Berdasarkan pengalaman, nggak bisamenghilangkan gaya salto ciblek. Kalau tangkringan dimepet atas, ruang gerak ciblek jadi sempit, akibatnya pentet malah suka di bawah terus.
Hanya saja, kita tidak perlu merisaukan ciblek yang suka salto. Sejumlah ciblek jawarajuga suka salto, bahkan begitu selesai salto, biasanya keluar tembakan2nya. Selama burung rajin bunyi, salto2 nggak apa2. Begitu salto lalu nembak2, salto-nembak2...., kalau jadi pola, malah bagus. Kalau Anda merasa risih melihat ciblek salto2, ya kalau mendengarkan tidak usah sembari dilihat. Dengarkan saja, dan percayalah, kalau dia rajin bunyi dengan tembakan2 yang dahsyat, ke lomba pun OK.
Kalau soal galaknya, bisa dikurangi dengan rajin menyemprotnya pada saat mandi juga. Untuk mengurangi makanan ekstra (jangkrik dsb) berisiko membuat ciblek nggak lagi rajin bunyi.
ciblek galak cuma bikin pusing kalau kita pas mau mengganti minum-pakan karena sering mematuk. Setelah itu ya, nggak ada masalah. Makanya, kalau mau memasukkan tangan, kasih dulu jangkrik itu ke ciblek . Dengan paruh berisi jangkrik, biasanya dia nggak akan mengejar tangan kita yang masuk ke sangkar. Cuma perlu dibedakan antara galak dan birahi. Kalau birahi, belum tentu galak, tetapi selalu nabrak2 pengin ngejar jika ada orang lewat.
Untuk menguranginya, juga bisa main spray dg air. Coba saja ditreatment, dalam dua-tiga hari, biasakan lewat dekat ciblek sembari membawa semprotan air. Begitu dia teot-teot mengejar/turun pas Anda lewat, semprot dg air. Begitu terus nanti dia akan “kapok” dan nggak negjar2 lagi kalau ada orang lewat. Juga, jangan biasakan memberi jangkrik/makanan lain, langsung dengan menyodorkan di tangan. Hal itu membuat burung terbiasa bermanja dan akan turun dari tangkringan begitu orang (terutama yang biasa ngasih makan dengan cara menyorongkan) lewat. Demikian, semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment