Burung murai batu (MB) blorok belakangan makin sering bermunculan. Jika Anda berselancar di penjualan online seperti tokobagus atau berniaga, bisa dijumpai beberapa orang yang menjual MB blorok. Setali tiga uang, beberapa penangkar pun menjumpai beberapa anakan yang setelah dewasa terlihat blorok. Mereka bahkan menjualnya dengan harga tinggi, karena dianggap langka. MB blorok masih menjadi misteri besar yang membutuhkan diskusi dan
sharing pengalaman, khususnya dari rekan-rekan penangkar, karena ada dua pemahaman yang berbeda.
Melihat serangkaian gambar dan fakta di atas, kini setidaknya saya mulai paham, MB blorok tetap terlahir dari murai batu spesies
Copsychus malabaricus atau white-rumped shama.
Dalam ketiga kasus di atas, keblorokan murai batu umumnya sudah mulai terlihat sejak masih muda, tetapi masih sangat samar-samar, dan baru menjadi jelas setelah mengalami molting umur 7-8 bulan. Ini berbeda dari anggapan Om David de Souza, bahwa MB blorok (berdasarkan pengalamannya) terjadi akibat defiensi mineral.
http://omkicau.com/2013/01/20/misteri-murai-batu-blorok-1-dua-pemahaman-yang-berbeda/
0 comments:
Post a Comment