Sunday, April 7, 2013
Cucak Rawa menjadi primadona bagi penghobi burung kicau
Namanya sudah sangat-sangat terkenal. Selain mashur, ternyata Cucak Rowo sudah sangat biasa diternakkan sebagai ladang bisnis. Sudah banyak yang terbukti berhasil menangkarkannya. Bukan sekedar berhobi, lebih dari itu membisniskan hobi.
Cucak Rawa menjadi primadona bagi penghobi burung kicau. Itulah, tidak mengherankan jika membisniskannya juga pilihan tepat. Kenapa? Yaitu tadi, kicauannya bagus dan sudah akrab di masyarakat. “Harganya masih Oke, selain itu jualnya juga relatif gampang.”
“Boleh dibilang bisnis penangkaran burung ini bukan lagi sebagai hobi semata, tetapi menjadi bisnis yang luar biasa menggiurkan,
Berawal dari suka dengan memelihara burung, akhirnya beralih menangkarkannya. “Karena potensinya sangat besar.
Cucak Rowo yang sekarang ini sudah merupakan hasil dari keturunan nenek moyang sebelumnya. Disebutkan juga bahwa saat ini di alam jenis ini katanya sudah tidak ada. “Kalau sekarang, menangkarnya sudah gampang. Soalnya hampir semua Cucak Rowo sekarang lahir di Kandang. Jadi keturunannya lebih jinak. Sifat liarnya sudah jarang.”
Selain itu, burung indah ini juga tahan penyakit. “Dulu saat flu burung masih merebak, jenis ini tidak terkena sedikitpun.”
Kelebihan lain? “Kalau memelihara, tidak butuh lahan luas. Inilah kelebihan lainnya.”
Seperti halnya burung kicauan lain, untuk menjaga asal burung dan nama pemiliknya, burung diberi cincin dengan nomor dan spesifikasi yang dimiliki si pemilik. Ini dilakukan agar pembeli tahu asal muasal burung tersebut. Saat ini, sertifikat kepemilikan penangkaran burung juga tidak harus ada, sehingga para penangkar tidak perlu repot-repot.
“Terus terang, untuk memelihara burung eksotis ini diperlukan ketekunan untuk semuanya. Mulai dari kebersihan kandang dan pemberian pakan,” paparnya jelas. Setiap pagi kandang dibersihkan dan diganti air serta pakannya. Ini untuk menjaga burung tetap nyaman tinggal di dalam kandang.
Biasanya sepasang indukan akan menghasilkan 2 butir telur. Asal tahu saja, diperkirakan 90% akan menetas sepasang jantan dan betina. Penetasan telurnya dapat dilakukan secara alami atau dengan mesin penetas. Dalam waktu 14 hari telur akan menetas dan dipindah ke dalam inkubator untuk menjaga agar suhunya stabil.
Untuk pakan pertama ketika masih piyikan, pemberian pakan dilakukan dengan cara disuapin. Pakan pertama diberi telur semut atau kroto bersih hingga berumur 2 minggu. Untuk suapan dilakukan sesering mungkin untuk meningkatkan pertumbuhan piyik. “Baru bila sudah menginjak remaja dapat diberi pakan buah-buahan seperti pisang atau jangkrik,” Sarannya.
Cucak Rowo umur 9 bulan sudah dianggap dewasa. “Pada umur ini perilaku mereka sudah agresif terhadap lawan jenis.”
Pasangan indukan yang ingin dikawinkan, ditempatkan dalam satu kandang berukuran panjang 2 m, lebar 1,8 m, dan tinggi 2,5 m. “Menurut saya, kandang yang bagus harus memiliki bagian yang teduh dan bagian yang terbuka. Agar lebih nyaman.” Pemberian pohon di kandang juga menambah kenyamanan burung. “Karena seperti di alam, ya?” Selain itu, ketersediaan air untuk minum dan mandi juga mutlak.
Labels:
Burung Cucak Rowo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment