Friday, April 12, 2013

Sekilas jalak kerbau

Jalak merupakan jenis burung berkicau yang memiliki suara kasar dan keras dengan ragam variasi tembakan yang bisa juga dijadikan masteran bagi burung berkicau lainnya seperti Muray Batu. Banyak jenis-jenis burung jalak yang bisa dijadikan masteran seperti burung Jalak Suren, Jalak Putih, jalak Malaysia, Jalak Kebo, Jalak Cungko ataupun jenis-jenis dari keluarga jalak lainnya semacam Rio-rio dan lainnya.  


Untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang burung jalak kerbau atau yang lazim disebut jalak kebo. Burung Jalak kebo adalah jenis burung kicau yang tergolong dalam suku sturnidae dengan ukuran tubuh yang sedang, berukuran antara 20 cm - 30 cm. Jenis burung ini hidup berkelompok dalam jumlah antara 4 hingga 6 ekor dan bersuara bising. 

Bagi kalangan pecinta burung kicauan burung jalak kebo kurang mendapat perhatian khusus, Burung ini hanya dijadikan sebagai burung masteran karena variasi suara serta lengkingannya yang tajam. Tak begitu banyak penggemar burung yang memelihara burung jalak kebo ini, padahal burung ini sebenarnya adalah burung pintar yang bisa menirukan berbagai macam suara bahkan karena kepintarannya burung ini juga bisa menirukan suara manusia walaupun hanya sepatah-patah kata. Burung jalak kebo jika dipelihara lama bisa menjadi burung yang penurut seperti halnya burung kutilang ( cangkurileung ) , memelihara burung ini pun sangat mudah dan tidak merepotkan kita dalam hal pemberian pakannya. Burung jalak kebo bisa disebut sebagai burung yang mau makan apa saja termasuk makanan utamanya yaitu Voer, serangga dan buah-buahan. 

Burung yang terkenal dengan kelincahannya ini sering terlihat di daerah pematang sawah, perkebunan, hutan - hutan primer dan sekunder serta daerah padang rumput.  Berkelompok dan bersarang dalam lubang-lubang pohon besar ataupun dalam lubang pohon yang tumbang. Hidup berkelompok dan suka bertengger sambil memakan kutu-kutu atau parasi yang ada di punggung kerbau karena itulah burung ini dinamakan dengan jalak kerbau. Kakinya yang panjang membuat burung jenis ini lebih aktif berjalan diatas permukaan tanah mencari dan mengais makanan seperti cacing tanah, jangkrik serta makanan lainnya yang ditemukan. 
Daerah Penyebaran Habitat Burung ini mulai dari Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Malaysia, Thailand bahkan hampir di seluruh kawasan Asia Tenggara. Jumlah Populasinya yang cendrung kian menurun karena faktor seleksi alam dan ulah penangkapan yang di lakukan manusia. Membuat Jumlah species burung ini kian di ambang kepunahan, meskipun nasibnya tak separah yang di alami oleh saudara – saudara satu speciesnya yang lain seperti : Jalak Bali, Jalak Suren, Jalak Nias, Jalak Putih dsb.
Jalak kerbau atau jalak hitam atau masyarakat sunda menyebutnya dengan sebutan kerak kebo memiliki warna hitam diseluruh tubuhnya dengan sedikit bulu yang berwarna putih di sayap dan pada ekornya. Postur tubuh jantan lebih panjang daripada burung betina tatapan matanya pun lebih tajam, tetapi baik jantan ataupun betina keduanya sama-sama berkicau. 
Ada berbagai cara untuk membedakan burung jantan  dengan betina dan biasanya penggemar burung kicauan melihat jambul yang ada diatas paruhnya, jika jambul tersebut panjang dan berdiri permanen maka dipastikan burung tersebut adalah jantan, cara tersebut masih belum menjadi acuan dalam pemilihan burung jalak kebo yang benar-benar jantan. Ada lagi yang melihat kepintaran menirukan suara burung jalak kerbau dari warna lingkaran matanya jika berwarna putih ( di jawa barat kerap menyebut dengan jalak emas/kerak omas) maka burung tersebut dianggap lebih pintar menirukan suara burung lain dan bisa diajar bicara dibanding yang lingkar matanya berwarna kuning. tetapi semuanya kembali pada kemampuan kita sebagai trainernya.

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo