Thursday, March 7, 2013

Thermostat yang bagus untuk penetasan telur


Thermostat adalah jantung dari mesin tetas sehingga mutlak harus ada dalam mesin tetas. Fungsinya adalah sebagai alat untuk mengatur panas agar selalu dalam kisaran suhu tertentu. Dalam proses kerjanya, nilai suhu akan bergerak naik turun (berfluktuasi) pada toleransi tertentu (disebut hysteresis). Misal jika diatur suhu mesin tetas pada 38 derajat celcius, denga hysteresis +/- 0,5  maka pada kenyataannya suhu akan bergerak mulai 37,5 – 38,5 derajat celcius. Hysteresis pada thermostat ada yang permanen alias sudah paten (tergantung dari kualitas komponen) dan hysteresis yang bisa di atur (biasanya ada pada thermostat digital). Dari penelitian kami, hysteresis sebaiknya tidak melebihi +/- 1 derajat celcius (baca: fluktuasi suhu 2 derajat celcius), karena bisa menurunkan daya tetas, fluktuasi suhu terbaik adalah 1 derajat celcius.
Pada umumnya thermostat yang banyak digunakan adalah tipe elektro-mekanikal seperti jenis wafel.
Mayoritas mesin tetas menggunakan thermostat jenis ini karena murah dan mudah dibuat,  namun jika tidak menggunakan komponen yang berkualitas, bisa menyebabkan kerusakan pada kontak microswitch yang berakibat kegagalan proses penetasan, akibat terjadinya bunga api pada kontak saat terhubung atau terlepas. Kegagalan lain juga bisa berasal dari bocornya wafel / kapsul sebagai sensor panas.
Sebagai infomasi, mesin tetas produksi kami masih menggunakan jenis ini, namun untuk meminimalkan potensi kerusakan, kami menggunakan rangka berkaki 2 bukan berkaki 1, serta penggunaan komponen pemutus arus / microswitch dengan kualitas baik. Di Indonesia, dari pengamatan kami tidak ada yang menggunakan thermostat wafel dengan 2 kaki, umumnya menggunakan 1 kaki.
Lalu apa hebatnya thermostat wafel 2 kaki? Jika kita jeli mengamati proses bekerjanya thermostat wafel, terlihat bahwa keping wafel akan mendorong tombol microswitch. Padahal tombol microswitch ini mempunyai gaya tekan yang lumayan besar. Silakan di test! pada waktu wafel pada thermostat 1 kaki mengembang karena panas dan mendorong microswitch, maka besi rangka akan mengalami defleksi alias melengkung dengan jarak 1 – 2 mm. Defleksi ini akan menambah hysteresis (fluktuasi suhu). Dari pengamatan kami fluktuasi suhu bisa mencapai lebih dari 3 derajat celcius.
Yang fatal, ada produsen penetas yang menggunakan rangka berbahan PLASTIK. Kami cukup heran dengan hal ini, apakah mereka tidak paham, bahwa bahan plastik jauh lebih besar defleksinya daripada bahan besi, belum lagi kemungkinan plastik akan lebih mudah getas dalam jangka waktu tertentu karena mengalami perubahan struktur atom akibat panas.
Bagaimana dengan thermostat yang digunakan mesin tetas Aviamax? Kami menggunakan bahan aluminium dengan 2 kaki, sehingga selain lebih tahan karat, juga meminimalkan defleksi hingga 0,0 mm. Untuk lebih memperkecil fluktuasi suhu, kami juga membuat inovasi (mungkin satu-satunya di Indonesia bahkan dunia) berupa pelat / lever yang bisa menciptakan fluktuasi suhu rata-rata 0,5 derajat celcius.
Jenis thermostat lain yang biasa digunakan adalah jenis coil (berisi air raksa). Namun mengingat thermostat jenis ini adalah aplikasi untuk mesin pendingin / refrigerator, maka biasanya juga mempunyai fluktuasi suhu yang cukup besar, bisa mencapai 3 – 4 derajat celcius.
Thermostat yang paling modern tentu saja jenis elektronik (analog dan digital). Namun karena mayoritas thermostat jenis ini juga aplikasi untuk refrigerator, maka fluktuasi suhunya juga besar. Perkecualian untuk thermostat yang diset khusus dengan suhu mendekati suhu penetasan dan dapat disetel hysteresis hingga +/- 0,1 derajat celcius. Thermostat jenis ini jarang diaplikasikan untuk penetas semi otomatis kapasitas kecil karena sangat mahal sehingga lebih cocok digunakan untuk mesin tetas full otomatis / kapasitas besar, karena akan sebanding dengan harganya. Namun hati-hati, sebaiknya tidak menggunakan hysteresis yang terlalu kecil karena bisa menimbulkan masalah kerusakan akibat komponen pemutus arus akan bekerja jauh lebih berat.
Mengingat tuntutan masyarakat yang semakin beragam, saat ini penetas Aviamax sudah memasuki babak baru dengan memproduksi penetas full otomatis dengan thermostat elektronik dan digital. Thermostat elektronik / digital ini sudah melalui penelitian dan pengujian seksama dengan hysteresis diatur pada angka yang moderat yaitu +/- 0,2 – 0,3 (fluktuasi suhu 0,25 – 0,5 derajat celcius), dengan demikian akan dicapai suhu penetasan yang masih tergolong ideal dan ketahanan thermostat lebih lama. Untuk beberapa tipe / kapasitas, masih ditambahkan thermostat backup tipe wafel  (dual thermostat) sebagai pengaman suhu tinggi dan dapat menggantikan thermostat elektronik / digital jika mengalami kerusakan, sehingga penetas masih digunakan terus sambil menunggu penggantian thermostat.
Karena itu untuk pembaca yang akan membeli mesin tetas, pertimbangkan hal-hal seperti jenis thermostat (wafel/coil/elektronik analog / digital), bahan rangka (untuk thermostat wafel), komponen microswitch (untuk thermostat wafel), hysteresis / fluktuasi suhu, dll. Tidak ada salahnya menanyakan dengan detil spesifikasi thermostat seperti tersebut di atas.



0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo