Monday, March 18, 2013

Menangkap burung tangkaran yang terlepas

Sedia payung sebelum hujan. Itulah hal yang perlu kita lakukan sebagai penghobi burung berkaitan dengan masalah tangkap menangkap burung lepas.

Hal yang perlu Anda miliki atau selalu siap digunakan adalah:

1. Sangkar pemikat. Cara mengoperasikannya mudah dan selama 2 tahunan kawan itu memiliki sangkar pemikat, sudah lebih dari 15 burung lepas, baik milik sendiri atau milik orang lain, yang kena tangkap kembali dengan sangkar pemikat itu. Untuk modelnya, mungkin banyak ragamnya selain model yang dimiliki kawan Solo itu.

Kalau tidak ada sangkar pemikat, ya sangkar kotak biasa saja yang dikonstruksi sedemikian rupa sehingga kalau burung masuk, bisa menutup sendiri (ini yang selalu saya siapkan, dan beberapa hari yang lalu sukses untuk menangkap kembali kacer poci yang lepas).

2. Semprotan cadangan (yang biasa kita gunakan untuk memandikan burung) yang didalamnya sudah terisi air dan shampo (berfungsi melengketkan bulu burung yang kita semprot), dan tinggal mengocoknya ketika mau digunakan.

3. Getah bendo (biasanya tersedia di kios burung yang komplit; atau juga di pasar2 burung) yang sudah dileletkan ke sebatang lidi/bambu kecil (yang selalu siap operasional).

4. Tongkat ringan dua meteran sebanyak 2-3 batang yang bisa disambung2 secara mudah dan cepat.

5. Selain itu, jangan sampai kita kehabisan stok EF, utamanya jangkrik karena akan sangat bermanfaat untuk memancing lagi burung yang doyan jangkrik yang lepas.

6. Suara masteran burung-burung yang Anda miliki.

LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL:

1. Jangan panik ketika burung lepas. Perhatikan sekilas model terbangnya. Kalau terbang rendah terus, segera sambar semprotan yang berisi air dan shampoo, kocok segera dan dekati burung sembari menyemprot2kan air shampo ke arah burung. Biasanya burung loncat menghindar; kejar perlahan dan jaga jangan membuat kejutan untuk burung. Semprot2 lagi; burung menghindar; semprot2 lagi. Dan ketika air shampo mulai meresap ke bulu, biasanya burung sudah tidak kuat terbang lagi karena bulu2nya lengket. Tangkap dan mandikan segera.

Cara itu biasanya efektif untuk burung2 yang relatif jinak.

2. Kalau burung tidak langsung terbang menghilang ketika lepas, tetapi nangkring di tempat yang relatif tinggi dan tidak mungkin dijangkau semprotan, maka teriaklah untuk panggil bantuan (entah isteri, anak, tetangga dan sebagainya). Minta kepada mereka untuk mengawasi ke arah mana kalau2 burung terbang. Masih tetap siap dengan semprotan air shampho, segera Anda ambil tongkat dan sambung2kan setinggi tempat burung bertengger. Ikatkan lidi yang sudah dileleti penuh getah bendo. Kalau burung yang lepas doyan jangkrik, tusukkan jangkrik di bagian ujung. Sorongkan perlahan tongkat berlidi-getah ke arah burung; dan kalau bisa ambil arah belakang. Tempelkan lidi bergetah ke burung. Tes, kena…. Kalau burung bergerak turun, fungsikan semprotan air shampo.

3. Kalau burung terlalu tinggi dan tak terjangkau tongkat, segera Anda putar masteran burung Anda sesuai dengan suara burung yang lepas. Ini berfungsi untuk memancing agar burung tidak terbang menjauh dari rumah Anda.

Kalau Anda punya burung sejenis dengan burung yang lepas, segera gantangkan di tempat terbuka. Ini juga berfungsi untuk menahan agar burung yang lepas tidak terbang menjauh dari lingkungan Anda. Kalau burung yang lepas adalah burung fighter (MB, kacer dsb), maka si burung yang lepas biasanya segera menukik dan menghampiri sangkar burung yang sejenis dengannya itu. Kalau ini yang terjadi, ya gunakan semprotan air.

Kalau tidak mau turun, coba saat itu juga tebari sedikit halaman Anda dengan jangkrik kalau burung yang lepas pemakan jangkrik; jagung muda atau milet dsb, kalau yang lepas adalah LM, kenari dan pemakan biji lainnya (untuk kenari, kalau lepas biasanya aman2 saja karena jarang terbang tinggi atau menjauh dari tempat dia selama ini tinggal). Hal itu juga untuk menahan agar burung tidak terbang jauh. Khusus untuk LB, paling efektif adalah dipancing dengan LB lain supaya tidak terbang menjauh.

4. Dalam hal Anda tidak punya suara masteran atau burung sejenis dengan yang lepas, dan si burung berada di tempat yang tak mungkin dijangkau tongkat atau semprotan, fungsikan segera kandang pemikat atau kandang biasa yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk memikat.

Hal inilah yang saya lakukan ketika saya menangkap kacer yang lepas beberapa hari lalu. Kacer lepas karena saya ceroboh ketika mencoba memindahkannya ke karamba. Jarak antara sangkar dan karamba tidak rapat sehingga masih bisa diterobos kacer. Saya sudah merelakannya ketika semua usaha sudah saya lakukan tetapi kacer menghilang setelah terbang dari satu pohon ke pohon lain (di dahan atas pohon melinjo dan mangga yang tinggi2).

Yang saya lakukan saat itu adalah tetap menempatkan kandang kacer di tempat terbuka. Kacer lepas sekitar pukul 8 pagi. Sekitar pukul 11.00 an saya mendengar dencing suara kacer. Saya lihat kacer terbang2 di dahan di seputaran sangkarnya. Saat itu juga saya tebar 3 ekor jangkrik yang sudah saya hilangkan kaki belakangnya. Tujuan saya adalah agar kacer tertarik dan tidak terbang menjauh. Segera saya sambar sangkar dan saya turunkan. Saya teriak minta anak saya mengambilkan benang dan jangkrik. Maka sangkar jebakan pun saya rangkai secara sederhana, yakni, jangkrik saya tali dengan benang di tubuhnya. Posisi saya gantungkan di tengah sangkar. Benang sisanya sepanjang sekitar 75 cm saya lingkarkan ke arah bawah sangkar, memutar, sampai bagian bawah pintu sangkar. Ujung benang itu saya talikan ke lidi seukuran tinggi pintu sangkar. Lidi itu saya fungsikan sebagai penopang pintu sangkar agar tetap membuka penuh. Perkiraan saya, begitu kacer masuk dan menarik jangkrik, maka otomatis benang ketarik dan lidi jatuh. Otomatis pintu menutup. Pada saat itu, saya lihat kacer menari-nari sambil berkicau sembari melotot ke arah jangkrik-jangkrik yang saya tebar di tanah. Sangkarpun segera saya gantungkan dengan pintu yang terbuka menghadap ke kacer berada. Jangkrik di tanah segera saya punguti. Maka perhatian kacer pun segera tertuju ke jangkrik di dalam sangkar.

CARA KERJA SANGKAR PEMIKAT:

Keterangan:

Kandang atau sangkar pemikat

A. Cantelan (di gambar tidak terlihat bahwa cantelan itu panjang ke atas dan melengkung di ujungnya seperti cantelan pada umumnya).
B. Daun pintu perangkap (terdapat dua buah, kanan kiri) yang di bagian dekat poros diberi per sehingga jika tidak diberi penyangga, langsung menutup.
C. Kawat jari-jari sepeda yang berfungsi menyangga/menekan daun pintu perangkap dan ujung bawahnya masuk (dalam posisi longgar) sekitar 3 mm di dalam kerangka jari-jari penjebak.
D. Kerangka jari-jari penjebak
E. Tempat umpan
F. As terbuat dari kawat memanjang sebagai poros dari pintu jebakan.
G. Mulai dari titik itu ke bawah, sebenarnya sama dengan sangkar pada umumnya; terdapat pintu untuk keluar-masuk burung pemikat (tidak mutlak ada).

Jadi sangkar ini terdiri dari dua bagian besar. Pertama, di bagian bawah dibuat seperti sangkar pada umumnya. Kedua, di bagian atas, adalah sangkar perangkap.

Prinsip kerja:

1. Burung pemikat dimasukkan ke sangkar bagian bawah. Tetapi hal ini tidak mutlak kalau yang mau dipikat adalah burung rumahan sebab burung ini sudah akan tertarik dengan sangkar yang di dalamnya ada makanan kesukaannya.
2. Wadah umpan diberi makanan kesukaan burung yang akan dipikat.
3. Buka satu per satu pintu perangkap dan jaga agar tegak berdiri dengan mengaitkan kawat jari sepeda ke kerangka jari-jari penjebak.
4. Cantelkan.sangkar di tempat yang kemungkinan dihinggapi burung yang akan dipikat.
5. Jika burung bertengger di kerangka sangkar bagian atas ataupun pintu, maka begitu melihat umpan dia akan terjun/menyambah ke bawah. Begitu burung menyentuh kerangka jari-jari penjebak ataupun jari-jari penjebaknya, maka secara otomatis salah satu daun pintu tempat burung tadi masuk, akan menutup. Maka burung telah terpikat.


0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo