Friday, March 1, 2013

Kacer, si Hitam Penyanyi Yang Punah di Singapore


Kacer
senang bertengger di ranting pohon
Kisah sedih dari si Magpie Robin alias Kacer, yang populasinya telah punah di Singapore.

Kacer dulunya memiliki wilayah hidup yang luas dan secara umum juga hidup di Singapore, tersebar di seluruh pulau, dan hidup bebas. Tapi kini mereka telah terhapuskan di Singapore. Dalam beberapa tahun sebelum ini, kacer dinyatakan telah punah. Tetapi, akhir-akhir ini, ditemukan beberapa ekor kacer yang beterbangan di suatu wilayah di Singapore, tepatnya di Sungei Buloh Nature Park. yang mana wilayah ini menjadi benteng terakhir untuk populasi kacer yang menyenangkan, walaupun kehidupannya tetap rentan, akibat perburuan liar.

Kacer memiliki variasi makanan buah-buahan, tetapi lebih memilih untuk makan serangga dan cacing. Mereka mencari makan di pohon-pohon maupun di tanah, di mana mereka melompat dengan ekornya terangkat.

Kacer lebih memilih daerah terbuka seperti hutan bakau, taman, daerah budidaya. Mereka jarang ditemukan di dalam hutan.

Kacer sebagai burung berkicau, memiliki kemampuan berkicau yang bervariasi menyenangkan dan mampu meniru panggilan dari burung lainnya. Mereka gesit dan sangat lincah. Mereka mudah dikenali karena mereka tidak malu-malu bernyanyi dan bertengger di dahan pohon.

Biasanya Kacer berkembang biak pada pada bulan Januari sampai Juni. Jantan dan betina suka bernyanyi di pagi hari dan sore hari, tetapi di saat merasa senang burung ini akan bernyanyi sepanjang hari, dengan diikuti ekor yang bergerak naik turun serta membuka lebar selaras dengan kicauan. Mereka bisa menjadi sangat teritorial selama berkembang biak. Mereka membangun sarang mereka hampir di mana saja dari semak-semak tebal, di garpu cabang pohon kecil, telapak tangan (di dasar daun palem), pohon berlubang dan bahkan dekat tempat tinggal manusia: di bawah beranda, di sebuah lubang di dinding, di sebuah kaleng tua bisa, dan juga di kandang peliharaan. Sarang biasanya dibangun rendah. Sarang mereka besar, tidak teratur, berbentuk cangkir dangkal longgar yang terbuat dari daun rumput atau kering, ranting, lumut dan akar. Sarang dilapisi dengan serat atau rumput. 3-5 telur diletakkan, biru pucat atau kehijauan dengan bintik-bintik coklat atau ungu.

Kacer tidak memiliki kebiasaan bermigrasi, tetapi dari survei beberapa peneliti burung, bahwa kacer ternyata populasi kacer tersebar hampir di seluruh Asia, temasuk di India, China, Taiwan sampai ke Asia Tenggara, Malaysia, Thailand dan Indonesia.

Kacer pernah hidup dengan bebas dan sering dijumpai terbang bebas di Singapore pada tahun 1920-an. Tragisnya pada tahun 1970-an, populasi kacer di Singapore menyusut dengan pesat dan hampir punah, hanya tinggal belasan ekor dan hanya ditemukan pada beberapa pulau-pulau lepas pantai. Hal ini disebabkan terutama oleh perburuan illegal untuk kompetisi burung, perdagangan burung termasuk keluarga Jalak (Mynas, Acridotheres spp.) Dan hilangnya habitat yang disukai mereka: bakau dan daerah pedesaan. Pada tahun 1980-an, burung kacer di Singapore dipindahkan ke hutan lindung. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penderitaan Kacer itu, sedikit membantu pertumbuhan Kacer di Singapore. Di Semenanjung Malaysia dan Indonesia, kacer masih umum dan tidak dilindungi oleh hukum, walau mereka terus terjebak pada perburuan liar.





0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo