Sunday, March 24, 2013

Teknis pemeliharaan burung parkit

Perawatan burung jenis ini relatif mudah. Adapun teknis pemeliharaannya adalah sebagai berikut :
1). Bibit
  1. Pilih burung parkit yang sehat. Perhatikan perilaku burung yang hendak anda beli. Parkit yang sehat dicirikan dengan rajin bergerak, menggelantung di sekitar sarang dan makan dengan lahapnya. Perhatikan pula pupil mata yang harus terbuka dengan lebar. Paruh juga harus berbentuk bengkok utuh tidak patah atau keropos.
  2. Pilihlah indukan burung parkit yang masih muda, dengan ciri warna hidung di atas paruhnya masih berwarna merah muda dan belum banyak bersisik putih, juga kaki yang masih belum banyak warna sisik putihnya.
  3. Usahakan memilih induk yang berbeda warna.
  4. Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk penangkarannya.
2). Kandang
  1. Rumah pribadi’ atau kandang yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit. Kandang yang paling baik adalah kandang besi karena kandang besi atau strimin sangat direkomendasikan untuk mengantisipasi kuatnya paruh parkit. Untuk sepasang parkit minimum ukuran kandang. Persiapkan pula kandang cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.
  2. Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya.
  3. Kandang yang diperlukan tidak begitu besar meskipun untuk pengembangbiakan sekalipun. Ukuran 40 x 40 x 60 cm atau 60 x 60 x 50 cm sudah cukup untuk memulai penangkaran. Sedangkan untuk pajangan keindahan ukuran sangkar umum sudah memadahi.
  4. Ukuran kandang standart kurang lebih 1,5 m x 1,5 m dan tinggi minimal 1,5 m dan usahakan ada jarak dari tanah sekitar 20 cm. Alas juga sebaiknya terbuat kawat ram. Tanah di bawahnya sebaiknya diberi kapur untuk mengurangi kadar asam dari kotoran burung sehingga burung lebih sehat. Sebaiknya pintu kandang di buat 2, satu berukuran kecil yang terletak di tengah, dan satunya berukuran besar untuk kita bisa masuk ke kandang tersebut. Tentunya di bawah bagian alas ada media yang kuat untuk tempat kita berpijak.
  5. Buatlah juga sangkar untuk bertelur berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm dari kayu yang agak lunak, dan lubangi depan sangkar serta berilah alas berpijak di bawah lubang tersebut. Diameter lubang kira-kira 2.5 cm, jarak lubang masuk burung dari alas bawah kubus kira-kira 5 cm dan berilah serbuk atau serpihan kayu di dalam sangkar tersebut. Sebaiknya buatlah sangkar dengan jumlah yang banyak, kira-kira 5 – 10 sangkar yang dipasang disisi belakang sangkar dengan tinggi 1 m lebih dari alas kandang.
  6. Berilah cabang-cabang ranting untuk tempat bertengger. Usahakan bagian belakang sangkar ditutup dengan media yang gelap agar burung tenang saat bersarang/bertelur dan terhindar dari hewan pengganggu lainnya.
  7. Perhatikan kebersihan kandang.
3). Pakan dan Minum
  1. Jaga ketersedian pakan dan minum. Untuk minum sebaiknya perlu diberi vitamin yang bisa didapatkan di Poultry shop atau Pasar Burung.
  2. Usahakan tempat minum dalam kondisi bersih. Cucilah 4 hari sekali agar tidak lembab dan berlumut.
  3. Tempat minum atau Tempat Pakan bisa menggunakan media tempat minum ayam potong sehingga bahan makanan / minuman bisa otomatis turun saat termakan.
  4. Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya
  5. Sediakan pasir sebagai bahan pembantu pencernaan burung.
  6. Makanan utama burung ini adalah millet (catatan agroburung.com, di Solo, rata-rata diberi pakan utama jewawut) juga yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung. Selain Millet, jenis makanan Burung Parkit antara lain Jagung muda atau Gabah padi.

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo