan memilih kepala yang berbentuk papak

Mata
Pilihlah yang memiliki tatapan tajam dan mata tidak terlihat sayu.

Bukaan paruh
Pada saat berkicau perhatikan intensitas bukaan paruhnya. Pilih yang bukaannya lebar, biasanya saat tarung akan mengeluarkan tembakan dengan full power.

Bentuk leher
Carilah yang mempunyai leher yang agak besar, ini biasanya menunjukkan besarnya volume suara yang dapat dikeluarkan.

Karakter suara murai batu borneo
Karakter suara murai batu borneo adalah ngebass dan monoton? Ini tidak benar. Dengan perawatan yang benar, pemilihan masteran tepat & proses mastering yang intensif, murai borneo akan memiliki suara/lagu yang berkualitas. 
Karena kebanyakan murai borneo bertype nembak-nembak, pilih masteran utama dengan type nembak seperti cililin, LB, pelatuk, belibis, dll.

Pola Ekor Murai Batu Borneo

Pola ekor MB Borneo adalah terdiri dari 6 pasang (12 helai) bulu, dengan 2 pasang bulu hitam dan 4 pasang bulu putih (bulu penyangga).

Bulu ekor putih MB Borneo sendiri banyak polanya, yaitu :
  • Bulu ekor putih polos semua dg semburat hitam pada bagian ujungnya.
  • Bulu ekor putih dg 3 pasang polos dan sepasang (ekor putih terpanjang) berwarna separuh hitam.
  • Empat pasang bulu ekor putih berwarna hitam pada pangkal bulunya.
  • Ekornya berwarna hitam semua.
Read more > TENTANG BURUNG MURAI BATU BORNEO

CARA MEMBEDAKAN BAKALAN MURAI JANTAN DAN BETINA

Berikut adalah bagaimana membedakan burung muray batu jantan dengan betina secara umum.


Bakalan Jantan :


  • Memiliki ukuran tubuh yang besar
  • Kepala cenderung lebih besar dan Lebar.
  • Ekor lebih panjang dan lebar.
  • Kaki jari-jarinya panjang
  • Paruh panjang, kokoh dan agak tebal.
  • Bulu hitamnya lebih berkilau, terutama di bagian atas kepala seperti semburat kebiruan kalau terkena cahaya, dan batas antara bulu hitam dan bulu kecoklatannya.
  • kreteken cenderung padat dan berjeda

Bakalan betina :


  • Tubuh kecil.
  • Kepala cenderung kecil dan Bulat.
  • Ekor lebih pendek dan hitamnya dop, tidak begitu kaku
  • Kaki dan jari-jari cenderung lebih pendek dengan sisik lebih halus.
  • Paruh pendek, tipis dan agak melengkung.(biasanya)
  • Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an, terutama di bagian kepala , pipi sayap dan batas antara bulu hitam dan kecoklatannya.
  • kreteken cenderung rapat dan cempreng

Untuk membedakan burung piyik memang agak sulit, kalau misalnya piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada kepala bagian bawah dekat paruh cenderung lebih gelap rahangnya dan sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan. 
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah. warna dekat paruh cenderung pudar hitam tidaktegas.
Read more > CARA MEMBEDAKAN BAKALAN MURAI JANTAN DAN BETINA

INFOMURAI-CIRI MURAI SUDAH SIAP KONTES

INFOMURAI-CIRI MURAI SUDAH SIAP KONTES


Murai batu ( copychus malabaricus) adalah salah satu keluarga dari jenis Turdidae atau sikatan dan jenis ini termasuk salah satu jenis burung yang mampu berkicau dengan merdu, berirama dan penuh variasi dengan suaranya yang khas. 

Tidak hanya itu murai batu juga dikenal karena gayanya yang atraktif dan memukau terlebih dengan naluri tempurnya yang selalu berkobar koba. 

Murai batu yang sudah siap dilombakan bisa dikenali dengan ciri ciri sebagai berikut:

  • Usia harus sudah mapan, dengan begitu mentalnya pun bisa stabil dan sifat fighternya tinggi, usia yang siap lomba minimal 2 tahun
  • gayanya yang mulai ngeplay dengan kepala keatas penuh kewaspadaan, energik dan sangat sensitif terhadap suara suara yang mengganggu,
  • Murai Batu lebih dominan dengan suara yang berulang (ngeban) dengan intonasi yang kuat, keras sampai terlihat tubuhnya bergetar sewaktu berbunyi.
  • Murai Batu terdengar rajin mengeluarkan suara suara isian dengan intonasi keras saat mendengar suara suara aneh.
  • Murai batu terbiasa dengan suasana keramaian, karena seperti halnya kacer ada juga muray batu yang gacor dirumah tetapi begitu dibawa ke lapangan malah membisu tidak mau bunyi.
  • Bentuk fisik terlihat proporsional, tidak gemuk dan tidak kurus.
  • murai batu sudah terbiasa dibawa trek dengan burung murai lainnya dengan jumlah lebih dari tiga burung, agar burung tidak demam panggung begitu dibawa ke arena lomba dengan peserta yang banyak dan juga tidak terlalu galak.
  • Kotoran yang terlihat kecil dan kering, serta sering disertai adanya muntahan kering bekas makanannya.

Dengan melihat ciri dan kondisi seperti diatas, burung murai batu bisa dikatakan sudah siap untuk dibawa ke lapangan, mengenai aksi dan penampilannya tentu saja tergantung dari rawatan kitanya. semoga bermanfaat.
Read more > INFOMURAI-CIRI MURAI SUDAH SIAP KONTES

Pembasmian parasit burung secara menyeluruh


Sebenarnya yang disebut “kutu” adalah mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat kecil (wikipedia.com). Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air), serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun), serta — secara salah kaprah — berbagai anggota Acarina (tungau dan caplak, yang berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada serangga). Semua disebut “kutu” karena ukurannya yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti taksonomi.

Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera. Untuk menjelaskan, diberi keterangan di belakang kata “kutu”. Para biologiwan berusaha mendayagunakan kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan dalam penerapannya.

Berkaitan dengan aneka jenis serangga yang sebenarnya juga menjadi pengganggu burung, seperti caplak dan gurem (kremi) sebagai bentuk serangga yang lebih suka merayap dan bersifat parasit, sebaiknya kita memilih antikutu yang bisa mengatasi berbagai gangguan tersebut.

Saat ini telah diproduksi anti-kutu yang aman untuk burung tetapi manjur untuk membasmi bergagai jenis kutu, termasuk juga semut, parasit lain serta jamur (fungi) dan juga bisa digunakan sebagai antiseptik. Antikutu tersebut adalah FreshAves. Sesuai namanya, FreshAves ditujukan untuk membuat burung fresh atau segar karena terbebas dari semua jenis serangga pengganggu seperti kutu burung, caplak, tungau, gurem, semut dan parasit pengganggu lainnya.

FreshAves mengandung permethrine dan piperonyl butoxide. Permethrine dikenal sebagai pestisida yang aman yang sudah diujikan untuk penyemprotan nyamuk demam berdarah di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasar ujicoba tersebut, permethrine terbukti mempunyai aktivitas insektisidal yang sangat tinggi baik untuk lalat, nyamuk, kutu dan insekta pengganggu yang lain, baik terhadap kecepatan kerja maupun efek residualnya. Dan yang lebih penting lagi, aman untuk hewan peliharaan dan manusia.
Sedangkan piperonyl butoxide merupakan sinergis dari permethrine, yakni berfungsi meningkatkan daya racun. Perlu diketahui, (zat) sinergis dalam insektisida bisa jadi tidak beracun tetapi bisa meningkatkan daya bunuh terhadap obyek. Contoh sinergis ini, selain piperonyl butoxide adalahsesamin (minyak yang berasal dari biji wijen).
Read more > Pembasmian parasit burung secara menyeluruh

Cara pengobatan pada kutu burung


Pengobatan:

1. Sebelum melakukan pengobatan, pastikan burung dalam kondisi sehat secara umum. Jangan melakukan pengobatan anti-kutu ketika burung sakit pilek dsb karena pada saat itu daya tahan burung sedang lemah. Dalam kondisi ini, kalau burung diterpa obat anti kutu dia akan mudah ngedrop karena obat tersebut minimal mengandung insektisida jenis tertentu yang bisa “memabukkan” burung.

2. Memilih obat.
Obat kutu ada dua. Kimiawi dan non-kimiawi.
a. Kimiawi adalah obat-obatan yang dijual secara umum dengan nama/merek yang berbeda-beda. Bentuknya juga macam-macam. Ada yang cair, serbuk juga pasta.
b. Obat yang non-kimiawi ada bermacam-macam, antara lain air rebusan daun sirih, air bekas cucian beras, air rebusan buah jambe (jarang dan sulit ditemukan) dll.

3. Penggunaan
a. Untuk penggunaan obat kimiawi:
baca aturan pakai yang tertera dalam kemasan dan ikuti secara disiplin. Jangan bereksperimen untuk menambah atau mengurangi dosis yang ditentukan kecuali Anda sudah memiliki pengalaman sebelumnya atau pernah mendapat informasi dari sumber/teman yang bisa dipercaya dan pernah mengaplikasikannya.

Perhatian: Untuk obat kimiawi, gunakan sebagaimana peruntukannya. Jangan gunakan obat kutu untuk anjing misalnya pada burung. Antikutu untuk hewan besar sangat beda konsentrasi zat beracunnya dibanding untuk burung. Kalaupun Anda akan mengurangi dosisnya dengan cara kira-kira, maka akan berisiko tetap kebanyakan (bisa menyebabkan burung kelenger…) atau kurang (bisa menyebabkan pengobatan tidak efektif dan juga membuat kutu resisten/kebal sehingga semakin sulit dibasmi).

b. Untuk pengobatan secara non-kimiawi:
i. Air daun sirih: rebus 7-10 helai daun sirih dengan air sebanyak 1 liter (4 gelas ukuran normal). Setelah direbus sampai air berwarna hijau gelap (1 liter) diangkat dan didinginkan Air itu bisa disemprotkan ke burung secara merata dan usahakan benar-benar bisa masuk sampai ke bulub terdalam. Paling aman, burung dipegang dan dimandikan secara langsung di tangan sehingga air sirih merata membasahi bulu tanpa banyak mengenai mata burung (kalaupun kena juga nggak apa-apa asal tidak keterpa terus-menerus). Setelah dimandikan air sirih, jangan dibilas dulu sampai sekitar 1-2 jam (agar kutu dan telornya benar-benar “tahu rasa deh” hehehe).

ii. Untuk air bekas cucian beras, gunakan sama dengan cara untuk air rebusan daun sirih. Sebenarnya, air cucian beras tidak bersifat racun tetapi bisa menembus lapisan lilin pada bulu burung. Artinya, dia hanya bersifat “merontokkan” /melepaskan “pegangan” telor dan kutu pada bulu burung. Dengan demikian, penggunaan air cucian beras harus dibarengi dengan upaya melepaskan kutu secara manual dari bulu (dengan cara ditekan dan seret bulu burung). Artinya, penggunaan air cucian beras bisa dikombinasikan dengan penggunaan air sirih sehingga pembasmian kutu benar-benar efektif.
Read more > Cara pengobatan pada kutu burung

Pencegahan terhadap serangan kutu pada burung


Kutu pada burung bisa menyebabkan burung kerja tidak maksimal (karena selalu pengin garuk-garuk, hehehe) selain itu juga bisa menyebabkan bulu burung rusak.
Sebenarnya banyak tips yang sudah ditulis oleh penghobi burung di berbagai media. Di sini saya hanya akan menggaris bawahi dan menekankan perlunya pencegahan, yang naga-naganya kurang diperhatikan.
Di antara penghobi burung ada yang menyarankan digunakan zat non-kimia, ada yang menyarankan pakai obat (kimia) merek tertentu untuk pengobatan. Masalah pengobatan memang perlu dibahas, tetapi pertama-tama yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana mencegah agar burung tidak kutuan, disambung dengan masalah pengobatan.

A. Pencegahan:

  1. Pastikan bahwa semua burung yang Anda miliki bebas kutu. Kalau membeli burung baru, pastikan semprot dengan larutan anti-kutu sebelum dicampur/dekatkan dengan burung lain. Terlebih lagi, jangan langsung dimasukkan ke karamba umum (karamba yang dipakai bareng bergantian dengan burung lainnya di rumah Anda). Kalau memang kutuan, air bekas mandi burung tersebut pasti meninggalkan telor/kutu yang bisa menular ke burung lain yang juga dimandikan di karamba tersebut belakangan.  Kalau perlu sediakan karamba khusus burung baru dan yang bisa dipinjam teman ketika teman tersebut main ke rumah Anda untuk sekadar ngetrek bareng. Kalau memang tidak ada atau hanya tersedia satu, maka bersihkan sebersih mungkin dan semprot karamba yang habis digunakan oleh burung teman/burung baru itu dengan obat anti kutu.
  2. Sama dengan masalah karamba, juga masalah kerodong. Jangan saling tukar kerodong dengan kerodong “burung asing. Kalau dapat kerodong dari teman, pastikan juga dicuci bersih dan diobat anti kutu.
  3. Jangan minta voer/kroto/buah dll langsung dari wadah pakan burung milik teman/orang lain.  Seringkali kita membawa burung dan kebetulan voer-nya tumpah, dan biasanya kita minta barang sedikit ke teman dan langsung diambil-bagi dari wadah pakan burung teman kita. Ini juga potensial menjadi media penularan kutu (telor kutu), apalagi kalau wadah voer milik teman jarang dicuci/dibersihkan dan hanya main “tiup dan ganti voer”.  Singkat kata, hindari semua benda yang potensial membawa kutu dan telornya dari luar ke burung Anda.
  4. Rutin cuci kandang, tiap hari sekali atau sepekan sekali ketika burung Anda dimandikan di karamba. Untuk burung yang non-karamba, ya usahakan sedemikian rupa sehingga selalu bersih dan bebas kutu. Cuci dengan sabun antiseptik atau juga semprot berkala dengan antikutu.
  5. Jemur. Penjemuran, selain bermanfaat untuk burung, juga bisa meminimalisasi pengembangbiakkan jamur dan kutu di luar tubuh burung.
  6. Hindari kondisi lembab untuk lingkungan burung. Dalam hal sangkar misalnya, kalau dalam kondisi basah jangan langsung dimasukkan ke rumah. Keringkan, dan kalau perlu Anda punya hairdryer khusus sangkar/ peralatan untuk burung. Hairdryer akan sangat bermafaat kalau kita tidak sempat menunggu keringnya sangkar secara alamiah (sinar matahari) padahal pada saat yang sama sangkar (dan burungnya) harus segera masuk rumah.
  7. Lakukan penyemprotan rutin dengan obat kutu atau antiseptik ke benda-benda yang berhubungan dengan burung dan juga lantai jemurnya (kalau sering meletakkan burung di lantai) dsb.
Read more > Pencegahan terhadap serangan kutu pada burung
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo