Thursday, May 2, 2013

Mengenal Burung Serindit



Burung Serindit (Blue-crowned Hanging Parrot) adalah salah satu fauna asli provinsi Riau. Burung Serindit termasuk keluarga famili Psittacidae dengan Burung Bayan, Burung Nuri, dan famili Cacatuidae Burung Kakatua, tetapi tidak masuk ke dalam famili Bayan Sejati yang lebih memiliki sebaran lebih luas.
Meski tubuhnya kecil, burung Serindit memiliki suara yang menawan. Suara yang dihasilkannya memiliki irama yang panjang, tajam dan keras.

Karakter Burung Serindit:
                                                                                                                                      
1.Pemakan sayuran hijau, buah-buahan dan serangga kecil.
2.Cara tidurnya cukup unik yaitu kepalanya menggantung ke bawah.
3.Cara berjalan mirip dengan burung paruh bengkok lainnya yaitu merambat.
4.Ketika berbunyi suaranya terkadang terdengar keras mengalun.
5.Bentuknya seperti burung parkit  dengan ekor yang pendek herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam.
6.Memiliki bulu sayap berwarna hijau tua dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan, sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan.
7.Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru.
8.Serindit jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
9.Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantan.
10.Memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah.
11.Burung betina biasanya menetaskan antara 3-4 butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.

Berikut adalah beberapa jenis burung serindit :
1.  " Serindit Melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah.
Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan.
Populasi Serindit Melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1,300m di negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. makanannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil.
Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Serindit Melayu dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Burung ini adalah satwa identitas Provinsi Riau."
2. Serindit sangihe (Loriculus catamene) adalah jenis burung serindit dengan panjang 12-13.5 cm dan merupakan hewan endemik dari pulau Sangihe di bagian utara Pulau Sulawesi, Indonesia.
Serindit Sangihe merupakan hewan arboreal. Warna umum pada hewan ini hijau dengan warna merah pada bagian tenggorokan dan pantat serta memanjang hingga bagian ekor burung ini.
Pada tahun 2009, Serindit Sangihe masuk pada daftar hewan dalam keadaan berbahaya hingga sangat terancam, disebabkan wilayah hidup yang sempit dan hilangnya habitat yang menyebabkan penurunan populasi. Saat ini populasi Serindit Sangihe diperkirakan antara 10.000 hingga 46.000 Serindit Sangihe.
3. Serindit Jawa (bahasa Latin = Loriculus pusillus) adalah spesies burung dari keluarga Psittacidae, dari genus Loriculus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan madu, bunga, kuncup bunga, buah-buahan kecil yang memiliki habitat di hutan primer, sekunder, kebun teh, kebun campur, tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl. Serindit Jawa memiliki tubuh berukuran kecil (12 cm). Tubuh bagian atas berwarna hijau terang. Tubuh bagian bawah hijau-kuning. Tunggir warna merah. Tungging dan penutup ekor merah membara. Bercak kuning pada tenggorokan. Betina: bercak kuning pada tenggorokan lebih kecil. Iris kuning, paruh kuning, kaki jingga. Terbang cepat di atas hutan dalam kelompok. Kepakan menderu sambil bersuara. Merangkak dan merayap pada dahan atau ranting. Tidur dalam posisi menggantung.
Sarang dalam lubang pohon, dilapisi potongan daun. Kadang memakai sarang Takur atau Pelatuk. Berbiak pada bulan Maret, April, Mei. adapun daerah persebarannya adalah daerah bali dan jawa.

zaman sekarang, populasi serindit sedikit berkurang, hal ini dapat dilihat dari susahnya burung ini di temukan. Perkembangan zaman membuat manusia semakin membabi buta untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, seperti semakin merebaknya penebangan hutan sembarang tanpa mempertimbangkan faktor AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang ada, sehingga tidak diragukan lagi banyaknya kerusakan yang ada di sebabkan oleh manusia itu sendiri. Oknum-oknum yang berwenang dalam pertanggung jawaban masalah alam tidak sedikit juga yang menyelewengkan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi. Namun tidak di pungkiri bahwasanya tidak sedikit juga yang sangat bertanggung jawab akan pekerjaannya. Burung yang menjadi maskot provinsi Riau ini sudah sangat jarang sekali ditemukan karena rusaknya hutan yang berakibat rusaknya habitat asli burung ini.

seindit jawa
serindit melayu


















sekian artikel tentang burung serindit semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian....


0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo