Friday, April 26, 2013

Si cerdas gunakan kayu untuk ambil makanan


Kakaktua Cerdas Gunakan Kayu Ambil Makanan  Kakaktua Goffin yang berada di penangkaran telah membuat para peneliti terkejut. Pasalnya, burung berparuh bengkok ini dengan spontan menggunakan alat bantu untuk meraih makanannya.

Para peneliti di Austria mencatat kakaktua bernama Figaro ini berulangkali mengambil serpihan dari balok kayu dan kemudian menggunakannya untuk meraih kacang di luar kandang kawatnya. Namun oleh para peneliti, spesies ini tidak diketahui menggunakan alat di alam liar.

Tim peneliti percaya, bahwa Figaro adalah catatan pertama kalangan burung kakaktua yang menggunakan alat bantu dalam aktivitas spesies ini. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology oleh para ilmuwan dari Universitas Oxford, Universitas Vienna dan Max-Planck-Institute for Ornithology di Jerman.

"Tak ada satu catatanpun yang pernah dilaporkan terkait burung kaka tua yang memahat alat dari kayu untuk digunakan setelahnya dengan kecanggihan yang besar," ujar Profesor Alex Kacelnik dari Universitas Oxford, salah satu penulis penelitian. Sementara burung dari keluarga corvid seperti gagak Kaledonia Baru yang dikenal membuat alat-alat bantu di alam liar juga jarang dilaporkan.

Peneliti menjadi lebih waspada terhadap alat-alat yang digunakan Figaro saat ia bermain dengan kerikil. Figaro secara tak sengaja menjatuhkannya keluar kandang kawat di luar jangkauannya. Setelah beberapa usaha gagal mencapai mainan kerikilnya dengan cakar, Figaro meraih tongkat dari lantai kandang untuk mencoba menggaet kerikil objek itu. Tongkat tersebut ia jepit menggunakan paruhnya.

Tim peneliti kemudian melakukan serangkaian tes yang menempatkan kacang di luar kandang kakaktua ini. Pada tes pertama, Figaro gagal menggapai kacang lantaran menggunakan tongkat yang telalu pendek. Tak disangka, ia kemudian membuat alat sendiri dengan menggigit serpihan besar balok kayu. Ketika ukurannya dirasa tepat dan juga bentuknya bisa digunakan untuk menyapu kacang, Figaro berhasil melakukannya.

Tim mengulangi percobaan ini hingga 10 kali selama tiga hari. Figaro selalu berhasil tiap kali membuat dan menggunakan alat bantu yang ia buat untuk mengambil kacang. Waktu yang dibutuhkan kakaktuan untuk memproduksi alat-alat juga semakin meningkat pada 10 tes tersebut.

"Ia seolah-olah menemukan solusi dan kemudian berhasil menerapkannya," ujar Kacelnik. Menurutnya, tingkah laku Figaro memperlihatkan tingkat kecerdasan untuk memecahkan masalah yang baru bagi spesies.
- Tempo.co - 

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo