Sunday, July 14, 2013

PERAWATAN MURAI SERAK KARENA KESERINGAN DI TREK

PERAWATAN MURAI SERAK KARENA KESERINGAN DI TREK


Ada pengalaman dari Happy Birthday (HB) ketika setiap pekan selalu mengikuti lomba. Setiap lomba, HB sering menjadi jawara, bahkan pernah mencetak quattrick. Tetapi karena terus dipaksa, HB sempat down dan terlambat panas saat turun di Bupati Bandung Barat Cup, sebagaimana diakui sendiri oleh Akia Jambi (sang pemilik).

Itu sebabnya, belakangan ini Akia mulai sering menurunkan pelapisnya, Tanaka, sehingga kualitas suara HB tetap terjaga. Artinya, mulai ada pemikiran untuk menyeleksi lomba-lomba tertentu. Hal ini juga dilakukan Om Gunawan Solo terhadap jagoannya: Natalia.

Konteks lomba sebenarnya juga bisa dianalogikan dengan ditrek. Meski jumlah musuhnya jauh lebih sedikit, energi yang dikeluarkan murai batu toh sama saja. MB tak pernah tahu apakah ini lomba, latber, atau ditrek. Yang ada dalam instingnya hanya begini: “Siapapun yang saya lihat, dan siapapun yang saya dengar, saya tidak akan pernah takut!!!” Inilah tipe burung fighter, yang juga dimiliki kacer, cendet, hwamei, dan tledekan.

Terkadang kita juga pernah ngetrek MB secara tidak sengaja. Misalnya, di rumah banyak burung sejenis, dengan penempatan sangkar yang berdekatan. Atau burung lain yang bertipe petarung seperti dijelaskan di atas. Tledekan bahkan sering dianggap sebagai “musuh berbahaya” bagi MB dan pantang didekatkan. 

Ketika kita tidak ada di rumah, dan lupa menjauhkan burung-burung pesaing, maka MB akan terus berkicau tanpa henti, tanpa jeda. Ini yang akan membuat suaranya menjadi serak dan parau. Penyanyi berjuluk bintang pun, atau vokalis band papan atas pun, pernah mengalami kehilangan suaranya akibat terlalu diforsir (kasus Heidy Yunus, Cakra Khan, Nini Carlina, dll).

Khusus untuk lomba / latber, saya tidak tahu persis berapa frekuensi lomba yang ideal yang bisa diikutinya secara beruntun, karena kualitasnya memang berbeda-beda. HB pernah delapan kali berturut-turut turun di arena lomba tanpa mengalami penurunan kualitas.

Mungkin bisa dipertimbangkan, 4 kali tampil di lomba secara beruntun adalah frekuensi ideal. Setelah itu rehat sepekan, dan bisa turun lagi di empat even secara berturut-turut. Hal ini juga bisa dijadikan patokan jika ingin ngetrek dengan MB tetangga atau sahabat.

Solusi : 
  • Untuk sementara, sangkar burung dipindah ke tempat yang sepi / tenang.
  • Sebisa mungkin burung tidak melihat dan mendengar kicauan burung sejenis atau burung lain yang bertipe petarung.
  • Full kerodong selama masa penyembuhan lebih dianjurkan, namun kotoran harus tetap dibersihkan pagi dan sore hari.
  • Berikan BirdTwitter selama 3-4 hari, atau sampai seraknya hilang.
  • Jika seraknya mulai hilang, siang hari (pukul 10.00 – 15.00) dan malam hari (pukul 18.00 sampai pagi), burung mulai diperdengarkan suara masteran (bukan burung master lho) dengan volume lirih / pelan, untuk mengembalikan memori suaranya saja.
Untuk memperluas wawasan kita tentang murai batu maka info murai senantiasa memberikan informasi-informasi lainnya. semoga bermanfaat bagi kicaumania semua. terimakasih

OBAT DAN VITAMIN UNTUK MURAI BATU
MURAI BATU PARUH CELAH DAN MITOSNYA
BAHAN-BAHAN UNTUK MENANGKAR MURAI
MURAI YANG PANDAI DAN UNIK

Dan artikel-artikel yang baru saja dibaca pengunjung di blog murai ini

MACAM-MACAM JENIS MURAI YANG DICARI PENGHOBBY
MENANGKAR MURAI BATU DISANGKAR GANTUNG
MURAI BATU SERAK DAN TIPS SOLUSINYA
MURAI BATU LIAR DAN TIPS MENJINAKKANNYA

    0 comments:

    Post a Comment

     
     
    Copyright © seputar dunia burung
    Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo