Saturday, April 13, 2013

Sejarah budidaya pohon jabon


Dalam artikel yang singkat ini, kami akan membeberkan secara ringkas dan rinci mengenai sejarah budidaya pohon jabon. Baik sejarah di indonesia ataupun di luar indonesia.
Pohon Jabon atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Anthocephalus chinensis / antocephalus cadamba merupakan jenis tanaman yang memiliki sifat menyebar. Penyebarannya akan lebih cepat apabila didukung oleh kondisi lingkungan yang bersifat lembab hangat. Itulah mengapa, jenis tanaman ini begitu banyak dijumpai di kawasan Sub Himalaya hingga ke arah selatan Ghats Malabar di India. Atau pula di kawasan Asia Tenggara yang memiliki suhu sesuai dengan sifat pohon Jabon.
Di pulau Kalimantan, pohon jabon masih menjadi pohon sekunder. Meski demikian, keberadaan tanaman ini mudah dijumpai di kawasan yang tidak terlalu tinggi serta berada di sepanjang aliran sungai (Ohtani et al, 1962). Selain dicermati tentang kondisi lingkungan tumbuhannya, ada keunikan lain yang bisa ditemukan dari pohon Jabon ini.
Di wilayah Sabah, Malaysia pohon Jabon mampu tumbuh dikawasan hutan dipterocarp yang berada di dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk di kawasan yang sebelumnya sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan dengan menggunakan peralatan berat.
Dari berbagai penelitian dan penemuan yang dilakukan oleh para ahli tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan terhadap pohon Jabon. Salah satunya adalah bahwa jenis tanaman ini, memiliki daya tahan yang kuat dalam pertumbuhanny. Selain itu, pohon Jabon mampu tumbuh di segala kondisi yang memiliki aneka ragam karakter, sehingga tidak memerlukan banyak adaptasi dalam pengembangannya.
Dalam proses pembibitannya pun, bisa dilakukan dengan mudah sebab pohon Jabon tergolong sebagai tanaman yang mudah menyebar secara alami. Sehingga, selain bisa dikembangkan dengan cara buatan tanaman ini sangat mungkin untuk tumbuh secara alamiah di lahan pertanian.

Kilas Sejarah Budidaya Kayu Jabon di Tanah Air
Pohon Jabon di Indonesia, mulai dikenal sejak tahun 1990 an. Meski demikian hal tersebut bukan menjadi sebuah bukti bahwa tanaman kayu jabon ini termasuk sebagai spesia baru yang tumbuh di tanah air. Sebab, ada beberapa fakta yang menunjukan bahwa tanaman ini sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu.
Di Indonesia sendiri tanaman kayu jabon ditemukan secara merata di beberapa pulau seperti kalimantan, Jawa, Papua, NTB. Setiap daerah memiliki nama masing-masing untuk menyebutkayu jabon ini. Di jawa, jabon dikenal dengan sebutan jabun, hanja atau kelampean. Sementara di Kalimantan banyak orang menyebut jabon dengan nama galupai, harapean, johan, kiuna, serebunaik. Orang Sulawesi menyebut jabon dengan nama Bance, pute, loeraa, pontua, sugemania, pekaung dan toa. Gumpayan, kelapan dan mugawe adalah nama Jabonyang dikenal dikawasan Nusa Tenggara Barat. Sementara di Papua Jabon dikenal dengan sebutan aparabire atau juga masarambi.
Secara alamiah, kayu Jabon banyak ditemukan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggar, Maluku dan Papua. Tanaman Jabon masuk ke wilayah pulau Jawa diperkirakan mulai tahun 1930 an.
Dari data tersebut, menunjukan bukti bahwa pada dasarnya pohon Jabon bukanlah sebuah spesies baru di Indonesia. Hanya saja, masyarakat belum lama mengenal jenis tanaman ini karena selain kalah dengan sengon, masih banyaknya hutan alam di Indonesia menjadikan masyarakat masih mudah mencari berbgagai jenis kayu untuk kebutuhan mereka. Sebab, di Indonesia sendiri secara keseluruhan terdapat sekitar 4.000 jenis kayu yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo