Tuesday, March 19, 2013

Penyebab Induk Murai Batu Mematuki Telur Sendiri


Sebagian besar dari penangkar murai batu pernah mengalami masalah dimana induk murai batu jantan atau betina mereka pernah memakan telurnya sendiri.

Penyebab Induk Murai Batu Mematuki Telur Sendiri
Penyebab dari masalah tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Usia induk masih terlalu muda pada saat bertelur
Mengawinkan indukan murai batu yang masih terlalu muda sangat beresiko karena masih belum matang dan stabil untuk mengurus anak.

2. Setelah proses bertelur indukan memasuki masa birahi dengan terlalu cepat
Pada umumnya hal ini sering terjadi pada indukan jantan dimana indukan jantan yang terlalu birahi biasanya akan mematuk telur dan mengacak-ngacak sarang.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa memisahkan induk jantan dari sarang dan telur lalu mengurangi pemberian extra fooding.
Selain itu induk jantan juga tidak boleh mendapatkan penjemuran yang berlebihan, harus dijauhkan dari induk betina supaya birahinya bisa dikontrol pada saat dijodohkan.
Biasanya indukan betina yang terlalu cepat birahi tidak mau mengerami telur dan bahkan terkadang akan cenderung mematuki telurnya sendiri.

3. Adanya predator pengganggu
Ada kalanya induk murai batu akan mematuki telurnya sendiri jika ada hewan pengganggu yang masuk ke dalam sarangnya, misalnya seperti kadal, cicak, kecoak, tikus, kodok ataupun semut merah.
Meskipun hewan pengganggu ini tidak sampai ke tempat telur namun hewan ini bisa mengganggu kenyamanan dan ketenangan induk sehingga induk akan merasa stres lalu mematuki telurnya sendiri.

4. Tempat bertelur kurang nyaman
Usahakan untuk menyediakan 3 sarang dengan tempat yang berbeda untuk tempat bertelur induk murai batu.
Setelah itu biarkan induk murai batu memilih sendiri sarang mana yang akan digunakan untuk bertelur.

5. Sarang terlalu panas
Usahakan untuk tidak menaruh sarang di tempat yang terlalu tinggi ataupun terkena sinar matahari langsung pada siang hari.
Jika induk murai batu sudah terlanjur menempati sarang di tempat yang seperti demikian maka anda bisa menutup bagian atas untuk menghindari sengatan sinar matahari langsung.

6. Sarang terkena hama atau kutu
Ada kalanya sarang menjadi terlalu lembab karena banyaknya material yang ada di sekitar sarang murai batu.
Akibatnya induk menjadi tidak tenang pada saat mengerami telur karena hama atau kutu akan berdatangan yang disebabkan sarang murai batu basah, lembab dan berjamur.
Usahakan untuk membuat indukan murai batu untuk membuat  sendiri sarangnya, sedangkan anda hanya menaburnya pada tempat yang bersih saja.

7. Induk murai batu kekurangan gizi
Ada kalanya induk murai batu yang kekurangan gizi atau kalsium akan membuatnya mematuki telurnya sendiri.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa memberikan extra fooding dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

8. Terlalu sering di ganggu
Meskipun sebagian dari indukan tidak berpengaruh apapun jika ada orang yang sering melihat-lihat isi sarangnya, namun sebagian besar dari indukan membutuhkan privasi dalam proses perkembangbiakan termasuk pada saat mengerami telur.
Usahakan untuk tidak terlalu sering menengok sarang indukan dan sebisa mungkin untuk mengganti pakan setidaknya satu kali selama 4 hari atau dua kali dalam seminggu.
Jika anda memang ingin sering menengok sarang tanpa mengganggu indukan maka anda bia memasang CCTV di sekitar kandang penangkaran.

9. Terganggu indukan yang lain
Walaupun jarang dialami penangkar, namun ada beberapa indukan betina akan sangat terganggu dan memakan telurnya sendiri jika mendengar pejantan lain yang gacor atauindukan lainnya di sekitar sarang.
Untuk indukan yang seperti ini solusinya adalah kandang penangkaran tidak boleh berdekatan dengan kandang murai batu yang lainnya atau disendirikan.

10. Indukan betina terpisah dengan pejantannya
Walaupun dalam menangkar murai batu bisa dilakukan dengan sistem poligami namun ada sebagian induk betina yang tidak bisa dijauhkan dari induk jantan.
Untuk mengatasi hal ini anda tidak boleh memisahkan keduanya dan harus membiarkan indukan jantan dan betina sama-sama membesarkan anaknya.

11. Pakan yang sedikit atau kurang mencukupi
Saat indukan memasuki masa produksi usahakan kebutuhan pakan terutama extra fooding tetap terpenuhi terutama saat memasuki masa penetasan telur.
Kekurangan pakan sangat mungkin membuat indukan membunuh anaknya sendiri ataupun mematuki telur yang sedang dierami.

12. Indukan memasuki masa mabung
Sangat mungkin terjadi, jika indukan mendekati masa mabung namun tetap kita breeding indukan akan memakan telurnya dikarenakan secara insting indukan tidak bisa beraktifitas lebih untuk membesarkan dan memberi makan anaknya. Sebaiknya indukan yang mendekati mabung jangan di breeding.


0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo