Berikut ini beberapa tips ringan tetapi penting yang berlaku untuk sebagian besar burung berkicau. Tips ini berdasarkan pengalaman senior saya, Drs Hananto Prasetyo SH, yang dijuluki Kicau Mania Legendaris karena pada dekade 1990-an burungnya pernah tiga tahun berturut-turut menjadi juara nasional lomba burung berkicau yang diselenggarakan Pelestari Burung Indonesia (PBI).
- Pertama, mengurangi volume air dalam bak keramba.
Biasanya saat udara dingin atau hujan, burung tidak mau mencebur ke bak karamba. Kalau sekali basah, burung bisa mati jika sinar matahari tidak menembus sangkar.
- Kedua, menambah porsi extra fooding.
Dengan penambahan porsi extra fooding secara tepat, kondisi burung tetap panas sehingga kualitas suaranya tetap terjaga dengan baik, tanpa menimbulkan efek samping yang negatif.
Tetapi perlu diingat, pemberian ulat hongkong jangan terlalu sering dan terlalu banyak, karena burung bisa menjadi ganas dan birahinya terlalu tinggi. Tandanya, burung akan menabrak sangkar setiap kali melihat burung lain.
- Ketiga, menyiasati waktu penjemuran.
Anda bisa juga mengkombinasikan hal ini dengan waktu memandikan. Jadi, saat cuaca mendung di pagi hari, dan sinar mentari belum begitu terasa sebaiknya tunda dulu rencana memandikan burung. Ketika sinar matahari mulai muncul, segera mandikan, angin-anginkan dan segera jemur.
- Keempat, mengatasi burung serak.
Jika burung telanjur serak gunakan saja antibiotik saluran pernafasan atas seperti BirdTwitter misalnya.
Kalau burung serak karena ada kotoran atau lendir tetapi burung dalam kondisi sehat, dalam artian tidak ada infeksi, Anda bisa mencoba meletakkan sebutir pagoda pastiles atau sejenisnya ke dalam minuman burung. Sifat menthol dalam pagoda berfungsi sebagai ekspektoran lendir.
- Kelima, pengerodongan sepanjang hari.
http://omkicau.com/2012/10/17/6-poin-penting-merawat-burung-di-musim-hujan/
0 comments:
Post a Comment