Friday, March 8, 2013

Permasalahan Dalam Kandang Penangkaran Murai


Banyak permasalahana yang dikeluhkan oleh teman teman dalam proses breedingnya, dari mulai persiapan kandang sampai dengan pasca menetas, mungkin tulisan ini bisa bermanfaat bagi teman teman yang masih ada kendala dalam proses ternak burungnya, bukan saja Muai Batu, namun juga burung yang lain.

Kendala Kendala dalam Proses beternak Murai Batu dan burung lain

Kandang penangkaran sebenarnya tidak ada ukuran yang pasti, setiap peternak memiliki ukuran kandang masing masing buat momongannya, namun yang jelas kandang haruslah nyaman bagi burung, khusus untuk Murai Batu dan Kacer saya biasa menggunakan kandang ukuran P x L x T = 2m x 1m x 2m, itu sudah cukup dan menurut saya sudah ideal. namun jika memang ada keterbatasan lahan, memakai kandang minimalis juga bisa, kandang umbaran kacer atau sangkar gantung juga bisa kok, asal burung merasa nyaman dan burung merasa nyaman dan bisa melakukan proses kawin, saya rasa dengan kandang ukuran berapapun akan mengasilkan.

Dalam kandang penangkaran yang harus dipenuhi adalah: tempat pakan, tempat minum, bak mandi, kotak sarang, tangkringan, daun pinus kering untuk bahan sarang. untuk letaknya, upayakan tempat pakan tidak bisa dijangkau oleh semut, hal ini biasa disiasati dengan pemberian olie, selain itu, upayakan tempat pakan, minum, dan bak mandi jangan tepat dibawah tangkringan, agar tidak terkena kotoran burung,begitu juga dengan daun pinus, letakkan di tempat yang bersih dan tidak sampai terkena kotoran burung, untuk kotak sarang, alangkah baiknya disiapkan lebih dari satu macam, letakkan dengan ketinggian diatas kepala orang dewasa, upayakan kotak sarang ditempatkan pada tempat yang paling aman dan nyaman, jauh dari jangkauan binatang pengganggu seperti tikus dan kucing, dan upayakan seminim mungkin dari lalu lalang orang, yang tidak kalah penting juga adalah kotak sarang jangan terlalu dekat dengan atap kandang, terutama jika atap teruat dari seng, karena suhu kotak sarang bisa sangat ekstrim, saat siang bisa menjadi sangat panas, namun jika malam bisa sebaliknya, sangat dingin, dan hal tersebut bisa mempengaruhi telur.

Posisi kandang yang baik dintandai dengan sirkulasi udara yang baik, dan pencayahaan yang cukup, perlu diingat bahwa cahaya juga mempengaruhi birahi induk, menurut percobaan saya, induk yang terbiasa kena sinar matahari cenderung lebih cepat birahi daripada induk yang tidak pernah terkena sinar matahari. untuk posisi kandang, bagian depan sampai dengan tinggi 80 cm, uoayakan bisa tertutup rapat, hal ini untuk menghindari induk meliat lalu lalang binatang2 pengganggu seperti kucing dan tikus. upayakan suhu di kandang juga selaaslu stabil, sehingga telur bisa menetas dan burung bisa lancar produksi, jika kondisi lingkungan kandang panas, bisa disiasati dengan menyiram setiap pagi, bisa juga dengan memasang selang yg bisa menyemprotkan air seperti hujan, sehingga suhu kandang bisa terjaga.

Tempat sarang sebenarnya tidak terikat dan bebas, selama induk nyaman dan bisa menempati tempat tersebut untuk bersarang, yang perlu diingat adalah, jangan beri tempat yang terlalu sempit, akibatnya saat bertelur, akan sering terinjak2 induk sehingga kemungkinan menetas menjadi kecil, beri tempat yang agak besar agar induk bebas mengatur sarangnya. untuk tempat sarang bisa berupa kotak kardus, batok kelapa, besek yg biasa buat tempat tape, kotak sarang seperti kenari tpi di perbesar, kotak sarang seperti Love Bird yang diperbesar, dari bumbung atau bambu, dari kayu yang berlubang dan masih banyak lagi.

mngkin ini yang bisa saya uraikan jika teman teman memiliki masalah, silahkan kirim permasalahan mengenai kandang penangkarannya memali poting komentar di bawah ini, sebisa mungkin saya akan menjawab. jika tidak bisa saya akan menanyakan kepada teman teman breeder yang sudah lebih ahli.




0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo