SEKS sangat bermanfaat bagi pasutri. Bukan hanya sebagai ajang pembuktian cinta, namun seks juga dapat membuat tubuh lebih sehat. Apa pasal?
Tak ubahnya olahraga, bercinta merupakan kegiatan yang sangat menyehatkan. Bercinta dengan pasangan bisa membantu seseorang membentuk tubuh. Selain membuat tubuh aktif bergerak, seks juga dapat membuat jantung lebih banyak bekerja karena termasuk dalam kategori olahraga cardiovascular.
Ketika berhubungan intim dengan pasangan, Anda membutuhkan pengerahan tenaga yang besar, semua otot tubuh akan bekerja tiap kali Anda bersanggama dengan pasangan. Sehingga, otot-otot tubuh menjadi lebih lentur dan kencang.
Tak hanya itu saja, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa setiap kali Anda berciuman ketika ajang foreplay mampu membakar 26 kalori. Bisa Anda bayangkan berapa banyak kalori yang dapat Anda bakar ketika terlibat dalam satu kali pergumulan dengan pasangan?
Kendati demikian, sangat sedikit orang yang tahu bahwa memanjakan diri dalam sesi seks dapat memicu keringat, yang sama menguntungkannya dengan olahraga. Ini tidak hanya membantu pembakaran kalori ekstra, tetapi juga memungkinkan pasangan untuk melakukan latihan rutin dan juga menikmati kenikmatan seksual.
"Hampir semua otot termasuk kaki, paha, lengan, bahu dan perut bagian bawah yang bekerja pada saat interaksi seksual. Apa pun yang dilakukan untuk tubuh harus dilakukan selama minimal 15 menit. Jadi pasangan perlu memberikan perhatian ekstra. Jika mereka ingin memperoleh manfaat kesehatan tambahan dari posisi seksual, mereka harus memperpanjang aktivitas seksual dari foreplay sampai menuju klimaks," kata Dr Basheer Ahmad Roy, spesialis seks di India yang dinukil dari Times of India, Jumat (29/10/2010).
Terlepas dari kenyataan bahwa seks dapat meredakan sakit kepala, mengurangi depresi, membuat rambut dan kulit bersinar, itu juga benar. Sementara itu, Dr Shivi Jaggi, seorang seksolog yang berbasis di Delhi menegaskan, bahwa seks membantu membakar banyak kalori lewat posisi yang berbeda-beda. Apa pasal?
"Beberapa posisi memerlukan lebih banyak kekuatan fisik dan melibatkan lebih banyak otot yang bekerja. Sehingga menyebabkan penurunan berat badan dan melatih otot. Intensitas gerakan dan durasi seks membuat banyak perbedaan," tutup Dr Shivi Jaggi.
Friday, October 29, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment