Kemampuan burung untuk berkicau tidaklah sama. Berdasarkan bentuk paruhnya dan kokokrannya, kita dapat mengukur kualitas suaranya. Namun hal ini tidak mutlak bilamana tidak disertai dengan perawatan yang baik.
Karena ada pula bakalan yang secara sisi ciri-ciri kurang baik, namun dengan adanya perawatan yg baik dapat diandalkan kicauannya.
Karena ada pula bakalan yang secara sisi ciri-ciri kurang baik, namun dengan adanya perawatan yg baik dapat diandalkan kicauannya.
a. mengukur dari kokrookan
kokrokan adalah ciri khas Cucak Rawa. Setiap melompat, bergerak atau menghindari sesuatu, dia akan menyuarakan kokrokan ini. kokrokan yang besar, keras dan rajin adalah ciri-ciri bakalan yang baik.
kokrokan adalah ciri khas Cucak Rawa. Setiap melompat, bergerak atau menghindari sesuatu, dia akan menyuarakan kokrokan ini. kokrokan yang besar, keras dan rajin adalah ciri-ciri bakalan yang baik.
b. bentuk paruh
paruh pada setiapkicauan dapat menjadi tolok ukur kerajinan dan ketajaman suaranya. Demikian halnya pula dengan Cucak Rawa
paruh pada setiapkicauan dapat menjadi tolok ukur kerajinan dan ketajaman suaranya. Demikian halnya pula dengan Cucak Rawa
- Paruh panjang, tidak terlalu tebal memiliki ketajaman suara yang baik dan rajin berkicau
- Paruh panjang dan agak tebal memiliki suara keras dan berat namun kurang lepas dan terkesan tertahan
- Paruh pendek dan agak tebal biasanya kurang rajin berkicau tetapi suaranya tebal
- Paruh pendek tipis kurang rajin berkicau dan tipis suaranya
0 comments:
Post a Comment