Thursday, February 21, 2013

Mengenal Burung Kacer

Kacer / Haur termasuk salah satu Primadona burung berkicau yang populer di Indonesia saat ini.Ada dua jenis Kacer yang sering sekali meramaikan ajang kontes burung berkicau di tanah air, yakni Kacer Hitam yang sering disebut Kacer Jawa dan Kacer Poci yang sering disebut Kacer Sumatra.

Kacer Jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus sechellarum sedangkan Kacer Sumatera adalah Copsychus saularis.

Perbedaan keduanya yang menyolok adalah warna bulunya. Kacer Jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Kacer Sumatera warna hitamnya hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Dan ada satu lagi jenis Kacer yang  ciri fisiknya  mirip  dengan Kacer Sumatera, yaitu Kacer Madagaskar Copsychus albospecularis.

Jadi keseluruhan jenis kacer bersumber dari 3 species, yaitu Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus albospecularis.

Sementara Kacer Sumatera / Copsychus saularis memiliki 9 subspecies, yaitu:
  • Saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)
  • Adamanensis, (Kep. Andaman)
  • Musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)
  • Prosthopellus, (Hainan-China)
  • Erimelas (India ke Indochina),
  • Pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
  • Ceylonensis (India, Srilanka),
  • Adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
  • Mindanensis (Mindanao-Philippines).

Kacer Sumatera

Kacer Sumatera atau mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.

Kacer Sumatera memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas.

Kacer Jawa

Kacer Jawa  penyebaran habitatnya meliputi Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.

Kacer Madagaskar

  1. Kacer Madagaskar  terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh subspecies Copsychus albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika.
    Bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua jenis Kacer lainnya.

    Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara Kacer Sumatera dengan Kacer Jawa. Kacer tersebut biasanya terdapat di daerah-daerah perbatasan penyebaran Kacer Jawa dan Kacer Sumatera, sebagian orang menyebutnya Kacer Borolok.
    KARAKTER DASAR BURUNG KACER
  2. Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  3. Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  4. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Kacer betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  5. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
  6. Kuda Laut-Mbagong-Mbedesi. Setiap burung Kacer memiliki karakter ini, karena ini merupakan karakter dasar dari burung Kacer. Ada beberapa sebab yang membuat burung Kacer mbedesi atau mbagong, yaitu: terlalu birahi, tidak kondisi (mau mabung atau sedang mabung), jatuh mental dan kurang birahi. 
 
  1.  http://saungbird.blogspot.com/2011/02/mengenal-burung-kacer.html

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo