Monday, April 8, 2013

Fakta tentang jenis jenis suara cucak rowo


Burung Cucak Rowo atau Burung Cucak Rawa adalah salah satu jenis burung berkicau terbaik di Indonesia, burung ini sangat banyak digemari oleh kicaumania dan bernilai ekonomis sangat tinggi. Salah satu yang menjadikan harga nilai jual burung Cucak Rowo tersebut menjadi tinggi adalah jenis suaranya dan lagu-lagu yang di-nyanyikannya.

Banyak wacana dan opini keliru yang berkembang mengenai jenis-jenis suara burung Cucak Rowo ini, tetapi tidak satupun dapat dibuktikan secara ilmiah, terutama untuk suara ropel pada burung Cucak Rowo.
Hal ini terbukti, anakan dari hasil breeding pasangan burung Cucak Rowo yang bersuara Ropel, belum tentu akan bersuara Ropel seperti kedua indukannya.
Atau malah sebaliknya, dari indukan yang ”engkel” atau lebih dikenal dengan bersuara tunggal, belum tentu juga akan menghasilkan anakan burung Cucak Rowo yang bersuara engkel. Hal ini sudah sering dan banyak terjadi. 

Fakta ini membuktikan bahwa :  


  • Suara Ropel yang dihasilkan oleh burung Cucak Rowo adalah dampak dari proses pemasteran selama burung tersebut tumbuh besar. 

  • Kedua indukan ropel akan mewarisi suara ropel kepada anak-anaknya apabila pada saat anakan tersebut menetas dan tumbuh besar, selalu mendengar suara ropel dari kedua indukannya tersebut. Inilah pentingnya proses pemasteran bagi burung Cucak Rowo. 

  • Burung Cucak Rowo memiliki tingkat IQ yang standar, berbeda dengan burung-burung berkicau dari keluarga Turdidae yang memang dikenal lebih cerdas. Tetapi dengan metode dan tahapan-tahapan pemasteran yang tepat, proses pemasteran burung Cucak Rowo sangat mudah dilakukan. 

  • Perlu diingat, proses memaster sama dengan proses dokterin. Sering di dengarkan, maka akan direkam dan ditirukan. Sangat alamiah.


Bagaimana, kapan dan pada usia berapa burung Cucak Rowo harus kita master?  

Hampir semua burung berkicau dapat di master dengan suara yang kita inginkan, tetapi apabila proses memaster dari usia dini dan usia muda, maka akan memperoleh hasil yang lebih optimal, karena memori burung pada usia dini masih kosong, sehingga sangatlah mudah untuk men-doktrinnya. Akan tetapi kita juga dapat memaster dan merubah suara dari burung yang telah berumur dewasa, tetapi dengan metode dan tahapan-tahapan yang benar. Masalah waktu bukanlah suatu kendala untuk suatu keberhasilan.


0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo