Bentrokan atau kerusuhan antara dua kelompok warga terjadi di Kota Tarakan, Kalimantan Timur, setidaknya menyebabkan satu korban tewas. Lalu seperti apa kronologi kejadian yang menyebabkan Kota Tarakan mencekam?
Menurut Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol, I Ketut Untung Yoga Ana, kejadian berawal akibat kesalahpahaman yang menimbulkan perkelahian.
Kejadian berawal saat Abdurrahmansyah bersama Jaelani dimintai uang secara paksa oleh lima orang tidak dikenal, pada 26 September 2010, sekitar pukul 23.00.
Saat itu, Abdurrahman dan Jaelani sedang membeli rokok di Kampung Juata Permai, belakang perumahan Korpri. Jaelani dan Abdurrahmansyah kemudian mengadu kepada keluarganya.
"Kemudian ayah Abdurrahmansyah yang bernama Abdullah, bersama menantunya Lili Sutisna, Sofyan, dan Abdurrahmansyah mendatangi rumah Nurdin," kata Untung Yoga dalam pesan pendeknya, Senin malam, 27 September 2010 malam
Saat itu, di rumah Nurdin juga ada tiga orang lain yang kemudian langsung menyerang. "Sehingga Abdullah meninggal di Tempat Kejadian Perkara," ujar Untung Yoga.
Pertengkaran dua kelompok ini melibatkan dua kelompok suku, sehingga keributan pun meluas.
Namun, menurut Untung Yoga, kedua kelompok sudah dapat meredamkan warganya dan menyerahkan permasalahan kepada aparat keamanan. "Pertemuan (kedua kelompok) dipimpin Muspida Tarakan," kata Untung Yoga.@Vivanews
Monday, September 27, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment