Friday, January 31, 2014

Cara Mengawinkan Kenari

Arena Burung – Salah satu burung kicauan yang memiliki harga stabil adalah Burung Kenari. Selain dipelihara untuk melengkapi koleksi burung kicauannya, banyak juga yang memelihara untuk ditangkarkan. Bahkan bisa dibilang bisnis ternak kenari adalah sangat menggiurkan. Kali ini Arena Terbaru akan memberikan tips sesuai permintaan Om Agus tentang cara mengawinkan burung kenari agar lebih efektif.  Cekidot…



  • Jangan tergesa-gesa untuk mencampurkan burung jantan dan betina sebelum melalui proses penjodohan terlebih dahulu.

  • Pilih pejantan yang sudah benar-benar siap dan betina sudah matang kelamin (kloaka terlihat bengkak memerah) dan sudah menyusun sarang di sangkar lainnya, proses mengawinkan baru dimulai.

  • Pastikan kedua kenari benar-benar jodoh ketika akan dicampur dlam 1 kandang. Biasanya ditandai dengan kedua burung akan saling meloloh makanan jika berdekatan.
  • Jika kondisi sudah seperti yang saya sebutkan di atas, maka pilihlah waktu pagi hari setelah kita selesai bersih-bersih dan memberi pakan semua momongan, masukkan jantan kenari yang sudah siap itu ke sangkar kenari betina.
  • Jika setelah dimasukkan si kenari jantan tidak juga segera mau naik mengawini si betina, ambillah kenari jantan yang lainnya, dan dekatkan ke sangkar jantan-betina yang sedang akan kita kawinkan.
  • Begitu melihat pesaing datang, biasanya kenari jantan akan segera “naik” ke atas betina dan terjadilah perkawinan.
  • Biarkan jantan dan betina kenari berduaan sampai sekitar 1 jam. Dalam rentang waktu itu, biasanya terjadi 2-3 kali perkawinan atau bahkan lebih.
  • Setelah itu, pisahkan jantan dan betina kenari sehingga keduanya tidak saling lihat.

  • Ulangi kesemua langkah di atas selama 3 hari berikutnya. Nah, setelah lewat 4 hari masa perkawinan, kenari jantan dan betina tidak perlu dicampur lagi. Betina akan bertelur dan mengerami sendiri telur-telurnya.

Read more > Cara Mengawinkan Kenari

Wednesday, January 29, 2014

PERUBAHAN GAYA BERBUNYI TELER ANIS MERAH


Anis merah (AM) macet banyak penyebabnya. Bisa jadi karena sakit (termasuk masa ngurak-mabung) dan tidak birahi. Semua burung kicauan pada dasarnya bisa bunyi, hanya saja untuk betina, tidak seperti bunyi jantannya, agak sepi, meski untuk burung-burung tertentu (misalnya cucakrowo, lovebird dsb) ada yang lebih bagus betinanya dalam berkicau.

Oke, kalau Anda sudah pasti dan yakin anis merah Anda bebas dari kekurangan nutrisi dan juga bebas parasit (tungau, kutu dsb), maka cobalah beri extra fooding berupa buah sawo atau salak yang benar-benar matang atau malah cenderung sudah gembur tetapi tidak busuk. Sawo atau salak yang demikian bisa diberikan sebagai menu tambahan harian selama masa treatmen. Selain itu anis merah juga diembun-embunkan. Pagi-pagi sekali, saat embun masih turun, keluarkan anis merah Anda.

Tambahan catatan, anis merah (juga anis kembang) juga suka ngangkat suara kalau ada suara rangsangan lain. Coba untuk anis merah macet, sering-sering distelkan kaset suara burung isian seperti LB, ciblek, cucak jenggot atau cililin. Untuk membuat dia lebih berani bunyi, gantungkan di tempat dekat orang lalu lalang, misalnya dekat pintu dapur, atau dekat dengan suara gemercik air.

Pengaruh sangkar, warna dan bau

Perlu pula diperhatikan bahwa strukutur, bahan, cat dan sebagainya dari komponen sangkar sangat berpengaruh pada anis merah. Ada anis merah yang tidak mau bunyi atau bunyi tidak maksimal di sangkar kotak, maunya di sangkar bulat dan sebaliknya. Ada yang tidak mau dengan tangkringan berdiameter besar, harus kecil atau sebaliknya.

Tanpa berbicara sisi mistik, percaya tidak percaya, burung anis merah yang lahir dan menetas di kawasan hutan yang ada kayu cendana-nya, akan mudah sekali bunyi dan teler jika di dasar sangkar kita beri cuilan kayu cendana. Secara logika asal-asalan, hal ini mungkin disebabkan bau kayu cendana membangkitkan memori anis merah akan daerah asalnya.

Selain kayu cendana, juga harumnya bunga kopi, ternyata bisa membuat burung anis merah mudah bunyi atau teler, khususnya anis merah dari tlatah Bali. Kemungkinan juga hal ini disebabkan rata-rata anis merah Bali berhabitat pepohonan kopi. Apakah demikian hubungannya ataukah tidak, wallahu’alam.

Singkat kata pengaruh sangkar dan segala yang melekat padanya mempunyai pengaruh pada gampang-tidaknya burung bunyi.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah benda-benda lain yang ada di sekitar burung. Ada burung tertentu yang kelabakan bila didekatkan dengan benda berwarna merah, topi atau payung. Kalau burung kelabakan, kita tentu gampang mendeteksinya. Masalahnya, kalau burung hanya diam karena stres, tentu kita yang kebingungan. Selama benda dengan warna atau bentuk tertentu masih berada di sekitar burung, dipastikan burung tetap stres tidak mau bunyi.

Burung yang membisu karena faktor lingkungan, akan mau bunyi lagi meski bertahap jika lingkungan kita ubah, atau burung berpindah tangn/rumah. Oleh karena itu tidak mengherankan ada burung yang berbulan-bulan membisu, tetapi begitu dibeli orang lain dan berpindah rumah, langsung bunyi bahkan gacor.

Termasuk lingkungan ini adalah burung-burung lain di rumah. Ada burung-burung tertentu yang secara karakter memiliki “perbawa” terhadap burung lain. Saya pernah punya anis kembang yang terlihat biasa saja. Tetapi beberapa kacer milik teman yang dikenal tidak pernah mbagong atau nguda laut, langsung mbagong begitu melihat anis kembang tersebut meski si anis kembang tikda bunyi dan hanya bersiul “shiiittt…”.

Hal itu secara logika memang tidak bisa saya jelaskan. Namun itulah faktanya. Jadi masalah burung macet bunyi atau membisu, banyak penyebabnya yang tidak bisa serta merta bisa kita ketahui. Teliti lagi… teliti lagi, itulah seninya bermain burung…

Anis tidak mau teler

Nah, kalau masalah anis merah tidak teler meski sudah lama ngemplongnya, volume juga tembus, variasi bagus, dan juga sudah didekatkan dengan anis merah teler, maka perlu diketahui bahwa memang ada anis merah tertentu yang “sulit” teler kalau di rumah. Hanya saja tiba-tiba dia bisa langsung “leeerrr” teler begitu ditandingkan dengan banyak anis merah.

Lebih dari itu, sebenarnya ada juga gaya teler anis merah bukan dalam pengertian “teler” yang kita pahami saat ini, yakni menundukkan kepala atau mengoyangkan badan kanan-kiri. Ada anis merah yang meski teler hanya sedikit menggoyang-goyangkan kepala atau juga hanya buka-buka ekor. Untuk membedakan apakah anis merah itu teler atau tidak, coba saja dengarkan lagunya. Kalau awalnya hanya ngeplong-ngeplong dengan jarak antar ngeplongan relatif lama, tetapi menjadi relatif cepat dengan lagu yang lebih variatif, maka sebenarnya anis merah itu dalam kondisi teler.

Ya, perlu ditegaskan lagi, ada anis merah yang memang “tidak bisa teler” kalau pengertian teler adalah bunyi dengan speed rapat sambil mendengklukkan kepala, goyang, buka ekor dan sebagainya. Ini memang anis merah yang “langka”. Kalau anis merah Anda memang demikian, sayang sekali bahwa hal itu bukan terjadi pada pertengahan dekade 90. Sebab pada masa itu, anis merah seperti ini diburu para penghobi dengan harga yang selangit. Sebab, pada masa awal-awal kepopuleran anis merah di pertengahan dekade 90, AM yang gacor tetapi tidak teler-lah yang dianggap sebagai burung bagus. Sedangkan kalau ada anis merah belum-belum sudah teler, maka akan segera terdengar “huuuu” mencemooh.Perubahan gaya teler anis merah

Demikianlah seperti saya sebutkan di atas, bahwa masalah mabung, penyakit, kondisi mental dan lingkungan sangat berpengaruh pada suara kicauan burung. Namun ternyata, dari banyak pengalaman para pemain burung, pengaruh tersebut tidak hanya pada suara (macet-tidak macet, teler-tidak teler), tetapi juga pada perubahan gaya teler.

Seeorang teman ada yang punya anis merah yang telernya bergaya klasik. Namun seusai mabung, anis merah tersebut punya gaya teler ndlosor mbebek, bahkan main buka-tutup ekor.

Sebaliknya, ada yang punya anis merah yang dulunya punya gaya teler gaya bebek, tetapi jadi bergaya klasik seusai mabung. Pada cerita lain, ada anis merah yang telernya klasik biasa saja, tetapi begitu ketemu lawan dia mau main ngotot, teler mengibas kanan-kiri dan bahkan buka-buka ekor. Atau juga sebaliknya, ada yang bergaya habis-habisan kalau sendirian, tetapi malah cuma tampil biasa saja ketika ketemua banyak lawan.

Jadi demikianlah kalau Anda punya anis merah. Jika ada perubahan performa, baik performa suara maupun perilaku (termasuk gaya teler), Anda harus meneliti semua faktor, baik kesehatan, sangkar maupun lingkungan sekitarnya. Artinya, tidak pernah ada jawaban cespleng atas persoalan burung yang bisa diterapkan secara umum dan pasti cespleng juga untuk semuanya.
Read more > PERUBAHAN GAYA BERBUNYI TELER ANIS MERAH

CARA MENGATASI MASALAH PADA ANIS MERAH


Salah satu tantangan terbesar cara merawat Anis Merah agar dapat menampilkan di lapangan dengan bagus adalah karena burung ini mempunyai karakter birahi yang cenderung mudah naik, dan bila tidak segera ditangani maka bisa berakibat Over Birahi (OB). Bagaimanakah cara mengatasinya ?

Ciri-Ciri Burung Anis Merah Over Birahi :

  • Burung cenderung tidak tenang, sering naik turun pangkringan.
  • Burung suka turun pangkringan atau ingin keluar dari sangkar (ngeruji) jika mendengar suara burung lain yang sejenis.
  • Burung cenderung suka mengacak-acak / menumpahkan makanannya (cara makan yg terlalu bersemangat).
  • Seolah-olah ingin bertarung jika melihat atau mendengar bunyi burung lain yang sejenis.


Penyebab Burung Anis Merah Over Birahi:
  • Pemberian porsi EF (jangkrik, kroto, UH dll) yang berlebihan.
  • Terlalu lama dikerodong.
  • Terlalu sering melihat atau mendengar suara burung lain yang sejenis.

Perawatan Anis Merah Over Birahi:

  • Berikan buah (pisang atau pepaya) secukupnya.
  • Kurangi porsi EF (jangkrik, kroto dll) contoh: dari 2x/hari bisa menjadi 1x/hari saja.
  • Lakukan pengembunan (jam 05:00 s/d 06:00)
  • Tingkatkan frekuensi mandi.
  • Kurangi lama penjemuran menjadi 30menit / hari saja.
  • Jauhkan dari burung Anis Merah lain, agar sementara waktu tidak melihat dan mendengar suaranya.

Kurangi intensitas kerodong.

Ketika menjalani tips diatas, harus selalu dipantau perkembangan kondisi Burung Anis Merah. Apabila sudah terlihat birahi stabil, pelan-pelan kembalikan ke settingan semula. Jangan sampai terlalu lama sehingga burung bisa drop/macet.
Read more > CARA MENGATASI MASALAH PADA ANIS MERAH

Friday, January 3, 2014

Cara Mengatasi Pentet Yang Manja

Burung Cendet Manja Mbagong Seperti Anakan BurungBurung Cendet atau juga dikenal dengan burung pentet memang burung yang pandai dalam menirukan suara burung lain terlebih suara burung-burung kecil. Hal ini dikarenakan di alam bebas, kemampuan ini digunakan burung pentet dalam menarik burung kecil yang akan dimangsanya. Kali ini Arena Burung akan memberikan tips tentang cara mengatasi cendet yang manja.


Jika anda pernah memelihara burung cendet, mungkin masalah ini pernah terjadi pada burung anda. Burung cendet kelihatan sangat manja terlebih jika berhadapan dengan pemilik burung. Biasanya burung akan berbunyi “ngeek..ngek...ngek...” sambil mengepa-ngepakkan sayapnya.

Sebelumnya mari kita bahas dulu tentang penyebabnya. Berikut beberapa penyebab burung cendet manja yang kami dapat dari beberapa ahlinya.
  • Karena terbiasa diberi jangkrik langsung dari tangan. Sehingga ketika melihat pemiliknya, burung akan mengepak-ngepakkan sayapnya mengira si pemilik akan memberinya jangkrik. Untuk menyiasati hal ini beberapa ahli menyarankan untuk menggunakan lidi ketika memberikan jangkrik. Ada juga yang menyarankan agar langsung dituangkan pada mangkuk pakan.
  • Penyebab lain adalah karena burung kurang mendapat terik matahari, dengan kata lain burung jarang dijemur. Sehingga burung akan sering mengembangkan bulu-bulunya dan bersifat manja.

Mengatasi Masalah Cendet Yang Manja
  • Cara mengatasi sebenarnya sangatlah variatif tergantung dari pola rawatan tiap harinya. Namun beberapa ahli menyarankan sebagai berikut.
  • Tambahlah lama waktu penjemuran
  • Sesekali buatlah burung terkejut dengan menggertaknya.
  • Berikan rawatan dengan menjemur-memandikan-menjemur-memandikan-dan taruh ditempat teduh.
  • Berikan EF yang bervariasi (jangkrik, Ulat, belalang, dll)
  • Bila cara diatas belum juga mendapatkan hasil yang baik, maka lepaskan burung kecil seperti burung pipit ke dalam kurangan burung pentet agar sifat predator burung muncul kembali.

Read more > Cara Mengatasi Pentet Yang Manja
 
 
Copyright © seputar dunia burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo